LUBUKBESAR – Samayani, suami dan anaknya yang sedang menempuh pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) harus terusir dari kediamannya di Dusun Berikat, Desa Batuberiga, Kecamatan Lubukbesar pada Kamis, (24/10/2024) lalu.
Diketahui, Samayani diusir karena bersikap pro atau mendukung rencana aktivitas tambang laut PT Timah di Desa Batuberiga yang ditolak oleh hampir seluruh masyarakat setempat.
Oleh karenanya, Samayani beserta keluarga terpaksa mengungsi ke rumah saudaranya dan meninggalkan Dusun Berikat yang mayoritas warganya berkerja sebagai nelayan yang melaut di Laut Batuberiga.
Hal tersebut diakui oleh Samayani ketika menjelaskan penyebab dirinya diusir oleh warga Dusun Berikat, Desa Batuberiga.
“Aku pro, mereka benci dengan kami yang pro, padahal kan perbedaan pendapat, tidak ada hal lain selain tu,” ujarnya, Rabu (30/10/2024).
Samayani menjelaskan, meskipun pro terhadap rencana tambang laut PT Timah, dirinya bersikap tenang-tenang saja dan tidak sempat berdebat dengan warga yang mayoritas kontra.
Samayani merasa sedih, kecewa berat dan campur aduk ketika diusir oleh warga setempat dari Dusun Berikat, sehingga meminta keadilan seadil-adilnya terhadap yang telah mengusirnya.
“Saya diusir seperti pembunuh, padahal hanya beda pendapat,” kata Samayani.
“Memang tidak ada luka, tapi kalau tidak tutup pintu kemarin, bonyok semua wajahku, orang la nyerbu semue, tidak ada yang bela, hanya aku sendiri,” sambungnya.
Diungkapkan Samayani, sebenarnya ada tiga keluarga lain yang pro PT Timah di Dusun Berikat, namun sudah melakukan pengungsian terlebih dahulu saat malam hari sebelum peristiwa pengusiran.
Diceritakannya, peristiwa pengusiran tersebut terjadi sekitar pukul 09.00 WIB pagi hari Kamis (24/10/2024) di saat Samayani sedang sendirian di rumah lantaran suami bekerja dan anak sekolah.
Pagi hari itu, Samayani sedang mencuci dan menjemur baju di belakang rumahnya, lalu tiba-tiba ada orang yang mengetuk pintu.
Mendengar ada yang mengetuk pintu rumahnya, Samayani langsung bergegas menghampiri dan membuka pintu.
Namun, ternyata warga yang datang tidak bermaksud bertamu melainkan mengusirnya dari Dusun Berikat, Desa Batuberiga.
Akhirnya, terjadi peristiwa pengusiran tersebut dan Samayani sekeluarga pergi meninggalkan Dusun Berikat tanpa luka fisik sedikitpun.
Samayani menjelaskan, alasannya mendukung tambang timah di Laut Batuberiga karena yang melakukannya adalah PT Timah yang merupakan bagian dari negara dan sudah mempunyai perizinan serta legal.