LUBUK BESAR

LUBUK BESAR

10 Titik di Desa Perlang Butuh Lampu Penerangan, Pemkab Datangi Dishub Babel

KOBA – Desa Perlang, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) saat ini membutuhkan lampu atau penerangan jalan sekitar 7 hingga 10 titik. Menanggapi hal ini, Wakil Bupati Bangka Tengah, Era Susanto mengungkapkan pihaknya sudah menyampaikan hal ini dengan Dishub Bangka Belitung. “Sudah saya sampaikan Selasa (4/6) kemarin dengan didampingi Fernando selaku Kabid Perhubungan Diperkimhub Bangka Tengah mengunjungi Dinas Perhubungan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan diterima langsung oleh Kepala Dishub Babel, Asban Aris,” tutur Era, Kamis (6/6/2024). Disampaikan Era, pada kunjungan tersebut, pihaknya membahas peningkatan kualitas pelayanan terkait dengan bidang perhubungan di wilayah Bangka Tengah, seperti penerangan jalan, pengadaan angkutan umum, terminal, dan Zona Selamat Sekolah (ZoSS). “Di sekitar Desa Perlang itu memerlukan lampu atau penerangan jalan sekitar 7-10 titik. Kami harap ada dukungan dari pihak Dishub Provinsi Bangka Belitung untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Karena dengan adanya penerangan yang memadai tentu bisa membantu aktivitas masyarakat setempat,” ujar Era. Dikatakan Era, selain membahas penerangan jalan Desa Perlang, pihaknya juga membicarakan masalah angkutan umum dan terminal untuk wilayah Kota Koba sebagai ibu kota Kabupaten Bangka Tengah, serta pelabuhan Sungaiselan. “Semua hal tersebut penting dan bisa menggerakkan roda perekonomian masyarakat, tapi tentunya perlu pembahasan dan perhitungan lebih luas lagi,” ujarnya. Lebih lanjut, Era juga mengutarakan perlunya dukungan di Zona Selamat Sekolah (ZoSS) yang merupakan pengendalian dan pengaturan kecepatan kendaran bermotor di lingkungan sekolah. “Tujuan ZoSS tentunya untuk mencegah terjadi kecelakaan sebagai upaya menjamin keselamatan anak di sekolah sehingga memerlukan penempatan marka dan rambu,” ucapnya. Menanggapi hal ini, Asban Aris mengatakan bahwa pihak pemda bisa menyampaikan proposal apabila ada kebutuhan di wilayah masing-masing. “Silakan nanti menyampaikan proposal dan juga dilengkapi desain lokasi atau titik yang akan diberi penerangan. Pihak kami akan pertimbangkan dengan melihat anggaran perubahan nantinya,” tandasnya.(SAK)

LUBUK BESAR

Cegah Global Warming, Desa Perlang Tanam Pohon Serentak Bersama AHY

Lubuk besar – Kepala Desa (Kades) Perlang, Yani Basaroni bersama Agus Harmurti Yudoyono (AHY) tanam pohon se Indonesia. Lebih kurang ada 200 pohon yang di tanam, diantaranya Ketapang dan pucuk merah. Hal demikian dilakukan dalam rangka peringati hari lingkungan hidup sedunia, Kementrian Agraria dan Tata Ruang Republik Indonesia menanam pohon serentak se Indonesia. “Ya, hari ini seputaran Danau Pading Desa kami menjadi salah satu lokus penanaman pohon serentak yang di lakukan Kementrian Agraria dan Tata Ruang,” kata Yani Basaroni, Rabu (05/06/2024). Kegiatan yang di inisiasi oleh Kementrian Agraria dan Tata Ruang Bangka Tengah ini dilaksanakan mulai pukul 08.00 Wib hingga pukul 09.00 Wib. “Kita mendengarkan langsung arahan dari Mentrinya, Pak AHY terkait peringatan Hari Lingkungan Hidup melalui Virtual Zoom. Pak AHY melakukannya di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, sementara kita di seputar Danau Pading bersama Badan Agraria dan Tata Ruang Bangka Tengah, Kapolsek Lubuk Besar,” ungkapnya. Iapun menyambut baik yang dilakukan Kementrian Agraria dan Tata Ruang Republik Indonesia. Penanaman pohon ini sangat bermanfaat bagi mahluk hidup, mengingat pohon merupakan sumber oksigen. “Mengutip apa yang dikatakan pak AHY, saat ini sudah terjadi pemanasan global sewajibnya kita bersama sama menekan pemanasan global ini dengan melakukan penanaman pohon,” pungkasnya.(RED)

LUBUK BESAR

Gelar Ritual Taber Laut, Masyarakat Dilarang Beraktifitas Selama 3 Hari Di Laut Batu Beriga

LUBUK BESAR – Adanya tradisi taber laut yang dilakukan oleh masyarakat Desa Batu Beriga, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung, pada minggu (12/05/2024). Maka bagi masyarakat yang ingin beraktifitas sepanjang laut Desa Batu Beriga dihimbau untuk tidak melakukannya. Larangan tersebut berlangsung selama 3 hari sejak 12 – 15 mei 2024 mendatang guna menjaga tradisi yang telah berlangsung selama ratusan tahun yang lalu oleh masyarakat Desa Batu Beriga. “Hari ini kita melaksanakan taber laut, untuk itu seluruh masyarakat Desa Batu Beriga dihimbau untuk tidak beraktifitas di sepanjang laut Desa Batu Beriga selama 3 hari,” ujar Abdul Gani selaku Kepala Desa Batu Beriga, minggu (12/05/2024). “Tidak hanya masyarakat Desa Batu Beriga saja, namun seluruh masyarakat luar Desa Batu Beriga juga dilarang untuk beraktifitas di sepanjang laut Desa Batu Beriga,” ucapnya Larangan tersebut adalah salah satu syarat ritual taber laut yang dilaksanakan oleh masyarakat batu berigak sebagai salah satu adat dan tradisi yang telah ratusan tahun lalu di lestarikan oleh masyarakat Desa Batu Beriga. “Larangan ini kami berikan kepada masyarakat sebagai salah satu syarat ritual taber laut, intinya tidak ada aktifitas menangkap ikan atau kegiatan menangkap dilaut,” tanda Gani. Selain itu larangan tersebut juga memberikan ruang untuk ikan dan hasil tangkapan lainnya untuk berkembang biak, sehingga diharapkan dengan adanya larangan tersebut, nantinya penghasilan nelayan dapat meningkat. “Dengan adanya larangan kita memberikan peluang untuk ikan ataupun tangkapan lainnya untuk semakin banyak lagi, dan nantinya akan semakin banyak tangkapan nelayan,” tambahnya. “Kami berharap masyarkat dapat memahami larangan tersebut dan kami juga meminta maaf jika larangan tersebut menggangu aktifitas masyarakat, khususnya masyarakat yang datang ke Desa Batu Beriga untuk berwisata dan ingin melakukan aktifitas lainnya di laut kami,” tutup Gani.(red)

LUBUK BESAR

Desa Batu Beriga Gelar Selamatan Laut dan Ritual Taber Laut Yang Telah Ada Sejak Ratusan Tahun

LUBUK BESAR – Masyarakat Desa Batu Beriga, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung gelar selamatan laut dan ritual taber laut di pantai Desa Batu Berigak, Minggu (12/05/2024). Kegiatan tersebut merupakan kegiatan adat dan tradisi rutin yang digelar masyarakat Desa Batu Beriga Tiap tahun sebagai salah satu cara masyarakat Desa Batu Beriga mengucapkan rasa syukur atas nikmat dan rejeki yang telah diberikan oleh tuhan kepada masyarakat Desa Batu Beriga. Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman yang turut hadir dalam kegiatan tahunan masyarakat Desa Btu Beriga, memberikan apresiasi kepada masyarakat Desa Batu Beriga yang hingga saat ini masih terus menjaga tradisi adat dan istiadat yang telah ada ratusan tahun yang lalu. “Saya sangat mengapresiasi selamatan laut dan ritual taber laut yang digelar tiap tahun dan bagi saya masyarakat batu beriga sangat luar biasa, mereka masih bisa menjaga tradisi ratusan tahun yang telah diwarisi oleh nenek moyang mereka,” ujar Bang Ayi, sapaan Algafry Rahman. “Insyallah nantinya kami selaku dari pemerintah Kabupaten Bangka Tengah Berharap kegiatan ini akan menjadi kegiatan rutin dan kami juga dapat membantu kegiatan ini dan semangat terus untuk masyarakat yang dapat menjadikan kegiatan ini juga sebagai ajang promosi wisata daerahnya.” Ungkapnya. Sementara itu Kepala Desa Batu Beriga Abdul Gani mengungkapkan kegiatan selamatan laut dan ritual taber laut ini adalah salah satu cara masyarakat dalam mengucapkan rasa syukur atas melimpahnya rejeki yang telah diberikan kepada masyarakat Desa Batu Beriga, khususnya nelayan “Ini adalah salah satu cara kami bersyukur atas nikmat dan rejeki yang telah diberikan kepada kami oleh tuhan dan juga sebagai ajang silaturahmi masyarakat Desa Batu Berigak dan Masyarakat dari berbagai daerah yang turut hadir dalam kegiatan ini,” tuturnya. Diharapkan nantinya dengan adanya selamatan laut dan ritual taber laut rejeki masyarakat Desa Batu Berigak semakin meningkat dan terlindungi dari mara bahaya saat akan bekerja atau melaut untuk mencari rejeki. “Kami berharap nantinya dengan adanya kegiatan ini rejeki kami dapat semakin melimpah dan terhindar dari mara bahaya saat melaut untuk mencari ikan,” tutupnya.(red)

LUBUK BESAR

Laka Tambang di Perlang, 1 Pekerja Tewas Sempat Teriak

LUBUK BESAR – Kecelakaan tambang terjadi di daerah Meliye Kayu Ara 6, Desa Perlang, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Selasa, (7/5/2024) sekira pukul 11.00 WIB yang menyebabkan Abseh Pratama, warga Perlang meninggal dunia akibat tertimbun tanah. Kasat Reskrim Polres Bangka Tengah, Iptu Imam mengatakan pada saat kejadian korban Abseh bersama rekannya Asui dan Sahada sedang bekerja TI (Tambang Inkonsional). “Pada saat kejadian, korban bersama rekannya yakni Asui dan Sahada sedang bekerja TI jenis darat dengan menggunakan mesin dompeng,” terang Iptu Imam, Rabu (8/5/2024). “Korban ini bertugas menyemprot tanah tebing dengan ketinggian kurang lebih 9 meter, sedangkan Asui bertugas membuang batu dari tanah yang di semprot oleh korban dan Sahada bertugas mengendalikan tali gas dan menunggu Camoi (kolong/danau kecil),” tambahnya. Disampaikan Iptu Imam, pada saat sedang bekerja, sempat terdengar suara teriakan dari korban. “Korban ini sempat teriak, bahwa ada tanah longsor yang mengarah kepada tempat mereka bekerja, yang mana rekannya Asui dan Sahada langsung menyelamatkan diri, sedangkan korban tidak dapat lagi menyelamatkan diri, sehingga tertimbun tanah dan meninggal dunia,” pungkasnya.(SAK)

LUBUK BESAR

Wujudkan Komitmen Kebersihan, Kades Perlang Serahkan Bantuan Alat Kebersihan Ke Objek Wisata

Lubukbesar – Perhatikan kebersihan di Objek Wisata Danau Pading, Kepela Desa Wisata (Dewi) Perlang, Yani Basaroni menyalurkan bantuan alat kebersihan dari Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman ke Ketua Divisi Danau Pading, Sariwijaya. “Alhamdulillah, tadi saya serahkan langsung alat kebersihan ke pengurus Danau Pading,” kata Yani Basaroni, Kamis (25/04/2024) di Gedung Putih Dewi Perlang. Selain alat kebersihan, pria yang di sapa Ronie Arabel ini juga memberikan pupuk cair organik. Pupuk itu akan di gunakan untuk menyuburkan tanaman yang ada di Danau Pading. “Bantuan ini di berikan Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman sebagai wujud kepedulian beliau terhadap pemanasan global dengan mengurangi emisi gas kaca di muka Bumi. Algafry berharap Desa Perlang menjaga sumber-sumber Oksigen yang ada, dengan melestarikan lingkungan hidup,” ujar pria yang biasa disapa Ronie Arabel ini. Ronie juga berharap agar Pengurus Danau Pading menjadi salah satu lembaga yang berkomitmen dan berkontribusi dalam upaya pengendalian perubahan iklim global. “Dengan memanfaatkan eks tambang timah menjadi objek wisata danau sudah sangat luar biasa. Mudah-mudahan kedepan pengurus Danau Pading ini terus berkomitmen melestarikan lingkungan hidup,” harapnya. Sariwijaya mengucapkan terimakasih kepada Pemerintahan Desa Perlang bersama Bupati Bateng yang memberikan perhatian kepada Kepariwisataan Desa Perlang. “Komitmen kami mengubah eks tambang timah menjadi objek wisata akan selalu ada. Kamipun siap menjadi lembaga penggerak Proklim di Desa Perlang,” pungkasnya.(red)

You cannot copy content of this page

Scroll to Top