KOBA – Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) melalui Dinas Pendidikan menggelar kegiatan launching Desa Sadar Sekolah Tahun 2025 di Gedung Kesenian dan Olahraga Desa Kurau, Kecamatan Koba pada Rabu, (28/5/2025).
Dengan mengusung tema “Mencetak Generasi Maju Bangka Tengah Semakin Maju”, program Desa Sadar Sekolah adalah turunan dari program Gerakan Pengentasan Putus Sekolah yang merupakan inovasi dari Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka Tengah.
Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman, dalam sambutannya menyampaikan bahwa program Desa Sadar Sekolah ini diharapkan akan menjadi program yang mampu meningkatkan angka rata-rata lama sekolah yang ada di Kabupaten Bangka Tengah.
“Kita berharap melalui program ini dapat memutus rantai angka putus sekolah yang ada di Kabupaten Bangka Tengah,” ujarnya.
Dikatakan Algafry, apabila angka putus sekolah tinggi, maka terjadi permasalahan pada pendidikan kita, untuk itu Pemkab Bateng akan bekerjasama dengan pihak desa dan sekolah untuk mengajak anak yang rentan putus sekolah, putus sekolah, dan masyarakat yang tidak bersekolah, agar memahami pentingnya pendidikan.
Ia menyampaikan, dalam program ini Pemkab Bateng akan melakukan kerjasama dengan 10 sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA/K yang tersebar di 5 Desa yaitu Desa Penyak, Kurau, Kurau Barat, Simpang Katis, dan Katis sebagai percontohan dan diharapkan seluruh desa di Kabupaten Bangka Tengah akan melaksanakan program serupa.
“Saat ini kita akan menerapkan Desa Sadar Sekolah ini di 5 desa sebagai role model dan kita upayakan program ini akan tersebar di seluruh desa kita,” tuturnya.
Adapun sekolah-sekolah yang menjalin kerjasama dengan Pemkab Bateng dalam menjalankan program ini antara lain: SDN 11 Koba, SDN 12 Koba, SMPN 2 Koba, SMKN 1 Koba, SDN 1 Simpang Katis, SMPN 1 Simpangkatis, SDN 12 Desa Katis, SDN 13 Koba, SDN 14 Koba, dan SDN 16 Koba.
Algafry berpesan agar program ini dapat berjalan dengan baik, agar angka putus sekolah di Bangka Tengah dapat diatasi.
“Saya ingin pemerintah, pihak kecamatan, desa, serta sekolah yang bekerjasama dalam program ini mampu berkolaborasi dan memiliki semangat yang sama untuk mengajak masyarakat yang rentan putus sekolah, putus sekolah, dan yang tidak bersekolah untuk mau melanjutkan sekolahnya,” terang Algafry.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Bateng, Pangihutan Sihombing mengatakan, melalui program diharapkan dapat meningkatkan angka rata-rata lama sekolah yang ada di Kabupaten Bangka Tengah.
“Saat ini angka rata-rata lama sekolah di kabupaten kita adalah 7,24. Ini artinya masyarakat kita rata-rata menjalani pendidikan sampai SMP kelas 1 lebih sedikit, tidak selesai sampai kelas 2. Dan ini menjadi perhatian kita melalui program Desa Sadar Sekolah untuk meningkatkan lama sekolah masyarakat kita,” sampainya.
Sihombing berharap anak-anak yang rentan putus sekolah, putus sekolah, dan masyarakat yang tidak bersekolah dapat memanfaatkan program ini, agar tingkat pendidikan di masyarakat Bangka Tengah dapat meningkat.
“Untuk itu kita perlu dukungan dari semua elemen pemerintahan dan masyarakat, agar program ini berjalan dengan baik,” imbuhnya.