KOBA – Anggaran penanggulangan bencana Kabupaten Bangka Tengah sedang menjadi sorotan DPRD Bangka Tengah.
Sebelumnya, Anggota DPRD Roni Pahrizal menyampaikan aspirasi masyarakat terdampak musibah angin puting beliung yang membutuhkan asbes, namun hanya mendapatkan terpal.
Sedangkan pihak BPBD Bateng tidak lagi memiliki anggaran, bahkan minus Rp2.000.000 dan masih menunggu ABT.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Bangka Tengah, Efrianda mengatakan telah melakukan pendampingan terhadap masyarakat yang terkena musibah angin puling beliung.
“Terimakasih saran, masukan dan aspirasinya, memang ada banyak musibah angin kencang yang terjadi dan yang kita berikan berupa terpal, itu hanya jangka pendek,” ujarnya, Rabu (4/6/2025)
“Kalau kita lihat, memang atap yang banyak terdampak dan yang paling cepat dan ready itu adalah terpal ada di Kantor BPBD,” sambungnya.
Disampaikan Efrianda, setelah kejadian pihaknya juga bergerak cepat, seperti memberikan bantuan siap saji dan lainnya.
“Memang saat ini, kita betul-betul tidak punya duit, tapi tujuan kita satu ingin membangun Bangka Tengah yang lebih baik, maju, sejahtera dan berkelanjutan, insyaAllah kita selalu berkoordinasi dan besinergi,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Bangka Tengah, Batianus mengatakan bahwa anggaran penanggulangan bencana akan menjadi atensi pihaknya.
“Memang ada aspirasi dari rekan kami, Roni Pahrizal dari fraksi Gerindra, terkait adanya bencana angin puting beliung di beberapa desa, yang belum bisa ditangani secara maksimal oleh OPD,” ujar Bstinus.
Dikatakan Batianus, anggaran BPBD Bangka Tengah memang terbatas.
“Bayangkan dalam satu tahun, cuma 20 juta lebih, itu kan gak mungkin dan Pemkab Bateng juga sudah mengajukan Raperda pelaksanaan penanggulangan bencana, ini sebagai dasar untuk melakukan penganggaran di OPD terkait, itulah dasarnya nanti, karena perda ini dibentuk khusus sebagai dasar penganggaran,” pungkasnya.