KOBA – Harga sejumlah bahan pokok di Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) mulai merangkak naik menjelang perayaan imlek dan bulan puasa Ramadhan tahun 2025/1446 Hijriah.
DisperindagkopUKM Bangka Tengah mencatat harga barang kebutuhan pokok di wilayahnya per 21 Januari 2025, yakni beras premium Rp16.750/kg, beras medium Rp15.750/kg, gula pasir Rp18.833/kg, minyak goreng kemasan sederhana Rp18.000/liter, minyak goreng kemasan premium Rp20.500/liter, daging sapi Rp107.500/kg dan daging ayam ras Rp36.600/kg.
Kemudian, bawang merah Rp43.200/kg, bawang putih Rp45.400/kg, cabe rawit merah Rp75.000, cabe merah keriting Rp73.250/kg dan cabe merah besar Rp77.000/kg.
Kepala DisperindagkopUKM Bangka Tengah, Irwandi mengungkapkan bahwa salah satu komoditas yang mengalami kenaikan signifikan adalah cabe rawit.
“Menjelang imlek dan ramadhan, komoditas cabe memang mengalami kenaikan yang signifikan, ini juga terjadi secara nasional, bukan hanya di Bangka Tengah,” ungkap Irwandi pada Selasa, (21/1/2025).
Diakui Irwandi, harga cabe ini memang naik cukup signifikan, sedangkan komoditas barang pokok lainnya masih stabil.
“Pantauan dari awal Januari hingga hari ini kenaikannya cukup signifikan, dari Rp40.000, kemudian Rp50.000 dan sekarang hampir menyentuh Rp100.000, tapi secara keselurahan untuk cabai merah dan rawit masih di angka Rp73.250 hingga Rp77.000 per kilogram,” ungkapnya.
“Sedangkan, bahan pokok penting lainnya, seperti beras, gula pasir dan minyak goreng masih stabil dan kita pastikan stok aman,” sambungnya.
Dikatakan Irwandi, untuk persedian gas LPG 3 Kg juga dipastikan aman dengan harga Rp23.333/tabung.
“Gas LPG juga harganya stabil, sehingga kita simpulkan bahwa stok dan distribusi bahan pokok jelang imlek dan ramadhan masih aman, kecuali harga cabe,” ujarnya.
Menurut Irwandi, harga cabe yang melambung tinggi disebabkan faktor cuaca.
“Penyebabnya, karena cuaca di Bangka Belitung dan Bangka Tengah yang saat ini curah hujan tinggi, air laut pasang, sehingga kapal susah merapat, jadi barang-barang juga langka dan pada naik,” tuturnya.
Dalam upaya menstabilkan harga barang pokok, DisperindagkopUKM Bateng juga rutin melaksanakan monitoring ke distributor, baik ritel maupun tradisional.
“Kita pantau terus, baik secara online maupun offline ke distributor, selain itu tidak bisa kita pungkiri menjelang hari besar nasional akan adanya kenaikan sepihak oleh pedagang, tapi kami tetap menghimbau, agar para pedagang jangan memanfaatkan momen untul menaikkan harga terlalu tinggi, karena kami akan terus memantau harga barang di pasar,” pungkasnya.