KOBA – Ketua DPRD Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), Batianus menegaskan tidak akan memangkas kegiatan pemerintah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, meski saat ini terdapat defisit Rp12,2 miliar.
“Kami melakukan penganggaran induk tahun 2025 dan memang terjadi defisit, sebelumnya diprediksi SILPA audited (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran yang diaudit) tahun 2024 bisa menutupi defisit ini, namun realisasi pencapaiannya tidak tercapai,” ujar Batianus, Kamis (12/6/2025).
“Selain itu, prediksi dari PAD sendiri tidak tercapai, sehingga kami harus melakukan penyesuaian kembali dengan angka yang masih defisit Rp12,2 miliar,” sambungnya.
Pihaknya akan melihat potensi-potensi pendapatan daerah, sebelum melakukan pemangkasan kegiatan belanja daerah, yaitu kegiatan yang belum prioritas.
“Jadi, kita akan melihat potensi pendapatan daerah, mulai dari pajak kendaraan bermotor, dana bagi hasil lainnya, termasuk royalti timah yang katanya 10 persen,” terangnya.
“Kami akan membahasnya dulu, melihat potensi pendapatan ini, ketika bisa menutupi defisit, tentunya anggaran dalam kegiatan APBD induk tidak terpangkas,” tambahnya.
Ia menegaskan, tidak akan memangkas kegiatan yang bersentuhan dengan masyarakat Bangka Tengah.
“Yakinlah kepada masyarakat, kami tidak akan memangkas kegiatan-kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat Bangka Tengah,” ujarnya.
Sedangkan kegiatan yang tidak diprioritaskan akan dikurangi volumenya.
“Kegiatan tidak memprioritaskan ini nama kerennya lemak, jadi kami akan mencari lemak-lemak kegiatan itu yang betul-betul tidak bersentuha dengan masyarakat, kami tidak akan memangkas kegiatan ototnya, sehingga ini menjadi lumpuh,” tuturnya.
Ia mengatakan, kegiatam yang tidak prioritas itu akan dilakukan pergeseran, tapi tidak akan dihapus, hanya saja volumenya dikurangi.
“Tapi kalau memang tidak prioritas, mau tidak mau kami geser habis. Kami akan memperjuangkan kegiatan yang berhubungan langsung dengan masyarakat, intinya tujuan pemkab mensejahterakan masyarakat,” tutupnya.