KOBA – Armada mobil amrol (arm roll) yang digunakan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangka Tengah (Bateng) untuk mengangkut kontainer sampah dari berbagai titik di wilayah, khususnya Kecamatan Koba masih terbatas.
Kabid Persampahan DLH Bangka Tengah, Oki Kurniawan menuturkan, saat ini hanya terdapat tiga unit mobil amrol yang beroperasi untuk mengangkut sampah di 13 titik kontainer yang tersebar di lokasi strategis seperti pasar, ruang terbuka hijau (RTH), alun-alun, rumah sakit, dan lainnya.
Dikatakan Oki, kondisi mobil amrol yang sudah tua sering terkendala kondisi mesin, sehingga mobil truk sampah yang tersedia harus digunakan sebagai pengganti sementara.
“Jadi, kondisi sekarang amrol kita ada tiga, cuma memang kondisi mobil amrol ini sudah tua, tahun 2004 dan 2007, sehingga sering mengalami kendala mesin,” ujar Oki, Rabu (9/4/2025).
“Ketika ada kendala ini butuh waktu, jadi untuk pengangkutan sampah memang kurang dan masing-masing amrol ini sudah ada ukuran, tidak dapat digunakan ketika amrol rusak, sehingga apabila rusak saling menutupi dengan mobil truk yang ada sekarang,” lanjutnya.
Dengan kondisi saat ini, idealnya DLH membutuhkan tambahan tiga unit mobil amrol baru dan peningkatan jumlah kontainer, sekitar 20–25 unit untuk menjangkau seluruh titik secara optimal.
“Memang kondisi amrol ini terbatas, sudah layak ganti dan ditambah. mungkin kedepannya sangat dibutuhkan kalau memang ada pengadaan mobil amrol baru untuk pelayanan sampah dan juga tambahan kontainer di wilayah kecamatan Koba,” tutur Oki.
Untuk armada truk pengangkut sampah, Oki memastikan sudah cukup. Dia menyebut, saat ini terdapat enam unit truk, empat di antaranya beroperasi di Kecamatan Koba, dan dua lainnya digunakan secara pinjam pakai di wilayah Lubuk Besar dan Sungaiselan.
“Untuk kondisi truk sampah, kita rasa sudah cukup untuk di wilayah Koba ini,” ujarnya.
Menanggapi hal ini, Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman, turut mengakui masih adanya kekurangan armada mobil amrol.
Ia mengatakan, pemerintah daerah akan mengusahakan pengadaan tambahan armada jika anggaran memungkinkan.
“Banyak yang kurang armada mobil sampah, nanti kita anggarkan kalau memungkinkan,” ujar Algafry.
Selain itu, ia juga meminta semua kendaraan yang tidak terawat segera diperbaiki dan dirawat dengan baik.
“Mobil tak layak kita jadikan aset dan perbaiki, kalau masih bisa digunakan kita gunakan. Yang kurang terawat kita minta dirawat,” tandasnya.