TOBOALI – Kabupaten Bangka Selatan (Basel) bakal mendapatkan investasi baru yakni pembangunan pabrik pengolahan kelapa sawit di desa Nangka, Kecamatan Airgegas dengan nilai capai miliaran.
Hal ini di lakukan bersama warga Nangka, ketua RT, DLH Provinsi, DLH Basel, Perangkat Kecamatan Airgegas maupun perangkat desa Nangka, dalam Konsultasi Publik Pembangunan Pabrik Pengolahan Kelapa Sawit Kegiatan AMDAL.
Josep selaku kuasa Perusahaan mengatakan, pihaknya akan membangun pabrik pengolahan kelapa sawit dengan kapasitas 45 ton TBS/hari dan pengolahan inti kelapa sawit atau Kernel Crushing Plant (KCP) dengan kapasitas 60 ton/hari.
“Kita akan membangun pabrik pengolahan sawit 45 ton/hari sekaligus pengolahan inti kelapa sawit atau kernel 60 ton/hari di lahan seluas 458,579 hektar,” ungkapnya, Senin (17/03).
Dikatakannya, hari ini pihaknya memberikan sosialisasi kepada warga terkait dampak lingkungan dengan AMDAL maupun mendengarkan saran serta pendapat warga tentang berdirinya pabrik pengolahan sawit ini.
Bukan itu saja, nilai investasi pembangunan pabrik pengolahan sawit ini capai 300 milyar, dan juga bisa memberikan manfaat bagi daerah maupun masyarakat. Pihaknya juga berharap ketika semua perizinan sudah selesai maka pembangunan pabrik pengolahan sawit ini segera dibangun.
“Nantinya akan ada lagi sosialisasi lanjutan, jadi bukan hanya sekali ini saja, dan juga ketik izin AMDAL maupun lainnya selesai pabrik ini siap dibangun,” tandasnya.
Sementara itu, tokoh desa Nangka H. Jamaludin saat mengikuti sosialisasi ini mengungkapkan, ia sangat setuju dengan berdirinya pabrik sawit ini apalagi bisa bermanfaat untuk masyarakat.
“Kami setuju sekali, karena tentunya dampak bagi desa bisa semakin maju dan berkembang,” ucapnya.
Salah satu warga Mario juga mempertanyakan keberadaan pabrik yang nantinya hanya berjarak sekitar 1 kilometer dari pemukiman warga.
Ia juga mempertanyakan potensi pencemaran lingkunan diakibatkan pabrik sawit.
“Peluang kerja warga Desa Nangka, kita minta 70 persen warga Nangka yang bekerja di pabrik nantinya. Akses jalan juga harus benar-benar diperhatikan,” kata Mario.
Senada dikatakan Faisal yang berharap agar Tim Penyusunan Amdal dapat mengaji benar-benar dapat lingkungan yang ditimbulkan dari pabrik itu.
“Pembuangan limbahnya harus dikaji secara benar, agar warga tidak terganggu dengan dampak limbah ini,” pungkasnya.(K1)