Kecewa, Warganya Sulit Jual Hasil Panen Sawit di PT Perlang Sawitindo, Kades Perlang Minta Evaluasi

LUBUK BESAR – Kepala Desa Perlang, Yani Basaroni mengaku kecewa dengan PT Perlang Sawitindo, yang dinilainya hampir warga lokal.

Ia mendengarkan keluhan warga lokal harus mengantri menjual hasil panen sawitnya di perusahaan yang bergerak di bidang CPO ini.

“Dimana-mana, warga lokal itu harus prioritas masuk ke pabrik CPO, bukan malah diinepin mobilnya,” ujar Yani Basaroni, Rabu (16/7/2025)

Yani Basaroni menegaskan, bahwa membuat usaha di tempat orang, otomatis masyarakat setempat melalui musyawarah desa yang menyetujuinya.

“Berarti kalau masyarakat harus ngantri, musyawarah desa itu hanya sebagai simbol atau syarat saja bukan didasari niat baik awalnya embel-embel banyak,” tuturnya.

Ia meminta, agar ada evaluasi penjagaan di perusahaan, yang menurut laporan warga setempat, mobil tidak mengantri, tapi dipangil-panggil.

Sementara warga setempat, harus mengantri dari subuh dan tidak dipanggil.

“Tolong evaluasi penjagaan itu. Karena di sanalah muara masalah. Wajar warga setempat ngamuk dan memaksa masuk mobilnya,” ujar Yani Basaroni.

Dikatakan Yani Basaroni, pihaknya sudah menyampaikan surat ke pihak perusahaan untuk menyetujui hal musyawarah Desa Perlang.

“Kami kasih tau. Bahwa yang melakukan musyawarah Desa di Perlang adalah Koperasi Perlang Indo Mas. Tidak ada koperasi lain yang melakukan musyawarah di Desa kami. Itu poin utama masalah koperasi,” ungkapnya.

Selain itu, untuk mobil kecil khusus warga lokal belum direalisasikan. Kemudian, beberapa usulan lagi terkait kesejahteraan masyarakat setempat dan telah disuratkan belum juga dibalas.

“Kalau tidak ada kontribusi yang jelas ke masyarakat dan ke desa kami, untuk apa yang hadir kesini. Jangan manis-manis di depan saja, ujung-ujungnya tidak jelas,” ujarnya.

“Tolong ownernya. Cek. Apa yang di kerjakan di lapangan. Koordinasi ke kami Desa yang paham kondisi Desa kami. Jangan seolah-olah hanya dijadikan alat saja. Ingat owner, tolong hadirkan rapikan ini,” tegasnya

Baca Juga :  Polres Bangka Tengah Tarik Pasukan dari Batu Beriga

Ditambahkan tokoh pemuda Desa Perlang, Era Susanto membenarkan bahwa seharusnya mengutamakan masyarakat setempat dalam menerima hasil tandan buah segar sawit.

“DO sawit itu juga harus berdomisili di Desa Perlang. Lapak-lapak sawit ataupun pemilik kebun di luar Desa Perlang, silakan memilih mau masuk ke DO mana dan pihak luar jangan mengotak-ngatik sistem yang berimbas kepada masyarakat kesejahteraan setempat. Kasian juga ownernya, kalau di otak-atik pihak luar,” tutupnya.

Bagikan :
Facebook
WhatsApp

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page

Scroll to Top