LUBUK BESAR

LUBUK BESAR

Gelar Pelatihan Public Speaking, SD Negeri 13 Lubuk Besar Hadirkan Kreasi Organizer

LUBUK BESAR – SD Negeri 13 Lubuk Besar, Dusun Tanjungberikat melakukan pelatihan berbicara (Public Speaking) di depan umum bagi peserta didik. Hadir dalam kegiatan tersebut Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka Tengah, Pangihutan Sihombing, S. Pd. beserta staf, Ketua Komite beserta orang tua siswa kelas 6, seluruh GTK dan siswa-siswi SD Negeri 13 Lubuk Besar. Kepala Dinas Pendidikan Bangka Tengah, Pangihutan Sihombing mengapresiasi program SDN 13 Lubuk Besar untuk memberikan bekal kepada siswa-siswi, agar nanti dapat digunakan saat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Ia berharap, peserta didik ini akan bisa menjadi pemimpin masa depan. “Meskipun kita jauh di Tanjungberikat, kita tetap punya semangat untuk terus bersekolah, semoga kelak anak-anak Tanjungberikat ini menjadi pemimpin yang menjadi kebanggaan keluarga, masyarakat dan bangsa,” ujarnya, Jumat (9/5/2025). “Terimakasih atas undangannya, teruslah berinovasi teruslah berkarya,” tambahnya. Sementara itu, Kepala Sekolah SD Negeri 13 Lubuk Besar, Kaimudin, M. Pd. mengucapkan terimakasih atas kehadiran Kepala Dinas Pendidikan Bangka Tengah yang sudah memberikan dukungannya dan memberikan motivasi kepada seluruh peserta yang hadir, terkhusus GTK SDN 13 Lubuk Besar. “Alhamdulillah ini merupakan program perdana Pelatihan Public Speaking untuk anak-anak SD 13 Lubuk Besar dan dihadiri langsung Kepala Dinas Pendidikan Bangka Tengah Bapak dan Kreasi Organizer di bawah asuhan, ibu Herleni SE. menambah semangat kepada kami untuk terus berinovasi beserta dengan GTK SDN 13 Lubuk Besar,” ujarnya. Kaimudin berharap setelah mengikuti kegiatan ini siswa-siswi dapat lebih berani menyampaikan gagasan, pemikiran melalui lisan nya yang baik. “Terimakasih kepada semua pihak yang sudah menyukseskan kegiatan ini,” imbuh Kaimudin. Salah satu peserta, Husna mengatakan sangat senang mengikuti kegiatan public speaking, karena menambah ilmu baru. “Jadi lebih percaya diri untuk menyampaikan pendapat di depan kelas, kalau bisa tahun depan dibuat lagi,” imbuhnya.

LUBUK BESAR

Sempat Hilang 2 Hari, Fadli Warga Perlang Ditemukan di Jelutung

LUBUK BESAR – Kepala Desa (Kades) Perlang Yani Basaroni bergerak cepat mencari warganya bernama Fadli yang sudah hilang beberapa hari. Hal itu dilaporkan oleh saudaranya Diana yang langsung meminta bantuan pihak Desa Perlang untuk mencarinya, Selasa (8/4/2025). Roni menjelaskan, awalnya keluarga Fadli datang ke Kantor Desa Perlang meminta mencari saudaranya yang tidak pulang sudah 2 hari tanpa membawa identitas sama sekali. “Jadi memang keluarganya bernama Diana melaporkan ke kami untuk mencari Fadli yang sudah hilang, tanpa kabar. Terus juga kami posting di beberapa status WA dan grup media sosial untuk mencarinya,” ujarnya, Rabu (9/4/2025). Ia menambahkan, Fadli awalnya sudah berjalan sampai Kulur Ilir, namun dibawa pulang oleh teman kakaknya. Saat kakaknya bersama suami pergi ke kebun sebentar, Fadli kembali hilang dari hari senin pagi kemarin. Ia melanjutkan, setelah mendapatkan laporan, Kades Perlang tersebut langsung melintasi jalan dari Perlang sampai ke arah Pangkalpinang untuk menemukan Fadli. “Pas saya lagi melintasi jalan dari Perlang, Terubus, Kulur sampai Kurau ada warga saya bernama Gibo yang pulang dari Pangkalpinang telpon saya bahwa Fadli ada di jalan Jelutung. Langsung saya bilang tahan dulu atau bawa ke kantor Desa terdekat,” ungkapnya. Mendapat kabar tersebut, Ketua APDESI Bangka Tengah itu langsung berangkat menjemput warganya dan membawa warga tersebut pulang ke rumahnya di Dusun Sadap, Desa Perlang, Kecamatan Lubukbesar. “Setelah dibantu warga saya, Alhamdulillah kami berhasil jemput Fadli dan membawanya pulang ke rumahnya langsung,” ujarnya. Orang nomor 1 di Perlang itu mengungkapkan, jika warganya ini memang memiliki sifat pelupa dan sering mengisyaratkan jika sudah berada di luar rumah tanpa pengawasan. “Jadi saya juga mau meluruskan jika warga saya Fadli ini bukan ODGJ (Orang Dalam Gangguan Jiwa) hanya memang sering pelupa saja atau berspekulasi. Jadi mohon diluruskan. Hal itu karena dia pernah trauma akibat kedua orangtuanya meninggal berbarengan saat lebaran,” tuturnya. Sementara itu, Zainab (38) kakak Fadli mengungkapkan jika adiknya sehat-sehat saja dan masih bisa berpikir rasional, namun memang sering sekali berkenalan dan pelupa. “Fadli ini sehat sebenarnya. Ia makan sendiri, mandi ataupun melakukan aktivitas sendiri. Namun ia sering pelupa dan memahami kalau tak ada pengawasan dari kami,” jelasnya. Ia juga berterima kasih kepada Kades Perlang dan juga pemerintah Perlang serta masyarakat yang bersusah payah mencari adiknya itu. “Makasih pak Kades, masyarakat dan pemerintah desa, kami akan berusaha menjaga keluarga kami ini dengan baik,” imbuhnya.

LUBUK BESAR

Warga Beriga Resah, Ada Aktivitas Tambang Ilegal di Pesisir Pantai Beroperasi Malam Hari

LUBUK BESAR – Masyarakat Desa Batuberiga, Kecamatan Lubukbesar, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) mengaku resah dengan kehadiran aktivitas tambang timah ilegal di pesisir pantai. Pemuda Desa Batuberiga, Prasetya Jorghi mengungkapkan tambang timah model tungau tersebut beroperasi secara diam-diam di pesisir pantai pada malam hari. Menurutnya, kehadiran tambang timah ilegal di pesisir pantai tersebut tidak terlepas dari konflik pro dan kontra rencana penambangan timah di laut oleh PT Timah. “Ada oknum masyarakat, yang bisa kita simpulkan masyarakat pro tambang, dia ajak orang luar desa untuk menambang di situ, di kawasan itu tidak masuk IUP PT Timah,” ujarnya, Sabtu (29/3/2025). Khawatirnya, hal tersebut dimanfaatkan sebagai pancingan, agar seolah-olah masyarakat Desa Batuberiga sudah pro terhadap tambang timah di laut, padahal masih menolak. Aktivitas tambang timah ilegal tersebut sudah dilaporkan ke Polres Bangka Tengah dan sudah dilakukan tindak lanjut berupa penertiban dan pemasangan spanduk larangan. “Sudah ditertibkan, tapi penambang tersebut masih ngeyel masih aja bekerja di malam hari sampai dengan subuh (kucing-kucingan),” ujarnya. Sehingga, Jorghi menilai penertiban yang dilaksanakan oleh kepolisian belum maksimal, karena masih ada oknum-oknum masyarakat yang melakukan penambangan ilegal. Masyarakat kontra menginginkan aktivitas tambang ilegal tersebut diterbitkan secara tuntas, agar tidak terjadi keresahan di lingkungan desa. “Masyarakat tidak mau ini dijadikan pancingan untuk mereka yang berada di pihak seberang, gitu kan,” imbuhnya.

LUBUK BESAR

Tantang Aparat Penegak Hukum, Pesisir Pantai Batu Beriga Kembali Ditambang

LUBUK BESAR – Warga Desa Batu Beriga, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah, kembali keluhkan aktifitas penambangan biji timah secara ilegal di kawasan pesisir pantai Desa Batu Beriga yang telah berlangsung beberapa hari terakhir. Padahal sebelumnya warga telah melaporkan kegiatan ilegal tersebut ke Polsek Lubuk Besar dan Polres Bangka Tengah, dan telah dilakukan penertiban oleh warga dan aparat penegak hukum. Namun tidak berselang beberapa hari dari penertiban tersebut, para penambang merusak spanduk larangan penambangan dan kembali melakukan aktifitas penambangan biji timah dipesisir pantai Desa Batu Beriga. Warga meminta ada tindakan tegas dari aparat penegak hukum, agar adanya efek jera terhadap oara oknum penambang tersebut. Jorghi salah seorng warga mengungkapkan aktifitas tersebut cukup mengganggu warga Desa Batu Beriga, dan juga merusak alam Desa Batu Beriga. Tidak hanya itu masyarakat juga hibgga saat ini masih bisa menahan emosi dan tidak berbuat anarkis terhadap aktifitas para oknum penambang yang diduga ditambang oleh warga dari luar Desa Batu Beriga. “Kami mohon kepada pihak berwajib, untuk mengambil tindakan tegas terhadap aktifitas penambangan biji timah di pesisir pantai desa Kami, ” ujarnya jhorgi, rabu (26/03/2025). “Kami hingga saat ini sudah cukup menahan emosi agar tidak terjadi konflik secara langsung dengan lara penambang, tapi kedepannya kami khawatir kami tidak dapat menahana diri dan terjadi konflik, dan oada akhirnya warga Desa kami yang jadi korban,” ucapnya. Untuk itu warga berharap adanya tindakan tegas atas seluruh aktifitas penambangan ilegal di pesisir pantai Desa Batu Beriga. “Kalo tidak ke polisi, kepada siapa lagi kami harus mengadu, kami hingga saat ini masih percaya dengan hukum, untuk itu kami mohon ada tindakan tegas pak, ” tambahnya. Diharapkan juga pihak berwajib dapat segera mengambil tindakan tegas, karena dikhawatirkan konflik antar warga dan penambang dapat terjadi, jika terlalu lama dibiarkan.

LUBUK BESAR

Ada Aktifitas Penambangan Dipesisir Pantai Batu Beriga, Warga : Kami Minta Ada tindakan Tegas Dari Penegak Hukum

LUBUK BESAR – Warga Desa Batu Beriga, Lubuk Besar, Bangka Tengah, saat ini mengeluhkan aktivitas penambangan biji timah ilegal di kawasan pesisir pantai Paya Duri dan Bakung.  Diduga Aktivitas penambangan biji timah ilegal sebut dilakukan oleh puluhan oknum penambang tidak bertanggungjawab secara diam-diam pada malam hari. Daryus selaku Ketua Kelompok Masyarakat Pengawas Laut (Pokmaswas) Desa Batu Beriga mengungkapkan bahwa keberadaan tambang ilegal ini telah menimbulkan keresahan dikalangan warga Desa Batu Beriga. Padahal warga sebelumnya,  Kamis (20/03/2025) telah melaporkan kegiatan tersebut ke Polsek Lubuk Besar, dan Sabtu (22/03/2025) juga telah melaporkan perkara tersebut ke Polres Bangka Tengah, tetapi disayangkan Belum ada penindakan. Menurut Daryus, PT Timah yang memiliki izin resmi di laut Batu Beriga selama ini lebih memilih menahan diri karena adanya penolakan dari mayoritas warga. Tetapi disayangkan, justru muncul kelompok oknum yang melakukan aktivitas tambang tanpa izin diwilayah tersebut dan cukup membuat warga geram. “Kami sudah beberapa hari melakukan patroli bersama Linmas untuk mencegah aktivitas ini, tetapi mereka tetap beroperasi dengan memanfaatkan celah waktu saat pengawasan melemah,” ungkapnya, Minggu (23/03/2025). Tidak hanya itu, Ketua Nelayan Desa Batu Beriga, Bereku, Minggu (23/03/2025), menyatakan kekhawatiran terhadap dampak tambang ilegal terhadap lingkungan pesisir dan aktivitas nelayan.  “Kami sebagai nelayan sangat khawatir dengan aktivitas ini. Laut adalah sumber penghidupan kami, kalau dirusak oleh tambang ilegal, tentu akan berdampak pada hasil tangkapan dan keberlanjutan ekosistem,” tegasnya. Warga hingga saat ini masih berharap dan menunggu adanya tindakan tegas dari aparat penegak hukum terhadap oknum penambang. Mengingat jika terus berlanjut, maka dikhawatirkan akan adanya konflik antara warga dan oknum penambang.

LUBUK BESAR

Ramadan Ceria Indahnya Berbagi Yayasan Lubuk Lestari, Santuni Puluhan Anak Yatim dan Duafa

LUBUK BESAR – Bupati Bangka Tengah (Bateng), Algafry Rahman didampingi Bunda Paud Bateng Eva Algafry hadir bersama masyarakat Lubuk Besar dalam acara Ramadan Ceria Indahnya Berbagi yang digelar oleh Yayasan Lubuk Lestari, bertempat di PAUD Lubuk Lestari, Jumat (21/3/2025). Dalam kegiatan ini Yayasan Lubuk Lestari menyalurkan 10 santunan serta bingkisan anak yatim dan 35 santunan paket sembako kepada kaum duafa yang ada di wilayah Lubuk Besar yang diserahkan langsung oleh Algafry Rahman di dampingi Eva Algafry, Camat Lubuk Besar dan Kades Lubuk Pabrik. Algafry Rahman sangat mendukung kegiatan yang dilaksanakan oleh Yayasan Lubuk Lestari ini, dirinya juga mengucapkan terima kasih kepada bunda-bunda PAUD Lubuk Lestari yang telah melaksanakan kegiatan ini. “Alhamdulillah, hari ini kita hadir bersama teman-teman Yayasan Lubuk Lestari dalam kegiatan ramadan ceria indahnya berbagi, tadi kita bersama telah membagikan bingkisan untuk para kaum duafa dan anak yatim,” ujarnya. “Saya atas nama pemerintah daerah dan juga pribadi sangat memberikan apresiasi luar biasa kepada bunda-bunda PAUD Lubuk Lestari, yang begitu peduli pada sesama khususnya di bulan Ramadan ini,” tambahnya. Algafry berharap kegiatan kepedulian dan saling membantu sesama masyarakat seperti ini terus terlaksana setiap tahunnya. “Semoga apa yang dilakukan ini, akan menjadi amal ibadah di hadapan Allah Swt. Harapan kita kegiatan ini terus-menerus dilakukan. Semoga kita selalu istiqomah untuk tetap membantu orang-orang yang mebutuhkan pertolongan kita,” tuturnya. Dalam sambutannya Ketua Yayasan Lubuk Lestari, Emi mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang mereka gelar setiap bulan Ramadan “Alhamdulillah kegiatan Ramadan ceria Indahnya berbagi tahun ini dapat kita laksanakan kembali, ini kegiatan yang kali ke-7 kita laksanakan artinya kegiatan ini sudah berjalan selama 7 tahun, ini semua berkat dukungan dari para orang tua peserta didik Paud Lestari  dan juga dari Donatur,” ucapnya Emi menjelaskan bahwa uang yang digunakan untuk Santunan anak yatim dan santunan kaum duafa ini merupakan infak dari anak-anak Paud Lubuk Lestari yang di kumpulkan setiap hari jumat. “Setiap hari jumat kami di sekolah menyiapkan kotak Infak, jadi setiap jumat anak-anak paud lestari ini menyisihkan uang jajan untuk dimasukan ke kotak infak, uang yang kita kumpulkan selama satu tahun kita belanjakan paket sembako yang kita serahkan di setiap bulan Ramadan,” imbuhnya.

You cannot copy content of this page

Scroll to Top