LUBUK BESAR

LUBUK BESAR

Soal Pengusiran Warga di Dusun Berikat, Kades Gani Ungkap Karena Kesalahpahaman

LUBUKBESAR – Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Bangka Tengah (Bateng) telah berusaha memulangkan kembali satu keluarga yang diusir dari Dusun Berikat, Desa Batuberiga, Kecamatan Lubukbesar ke lingkungannya, pada Selasa (29/10/2024). Namun, setelah diantar ke rumahnya, Samayani sekeluarga ternyata belum merasa nyaman, jika harus kembali bertempat tinggal dan bersosialisasi di Dusun Berikat, Desa Batuberiga. Samayani sekeluarga diusir, karena berbeda pendapat dengan mayoritas masyarakat Dusun Berikat, Desa Batuberiga yang menolak rencana tambang laut oleh PT Timah. Bahkan, Samayani sekeluarga dicap sebagai pengkhianat oleh warga setempat yang mayoritas bekerja sebagai nelayan yang memanfaatkan laut Batuberiga sebagai tempat mencari nafkah. Di saat-saat pengantaran, sempat terdengar suara kritikan terhadap rombongan Forkopimda Bangka Tengah, khususnya awak media yang mengantar Samayani sekeluarga. “Dari mane ikak, nganter jenderal ok sampe kayak gitu, atau nganter pengkhianat,” ucap seorang warga yang sedang santai duduk di pinggir jalan yang dilalui rombongan Forkopimda Bangka Tengah. Menanggapi dinamika sosial tersebut, Kepala Desa Batuberiga Abdul Gani mengatakan semoga peristiwa pengusiran tidak terjadi lagi di Dusun Berikat. Abdul Gani berjanji akan terus memberikan imbauan kepada masyarakat agar selalu menjaga persaudaraan dan kekeluargaan. “Sebenarnya Desa Batuberiga Dusun Berikat ini masyarakatnya rumpun (bersatu) sebagai satu keluarga, mungkin terbawa suasana saja dan terjadi kesalahpahaman,” ujarnya, Rabu (30/10/2024). Ia berharap, mudah-mudahan dengan kehadiran Forkopimda Bangka Tengah kemarin bisa membawa suasana yang lebih nyaman dan kondusif di Dusun Berikat, Desa Batuberiga. Penyebab peristiwa pengusiran tersebut dinilai Abdul Gani dikarenakan adanya kesalahpahaman yang terbawa suasana dinamakan pro kontra tambang laut Desa Batuberiga. “Hanya kesalahpahaman, mudah-mudahan ke depan dengan adanya imbauan ini, mungkin masyarakat lebih memahami pentingnya rasa nyaman, aman dan kekeluargaan,” tuturnya. “InsyaAllah sesuai arahan Forkopimda Bangka Tengah, kami akan membantu dan merangkul masyarakat, agar bisa memahami dan suasana Batuberiga kembali kondusif,” imbuhnya.

LUBUK BESAR

Kapolres Bateng Harap Pengusiran Warga di Beriga Tidak Lagi Terulang

LUBUKBESAR – Polemik pro (dukungan) dan kontra (penolakan) terhadap rencana pertambangan di laut Desa Batuberiga, Kecamatan Lubukbesar, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) berujung pada pengusiran satu keluarga. Samayani sekeluarga diusir dari Dusun Berikat, karena telah bersikap pro atau mendukung rencana penambangan timah di laut Desa Batuberiga yang menjadi lokasi mencari nafkah mayoritas masyarakat yang bekerja sebagai nelayan. Forkopimda Bangka Tengah telah berusaha mengembalikan Samayani sekeluarga ke rumahnya di Dusun Berikat, namun memutuskan mengungsi lagi ke rumah saudaranya, karena merasa belum nyaman. Kapolres Bangka Tengah, AKBP Pradana Aditya Nugraha mengatakan, kepolisian harus bisa memberikan jaminan keamanan ke masyarakat Dusun Berikat, Desa Batuberiga. “Semua masyarakat mempunyai hak yang sama, termasuk dari sisi jaminan keamanan untuk mereka berkehidupan di lingkungan ini,” ujarnya, Selasa (29/10/2024). Ia menerangkan, Samayani sekeluarga telah mengungsi selama lima hari pasca diusir dari Dusun Berikat, kemudian Polres Bangka Tengah juga memonitor dan melakukan langkah-langkah penyelesaian. “Unsur Forkopimda hadir berdiskusi dengan perangkat desa bagaimana mencari solusi yang terbaik, agar lingkungan di sini kembali kondusif seperti sedia kala,” terangnya. Dikatakannya, kehadiran Polres Bangka Tengah saat itu sebagai bagian dari negara dalam rangka memastikan masyarakat nyaman menjalani kehidupan di Dusun Berikat, Desa Batuberiga. “Kami yakinkan kejadian kemarin adalah yang terakhir kali, kita semua datang ke sini untuk memberikan imbauan terkait mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan,” ucapnya. “Manakala mereka mengulang perbuatan serupa, perbuatan yang melanggar hukum, maka saya anggap sudah siap berhadapan dengan hukum juga,” tegasnya.  

LUBUK BESAR

Terkait Pengusiran 1 Keluarga di Dusun Berikat, Forkopimda Bangka Tengah Lakukan Pendampingan

LUBUKBESAR – Forkopimda Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), yakni Kapolres AKBP Pradana Aditya Nugraha, Plt Bupati Era Susanto dan Ketua DPRD Batianus mengantarkan kembali satu keluarga yang sempat diusir ke rumahnya, di Dusun Berikat, Desa Batuberiga, Kecamatan Lubukbesar. Diketahui, satu keluarga tersebut ditolak oleh warga setempat, karena menyetujui atau mendukung rencana pertambangan di laut Desa Batuberiga oleh PT Timah, sementara mayoritas warga menolak. Samayani sekeluarga diantar kembali ke Dusun Berikat, Desa Batuberiga oleh Forkompinda Bangka Tengah sekitar pukul 15.17 WIB, pada Selasa (29/10/2024). Namun, setelah Forkopimda mengantar ke dalam rumah dan bermusyawarah dengan Kepala Desa Batuberiga Abdul Gani, ternyata sekeluarga Samayani belum merasa nyaman dengan situasi sosial yang ada. Sehingga, Samayani sekeluarga mengemas pakaian lalu memutuskan kembali lagi ke rumah saudaranya dan meninggalkan Dusun Berikat, Desa Batuberiga. Plt. Bupati Bangka Tengah, Era Susanto mengatakan, sebagai sesama warga negara mempunyai hak yang sama, sehingga tindakan persekusi tidak dapat diterima, karena ada akibat buruknya. “Sebagai warga negara mempunyai hak yang sama dan tindakan persekusi itu tidak diperbolehkan, karena ada akibar buruknya,” ujar Era, Selasa (29/10/2024). Ia berharap, Kades Batuberiga serta unsur desa yang lainnya menjaga kenyamanan warga yang ada Dusun Berikat, sehingga tidak terulang lagi peristiwa pengusiran. “Jaga kondusifitas warga, cukup sekali dan kami berharap tidak terulang lagi. Persekusi tidak dapat dibenarkan,” ujarnya. Sementara itu, Ketua DPRD Bangka Tengah, Batianus mengatakan kedatangannya adalah untuk silahturahim sekaligus mengembalikan warga yang sempat diusir dari rumahnya. “Kami berharap Pak Kades menjadi pelopor untuk menjaga perdamaian di Beriga dan meningkatkan rasa persaudaraan yang tinggi,” ujarnya. Dikatakan Batianus, menjaga perdamaian dan persaudaraan adalah tanggung jawab bersama. “Ini warga Bangka Tengah dan mereka juga saudara kita, kami harap persaudaraan ini tetap terjalin,” imbuhnya.

LUBUK BESAR

Warga Dusun C 2 Harap Algafry Rahman Kembali Pimpin Bangka Tengah

LUBUKBESAR – Warga Dusun C 2 Desa Lubukpabrik, Kecamatan Lubukbesar, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) berharap Algafry Rahman dapat memimpin kembali Kabupaten Bangka Tengah periode kedua. Salah satu warga Dusun C 2, Suyatmin menilai sosok Algafry sebagai sosok yang merakyat dan mengayomi masyarakatnya. “Kami masyarakat Dusun C 2 berharap betul Pak Algafry Rahman bisa kembali terpilih dan memimpin lagi Kabupaten Bangka Tengah,” ujar Suyatmin, Selasa (29/10/2024). “Orangnya ramah dan kalau kita mengajukan permintaan untuk pembangunan di daerah kita selalu di setujui. Untuk kepemimpinan beliau selama ini bagus dan merakyat,” tambahnya. Sementara itu, Calon Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman mengungkapkan jika masyarakat Dusun C 2 sangat berkembang, khususnya di sektor pertanian. “Disini pertanianya cukup menonjol, Kelompok Wanita Tani juga sangat berkembang disini. Masyarakat di sini juga sangat partisifatif dan kita selama ini tentunya sangat mendukung pengembangan masyarakat di sini” ujar Algafry. “Tanggal 7 November 2024 ini juga Dinas Pertanian Bangka Tengah bersama masyarakat di sini akan melakukan pemanenan Cabe,” sambungnya. Algafry sendiri selama kepemimpinanya sangat memperhatikan pengembangan pertanian di Dusun C 2, terbukti berbagai pengembangan pertanian dan pengembangan Kelompok Wanita Taninya selalu di dorong pengembanganya

LUBUK BESAR

Terkait Pengusiran Warga Pro Rencana Tambang Beriga, Kapolres : Akan Kita Dampingi

LUBUKBESAR – Buntut konflik sosial dari pro-kontra rencana penambangan timah di Laut Batuberiga, Kecamatan Lubukbesar, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) berujung dengan peristiwa pengusiran oleh sesama warga setempat. Berdasarkan informasi yang diterima oleh awak media dan video yang viral di medsos diduga sudah terjadi peristiwa pengusiran terhadap satu keluarga yang setuju dengan adanya penambangan timah di Laut Batuberiga. Kapolres Bangka Tengah AKBP Pradana Aditya Nugraha membenarkan peristiwa tersebut melalui pesan singkat WhatsApp, Senin (28/10/2024). Ia mengatakan forkopimda Bangka Tengah akan mendampingi warga yang diusir, agar bisa kembali lagi ke lingkungannya di Desa Batuberiga. “Selain mendampingi, agar bisa kembali ke lingkungan, Forkopimda Bangka Tengah juga akan memberikan edukasi kepada masyarakat, agar tidak terjadi lagi peristiwa yang serupa,” ujarnya, Senin (28/10/2024). Diketahui sejauh ini ada satu keluarga yang telah diusir, karena dugaan perbedaan pendapat terkait pro kontra wacana penambangan timah di Laut Batuberiga oleh PT Timah. “Satu keluarga itu, makanya kita unsur forkopimda akan mengambil langkah besok pagi supaya kehidupan masyarakat di lingkungan tersebut tetap terjaga kondusifitasnya,” imbuhnya.

LUBUK BESAR

Semarak Festival Danau Pading III, Ada Pelayanan Kesehatan Gratis Hingga Bazar UMKM

LUBUKBESAR – PT Timah melakukan kegiatan pelayanan kesehatan gratis bagi ratusan warga Desa Perlang, Kecamatan Lubukbesar, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), pada Sabtu (19/10/2024). Mobil kesehatan yang dilengkapi dengan peralatan medis, tenaga medis, dan obat-obatan ini menjadi bagian dari Festival Danau Pading III. Sigit, salah satu pimpinan PT Timah, menekankan dukungan perusahaan dalam acara tersebut, yang menampilkan beragam lomba budaya seperti Fashion Show dengan pakaian Adat Melayu, lomba karaoke, dan senam dengan lagu daerah. Festival ini juga memfasilitasi bazar UMKM, di mana 65% peserta berasal dari warga setempat. Dari pemeriksaan kesehatan, sekitar 150 warga terdeteksi mengidap penyakit gula darah dan asam urat, disebabkan pola hidup. “PT Timah sangat menndukung kegiatan seperti ini, kita juga memberikan obat dan mendorong warga untuk rutin memeriksa kesehatan di Puskesmas,” ujar Sigit. Sementara itu, Kepala Desa Perlang, Yani Basaroni mengapresiasi kontribusi PT Timah dan menegaskan komitmen untuk terus menggelar Festival Danau Pading sebagai agenda tahunan. “Kegiatan ini juga didukung oleh dana APBDes dan sumbangan dari berbagai pihak,” tuturnya. Dikatakan Yani Basaroni, kegiatan ini masih berlangsung dengan bazar UMKM, lomba sepakbola, dan lainnya. “Acara puncak dijadwalkan pada awal November 2024 dan menampilkan berbagai artis. Ayo masyarakat ikut berpartisipasi,” imbuhnya.

You cannot copy content of this page

Scroll to Top