KOBA – Sebanyak 33 anak Bangka Tengah (Bateng) yang berdomisili di Kecamatan Lubuk Besar terancam putus sekolah, setelah tidak diterima dalam seleksi penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun 2025, jenjang sekolah menengah atas (SMA) negeri.
Menyanggapi hal ini, Ketua DPRD Kabupaten Bangka Tengah Batianus mendesak Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung segera mengambil langkah konkret menyikapi persoalan keterbatasan kuota penerimaan siswa baru di SMA negeri yang dinilai berpotensi meningkatkan angka putus sekolah.
“Ada 33 anak Bangka Tengah yang tinggal di Kecamatan Lubuk Besar tidak terakomodir di SMA Negeri 1 Lubuk Besar, sedangkan di Lubuk Besar hanya satu-satunya SMA Negeri, tidak ada sekolah SMA atau pun SMK swasta,” ujar Batianus, Rabu (23/7/2025).
Dikatakan Batianus, jika pelajar ini diterjemahkan ke SMA/SMK di Kecamatan Koba, daya tampung juga sudah penuh.
“Untuk itu kami menyarankan Dinas Pendidikan, menambah rombel atau kuota perkelas,” ucapnya.
Batianus mengaku bingung, karena kejadian ini terus terjadi berulang kali di Kabupaten Bangka Tengah.
“Kami berharap pihak provinsi jangan asal ambil kewenangan, kami juga minta ke Kementrian mengembalikan kewenangan ini ke Kabupaten, kalau memang tidak mampu mengurus ini,” tutur Batianus.
Lebih lanjut, kata Batinus, periode sebelumnya hal serupa juga terjadi, yakni 25 pelajar di Kecamatan Koba terancam putus sekolah, karena daya tampung sudah penuh.
“Periode lalu, kami demo menemui Gubernur, karena 25 anak di Koba tidak bisa masuk sekolah dan akhirnya terisi, artinya kinerja Kepala Dinas Provinsi dan Kabidnya perlu diwawancarai,” ujarnya.
“Harusnya kejadian tahun sebelumnya sebagai bahan evaluasi untuk tahun yang akan datang, melakukan pendataan, jadi tidak mungkin 33 anak Bangka Tengah tidak sekolah,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Bangka Tengah, Pangihutan Sihombing menyampaikan usulan penambahan kuota per sekolah sedang menunggu persetujuan Kemendikdasmen.
“Kemarin saya suka berkomunikasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi dan ketepatan mereka sedang di Kemdikdasmen sedang memyampaikan usulan penambahan kuota per sekolah. kemungkinan saat ini masih menunggu persetujuan dari Kemdikdasmen,” imbuhnya.