Prediksi ekonomi syariah di Indonesia pada tahun 2025 menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang konsisten tumbuh naik pada tahun ini hingga 2028. Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 akan tumbuh dalam kisaran 4,9-5,7 persen, didukung antara lain oleh hilirisasi industri, ekspor, dan digitalisasi ekonomi. Pada tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada pada kisaran 4,7% sampai dengan 5,5%, naik dibandingkan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2023 sebesar 4,5% sampai 5,3%.
Industri halal di Indonesia menjadi sektor yang semakin menjanjikan, dengan penduduk Indonesia merupakan 13% dari jumlah populasi Muslim di dunia dan menjadikan negara ini sebagai produsen halal nomor satu di dunia. Penduduk Indonesia merupakan 87% dari total pengeluaran umat muslim Indonesia untuk produk dan layanan halal, yang diproyeksikan meningkat sebesar 14,96% pada tahun 2025. Industri halal di Indonesia, termasuk makanan dan minuman halal, fesyen muslim, dan pariwisata ramah muslim, akan tumbuh sebesar 4,5-5,3% pada tahun 2023.
Pertumbuhan ekonomi syariah juga didukung oleh konsumsi rinci dari konsumen muslim, yang menjadi motivasi utama dalam penggunaan layanan yang menerapkan sistem halal. Dinar Standard mengungkapkan bahwa umat muslim dunia akan membeli produk halal dengan nilai mencapai USD2,8 trilion pada tahun 2025.
Perbankan syariah di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik, dengan pangsa aset perbankan syariah mencapai 6,51% terhadap perbankan nasional, meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Bank Indonesia telah menyiapkan Roadmap Pengembangan Perbankan Syariah Indonesia (RP2SI) 2020-2025, yang merupakan langkah strategis dalam menyelaraskan arah pengembangan ekonomi syariah di Indonesia.
Pajak syariah di Indonesia juga menjadi salah satu faktor yang menjadi daya tarik untuk investasi, dengan pemerintah Indonesia telah menyusun berbagai strategi untuk menangkap peluang yang sangat potensial pada pasar industri halal. Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH) di Indonesia juga diperkirakan memainkan peran besar dalam pengembangan industri halal di masa mendatang.
Kesadaran terhadap nilai-nilai etika Islam yang berkaitan dengan konsumsi produk halal dan thoyyib semakin bertumbuh, serta semakin banyak strategi dan program nasional yang didedikasikan untuk pengembangan produk dan layanan halal. Hal ini membuat Indonesia sebagai konsumen pasar halal terbesar di dunia, yaitu 11,34% dari pengeluaran halal global.
Sinergi antara pemangku kepentingan menjadi kunci utama dalam menjaga momentum pemulihan dan pertumbuhan ekonomi, yang akan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2024 dan 2025.
REFERENSI
https://kemenperin.go.id/artikel/24049/Indonesia-Targetkan-Jadi-Kampiun-Industri-Halal
https://jurnal.iaihnwpancor.ac.id/index.php/albirru/article/download/525/386/2560
https://www.kompas.id/baca/ekonomi/2023/11/29/sinergi-jadi-kunci-pertumbuhan-ekonomi-2024-dan-2025
Penulis : muhammad aulia rahman, institut tazkia angkatan 21