KOBA – Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah (Pemkab Bateng) meluncurkan sebuah platform digital terbaru yang dirancang untuk mempermudah pelaporan, pencatatan, dan penanganan potensi konflik secara cepat dan efisien.
Aplikasi yang diberi nama Sistem Otomasi Ngelapor Konflik (SIONKON) ini diluncurkan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik yang berkolaborasi dengan Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Kabupaten Bangka Tengah.
Pj Sekda Kabupaten Bangka Tengah, Ahmad Syarifullah Nizam mengatakan pada era transformasi digital saat ini, pemerintah wajib beradaptasi dalam berbagai jenis pelayanan publik.
“Aplikasi SIONKON ini bukan sekedar aplikasi, tapi jadi bukti komitmen Pemkab untuk membangun tata kelola pemerintahan yang transparan, efisien, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” ujarnya, Rabu (16/7/2025).
Ia mengatakan, aplikasi ini juga dapat dijadikan wadah bagi FKDM (Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat) tingkat kabupaten dan tingkat kelurahan/desa dalam menyampaikan informasi yang lebih awal tentang kewaspadaan dini dan Ancaman Tantangan Hambatan Gangguan (ATHG), yang kemudian dapat ditindaklanjuti oleh pemerintah.
Ia juga melanjutkan agar dalam hal ini FKDM dapat memberikan masukan yang merupakan bahan pertimbangan pemerintah dalam mengambil kebijakan.
Melalui aplikasi ini diharapkan bisa mendeteksi dini potensi konflik yang ada di Kabupaten Bangka Tengah.
“Kami berharap agar anggota FKDM melaksanakan tugas sesuai amanat undang-undang atau peraturan yang berlaku, dengan penuh tanggung jawab dan keikhlasan serta terus memperkuat jalinan koordinasi pada setiap jajaran dalam wadah FKDM untuk menjaring dan menampung informasi tentang segala potensi dan indikasi yang berakhir pada ATHG yang dapat menyebabkan timbulnya disintegrasi bangsa,” harapnya.
Sekda pun menegaskan, bahwa peluncuran aplikasi ini bukanlah titik akhir.
“Kepada FKDM tingkat kabupaten dan tingkat kelurahan/desa, gunakan aplikasi ini dengan aktif dan optimal. Mari bersama kita dukung aplikasi SIONKON sebagai langkah maju menuju Kabupaten yang SMART (Sinergis, Modern, Akuntabel, Responsif, Terhubung),” pungkas Sekda.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa SIONKON tidak hanya menjadi sistem pelaporan konflik, namun juga berfungsi sebagai alat perubahan sosial. Otomatisasi dan data real-time yang disajikan SIONKON dapat mempercepat deteksi dini dan penanganan konflik, sehingga konflik tidak berkembang lebih lanjut. Dengan pelaporan yang cepat, akurat, dan efisien, baik masyarakat maupun pemerintah akan mendapatkan manfaatnya.