KOBA – Dalam rangka implementasi pendidikan karakter siswa, SMP Negeri 1 Koba menggelar Pesantren Kilat Ramadan 1446 Hijriah dengan mengusung tema “Kokohkan Hati dengan Iman Taklukan Dunia dengan Al-qur’an” pada Selasa (11/3/2025) di SMPN 1 Koba.
Selain menggelar pesantren kilat untuk siswa beragama islam, SMPN 1 Koba juga mengadakan kegiatan kerohanian untuk siswa non-muslim. Kegiatan ini diketahui berlangsung selama 4 hari, sejak 10 hingga 13 Maret 2025.
Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman merasa bersyukur para siswa bisa mendapatkan pendidikan karakter pada momen bulan Ramadan.
“Alhamdulilah, kali ini SMP 1 Koba memberi kesempatan bagi seluruh siswa mendapatkan penguatan pendidikan karakter melalui pesantren kilat dan kegiatan kerohanian,” ujar Algafry.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Algafry bersama Wabup Efrianda langsung memantau jalannya kegiatan pesantren kilat dan kerohanian di SMP Negeri 1 Koba.
“Tadi saya sudah lihat secara langsung, ada bimbingan kerohanian agama kepada yang bergama Islam, Katolik, Kristen Protestan, Budha dan Konghucu,” tuturnya.
“Tentu kami sangat mengapresiasi kegiatan ini, semoga dari kegiatan ini para siswa semakin bisa mengdepankan sikap toleransi, menghomarti dan menjaga antar sesama,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Koba, Hana Meilani mengatakan kegiatan pesantren kilat merupakan agenda rutin SMPN 1 Koba pada bulan suci Ramadan.
“Kegiatan yang kami laksanakan hari ini adalah agenda rutin tahunan sekolah, yakni penguatan pendidikan karakter, karena yang terlibat bukan hanya siswa yang beragama islam, tapi yang non-muslim juga,” ujarnya.
Ia mengatakan, khusus untuk siswa muslim, penguatan pendidikan karakternya bertajuk Pesantren Kilat dengan mendalami agama islam, dengan kegiatan seperti tadarus, solat dhuha dan lainnya.
“Kemudian penguatan pendidikan karakter untuk yang non muslim juga ada, jadi kami bentuk kelompok-kelompok berdasarkan agama, ada agama Budha, Khonghucu, Katolik dan Kristen Protestan.
“Ini contoh dari pendidkan inklusi, artinya semua siswa terlibat, tidak melihat agamanya apa, kami berikan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendikan karakter,” imbuhnya.