Author name: Sindy Kirana

KOBA

Komoditi Air Tawar Bangka Tengah Terbesar di Babel, Potensi Capai 348,52 Ha

KOBA – Dinas Perikanan Kabupaten Bangka Tengah mencatat potensi sektor budidaya ikan air tawar di wilayahnya mencapai 348,52 Ha, sedangkan luas lahan potensi budidaya air payau mencapai 1.483,08 Ha dengan panjang garis pantai kurang lebih 195 KM. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Bangka Tengah, Chazwir Chaidir kepada awak media pada Senin, (14/10/2024) di kantornya. “Pada tahun 2023 konsumsi ikan Bangka Tengah menembus 2.518,30 ton, kemudian benih ikan mencapai 17.355.631 ekor dan benih ikan hias 215.028 ekor,” ujar Cahzwir Chaidir. “Untuk jenis ikan ini didominasi lele, nila gurame, patin, ikan mas dan ikan hias, yang mana kita memiliki sekitar 131 kelompok budidaya ikan (Podakkan),” sambungnya. Dikatakan Cahzwir, jumlah petani di Kabupaten Bangka Tengah ada sebanyak 1.196 orang dengan Unit Pembenihan Rakyat (UPR) sebanyak 26 unit. “Kami juga melakukan beberapa upaya seperti memastikan ketersedian pakan ikan serta kualitas ikan,” ujarnya. Ia menerangkan, untuk komoditi ikan air tawar di Babel, Kabupaten Bangka Tengah adalah yang terbanyak. “Bisa disampaikan di Babel, kita yang terbesar untuk komoditi air tawar, bahkan produk kita juga sudah masuk di pasar Pangkalpinang,” tuturnya. (SAK)

KOBA

Galang Dana untuk Gaza, Bangka Tengah Berhasil Kumpulkan Rp25 Juta

KOBA – Dalam rangka 1 tahun Genosida Gaza, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Bangka Tengah (Bateng) bersama PPA Learning Center Bangka Tengah, Paguyuban Sunda Bangka Tengah, Pramuka, dan Pondok Pesantren Al Muhajirin menggelar aksi penggalangan dana untuk Palestina. Kerja sama ini menjunjukkan solidaritas terhadap isu kemanusiaan global dalam rangka memperingati 1 tahun genosida yang terjadi dengan saudara kita di Palestina. Aksi peringatan tersebut dengan menggelar aksi turun ke jalan untuk menggalang dana dan terkumpul sebanyak Rp25 juta. Aksi penggalangan dana ini berlangsung selama dua (2) hari, sejak Sabtu hingga Minggu, 12 hingga 13 Oktober 2024 dengan turun ke beberapa titik seperti Bundaran Tugu Ikan, Pantai Kebang Kemilau Arungdalam, lampu merah Simpangperlang, Pantai Sumur 7, dan Danau Pading Desa Perlang. Ketua BAZNAS Bangka Tengah H. Hasyim menegaskan, dukungan terhadap Palestina tidak boleh kendor sama sekali, mengingat masih dilakukannya pembantaian terhadap warga Palestina. “Sudah 1 tahun genosida diluncurkan di bumi Palestina sampai hari ini. Tentu kita sebagai seorang mukmin harus selalu memberi dukungan kepada saudara kita entah dalam bentuk apapun. Makanya kami 2 hari kemaren turun ke jalan untuk gaungkan itu dan meminta sumbangan untuk Palestina,” ujarnya, Senin (14/10/2024). Warga Arungdalam itu juga berterima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat Bangka Tengah yang selalu ambil andil dalam menyuarakan free Palestina dan membantu menyisihkan sedikit hartanya untuk Palestina. “Kami menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Bangka Tengah yang sudah ikut berdonasi, semoga aksi galang dana ini bisa meringankan beban korban peperangan di Palesina,” ungkapnya. “Nanti nya hasil donasi akan disalurkan ke BAZNAS Bangka Tengah, dan BAZNAS Bangka Tengah akan langsung menyalurkan donasi nya melalui BAZNAS RI,” pungkasnya. Sementara untuk bantuan juga bisa diberikan dengan mentransfer ke rekening BAZNAS bagi yang ingin berdonasi ke nomor rekening 169 000 3819064 Rekening Bank Mandiri a.n9i BAZNAS Kab Bangka Tengah dengan konfirmasi ke nomor 0853 7743 4914. (SAK)

PANGKALPINANG

Akuakultur UBB Selenggarakan PMTJ Pelatihan Ecoprint di SDIT Al Mansyur Balunijuk

KOBA – Jurusan Akuakultur Universitas Bangka Belitung (UBB) telah melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Tingkat Jurusan (PMTJ) di SDIT Al Mansyur Desa Balunijuk.  Program tersebut mencangkup kegiatan sosialisasi dan pelatihan kepada guru SDIT Al Mansyur untuk metode Ecoprint Sebagai Sarana Peningkatan Kreatifitas Guru dalam Inovasi Metode Pengajaran. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru SDIT Al Mansyur Desa Balunijuk dan dilakukan oleh beberapa Dosen UBB dengan Ketua PMTJ Rinny Saputri, M.Si dan anggota PMTJ yakni, A Arsyadi, M.Si, M.Agr dan Ahmad Fahrul Syarif, S.Pi, M.Si.  Ketua PMTJ Rinny Saputri, M.Si mengatakan pembuatan Program Pengabdian kepada Masyarakat Tingkat jurusan (PMTJ) ini didanai oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Bangka Belitung. “Tujuannya untuk mendukung dan memfasilitasi salah satu tridharma dosen untuk kegiatan penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat,” ujar Rinny, Senin (14/10/2024). Dikatakan Rinny, secara umum kegiatan ini dibagi menjadi 2 kegiatan yakni, kegiatan sosialisasi oleh dosen UBB dan dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan ecoprint dengan teknik pounding. “Pelatihan ini bertujuan untuk menambah referensi dan meningkatkan kreatifitas guru dalam metode pengajaran,” tuturnya. Disampaikan Rinny, pada kurikulum merdeka 2024 ini telah mewajibkan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yakni program yang dirancang Kemendikbudristek sebagai bagian dari Kurikulum Merdeka yang bertujuan untuk mendorong tercapainya Profil Pelajar Pancasila. “Adapun program ini diterapkan dengan menggunakan paradigma baru, yakni melalui pembelajaran berbasis projek. Maka dari itu, harapannya pelatihan ini dapat menjadi referensi dan peningkatan kreatifitas guru dalam menentukan projek P5 kepada murid,” imbuhnya. (SAK)

LUBUK BESAR

Pro Kontra Rencana Tambang PT. Timah, Kades Beriga : 80 Persen Warga Menolak

KOBA – Kepala Desa Batu Beriga, Gani mengungkapkan sebanyak 80 persen warganya menolak adanya aktivitas penambangan di Laut Beriga. “Berdasarkan keluhan warga Beriga selama ini, kurang lebih 80 persen menolak adanya penambangan di Laut Beriga, apalagi yang bekerja sebagai Nelayan dan itu dibuktikan dengan setiap mereka PT. Timah datang pasti ditolak masyarakat,” ujar Gani, pada Minggu (13/10/2024). “Kita tahu persis kondisinya, lihat saja di lapangan kalau PT. Timah datang pasti ditolak,” sambungnya. Dikatakan Gani, hingga saat ini Pemdes Batu Beriga belum ada menerima berkas apapun terkait izin legalitas penambangan di Laut Beriga. “Terkait perizinan dan amdal, kami belum menerima apapun, jadi kami tidak bisa mengatakan ini sudah layak atau tidak, kami belum pernah menerima lembaran surat izin mereka PT. Timah ke kami,” tuturnya. Disampaikan Gani, pihaknya sudah melalukukan penolakan ini selama puluhan tahun, bukan beberapa minggu. “Duduk bersama PT. Timah itu kalau dihitung-hitung sudah 5 kali dan tetap warga menolak, bahkan kita sudah dialog dengan DPRD Provinsi Babel, artinya penolakan masyarakat ini sudah cukup lama, sudah puluhan tahun, bukan baru minggu kemarin,” ujarnya. “Kita juga sudah memihon kepada Pemerintah Pusat, agar mempertimbangan rencana aktivitas tambang ini, karena masyarakat nelayan Beriga sudah mencintai lautnya, tidak mau diganggu oleh aktivitas peambangan,” sambungnya. Gani mengatakan, dampak yang paling ditakutkan adalah mata pencarian masyarakat Beriga sebagai Nelayan. “Dampak tambang ini sudah jelas akan merugikan warga, IUP PT. Timah adalah area tangkap Nelayan Beriga, yang disana ada udang unggulan yang bahkan sudah kita ekspor,” tandasnya. (SAK)

LUBUK BESAR

Pemdes Beriga Akui Belum Ada Kesepakatan Apapun dengan PT. Timah Terkait Tambang, Minta RDP Lagi

KOBA – Terkait rencana penambangan PT. Timah di Laut Batu Beriga, Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Bangka Tengah meminta Pemerintah Kabupaten Bateng agar kembali memfasilitasi adanya RDP antara PT. Timah, Pemdes Batu Beriga dan masyarakat. Ketua APDESI Kabupaten Bangka Tengah, Yani Basaroni mengatakan pihaknya sudah melakukan pertemuan dengan Plt. Bupati Bangka Tengah menyampaikan aspirasi dari para Kades di Kecamatan Lubukbesar terkait rencana penambangan PT. Timah di Laut Beriga. “Dalam rangka menyerap aspirasi beberapa Kepala Desa di Kecamatan Lubukbesar, terutama Kades Batu Beriga, kami secara langsung sudah menemui Plt. Bupati Bangka Tengah, Era Susanto untuk menyampaikan bahwa jangan sampai rencana kegiatan pertambangan PT. Timah di Laut Beriga, Pemdes Beriga menjadi Kambing Hitam,” terang Roni, sapaan akrabnya, Minggu (13/10/2024). Dikatakan Roni, Pemdes Batu Beriga sejauh ini belum melakukan kesepakatan apapun dengan PT. Timah terkait rencana penambangan. “Ini harus kita antisipasi, karena dalam proses pelegalan rencana kegiatan tambang di Batu Beriga, Pemerintah Desa Batu Beriga belum pernah melakukan kesepakatan apapun,” ujarnya “Kemudian, terkait adanya kompensasi ditegaskan Kepala Desa Batu Beriga itu di luar Pemdes Batu Beriga, apapun yang terjadi dari kesepakatan antara PT. Timah dan pihak-pihak yang tidak kita tahu siapa orangnya, Pemdes Beriga tidak berani bertanggungjawab,” sambungnya. Maka dari itu APDESI Bangka Tengah meminta Pemerintah Bangka Tengah untuk memfasilitasi Rapat Dengar Pendapat atau RDP, antara PT. Timah, Pemdes Beriga dan masyarakat. “Kita minta Pemda Bangka Tengah memfasilitasi adanya RDP resmi, pertemuan resmi antara PT. Timah, Pemdes Beriga dan masyarakat untuk membahas kembali terkait perizinan hingga kompensasi yang akan diberikan kepada masyarakat,” tuturnya. “Kami berharap, Plt. Bupati Bangka Tengah bisa ikut serta memfasilitasi adanya RDP, agar tidak ada yang dirugikan dan semuanya jelas,” pungkasnya. (SAK)

KOBA

Tambang Liar Merbuk Sudah Ditertibkan Tiga Kali, Kapolres : Ini Terakhir

KOBA – Tim Gabungan (Timgab) kembali melakukan razia penertiban tambang ilegal kawasan Merbuk, Kenari dan Pungguk, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Sabtu, (12/10/2024). Pantauan awak media di lokasi, ratusan ponton nampak masih terparkir, bahkan pada saat Tim Gabungan tiba di lokasi masih ada aktivitas tambang di kawasan Kenari dan sekitar. Setelah diberikan himbauan oleh Tim Gabungan, barulah para penambang melakukan pembongkaran ponton secara mandiri. Kapolres Bangka Tengah, AKBP Pradana Aditya Nugraha mengatakan sementara ini, para penambang masih berproses melakukan pembongkaran ponton. “Sejak tadi pagi, kita kembali besinergi dengan stakeholder terkait, termasuk PT. Timah dan Forkopimda untuk melakukan penertiban di lokasi tambang ilegal kawasan Merbuk, Kenari dan Pungguk,” terang AKBP Aditya. “Sementara ini, para penambang masih berproses melakukan pembongkaran ponton,” lanjutnya. Dikatakan AKBP Aditya, pihaknya tidak akan melakukan penertiban lagi dan ini adalah kali terakhir. “Kita tidak akan melakukan penertiban lagi, karena sudah tiga kali melakukan penertiban, ini adalah kali terakhir, berikutnya langsung penegakkan hukum,” tuturnya. Pihaknya hingga saat ini masih memberikan waktu bagi para penambang untuk melakukan pembongkoran ponton secara mandiri hingga Minggu, (13/10/2024). “Kita beri waktu pembongkaran ponton hingga semuanya selesai dibongkar dan sampai malam kita akan bertahan di sini,” ujarnya. “Kalau sampai besok masih ada yang belum dibongkar, otomatis kita akan melakukan tindakan terukur, seperti pembongkaran paksa, baik itu dengan penggunaan alat,” lanjutnya. Ia menuturkan, hingga saat ini pihaknya belum ada menahan pihak manapun dan masih melakukan upaya persuasif. “Untuk saat ini, belum ada pihak manapun yang kita amankan dan kita masih melakukan upaya persuasif, karena ponton dan alat tambang ilegal milik penambang ini memiliki nilai material, ada harganya,” terangnya. “Jadi tetap kita berikan kesempatan membongkar sendiri, sedangkan bagi yang membandel kita berikan upaya tegas,” tambahnya. Ia menghimbau, agar para penambang tidak lagi membandel, karena status wilayah Merbuk dan sekitar harus Quo terlebih dahulu, artinya tidak ada aktivitas atau kosong. “Kami himbau bagi para penambang agar wilayah ini statusnya Quo dulu, karena informasinya ada pihak-pihak yang akan diberikan hak untuk melakuan pengelolaan, jadi mari sama-sama menjaga area ini steril dari aktivitas tambang ilegal dan saya yakinkan kepada jajaran upaya serupa juga akan kita lakukan di tempat lainnya,” tandasnya. (SAK)

You cannot copy content of this page

Scroll to Top