Pelaku Penganiayaan Anak Penderita Thalasemia di Koba Masih Buron, Ibu Korban : Sakit Sekali Hati Ini

KOBA – RS (12) menjadi korban pertengkaran oleh sekelompok orang tidak dikenal pada Jumat, (14/2/2025) sekira pukul 23.00 wib di Jalan Jongkong, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah.

Mirisnya, pelaku yang berjumlah 5 orang ini diduga dalam kondisi mabuk dan langsung kabur setelah menganiaya korban, sedangkan korban mengalami luka disekujur tubuhnya.

Berdasarkan keterangan Ibu korban, N mengungkapkan awalnya sang anak hendak pulang dari toko dan dihubungi-panggil oleh pelaku.

“Awalnya anak saya hendak pulang dari toko, kemudian dijegat orang dari belakang, disebut ini itu sama pelaku, tentunya anak saya tidak menggubris,” ujar N, Selasa (18/2/2025).

“Langsung lurus saja pakai motor, itupun kondisinya pelan, jadi dikejarlah oleh pelaku, langsung diserang, digebuk pakai kayu dan batu oleh 5 pelaku,” sambungnya.

N mengaku, tidak memperkenalkan pelaku kelima dan sudah melaporkan kasus ini ke Polres Bangka Tengah.

“Saya tidak kenal dengan pelaku, hanya ada orang lewat yang mengejar pelaku dan anak saya langsung pulang ke rumah, jadi tidak tahu orang lewat tadi maupun pelakunya,” terangnya.

Lebih lanjut, N bercerita bahwa sang anak sejak lahir sudah memiliki riwayat penyakit Thalasemia mayor (pembesaran limfa dan kelainan darah), yang mana setiap 3 minggu sekali rutin transfusi darah.

“Minimal menghabiskan 2 hingga 3 kantong darah per tiga minggu sekali, yang mana setelah kejadian itu, sebenarnya mau kami rawat di Rumah Sakit, namun anak saya tidak mau, karena anak saya baru 3 hari sebelumnya transfusi darah di Rumah Sakit,” ujarnya.

N bercerita, demi mengobati anaknya yang sakit, dirinya rela menjual tanah, kebun hingga motornya.

“Saya kesana kesini minta bantuan, kalau sedang tidak ada, rela berabis, tahan jual tanah, kebun bahkan motor untuk anak sekolah dan berobat, kami bukan orang senang (kaya), tiba-tiba dengan teganya mereka memukul anak saya dari belakang, sakit benar hati nih,” sambil menangis.

Baca Juga :  Kejari Bangka Tengah Lakukan Pemusnahan Barang Bukti Tindak Pidana

Ia pun berharap pelaku dapat dihukum seberat-beratnya dan menyerahkan diri ke pihak kepolisian.

“Hukum seberat-beratnya, tidak ada kata damai, sakit sekali hati ini, anak saya nahan sakit dari lahir sampai umur 12 tahun, sehari sebelum kejadian ulang tahunnya,” ujarnya.

“Anak saya pakai darah orang lain untuk bertahan hidup, semoga pelaku segera tertangkap,” harapnya.

Sementara itu, Kapolres Bangka Tengah, AKBP Pradana Aditya Nugraha membenarkan adanya laporan kasus mustahil di Kecamatan Koba.

Benar ada laporannya, korban berinisial RS, ujar AKBP Pradana Aditya saat dikonfirmasi, Selasa (18/2/2025).

Dikatakan Kapolres Bangka Tengah, ada 5 pelaku yang dilaporkan dan terhentinya masih mencari keberadaan pelaku.

“Sampai saat ini masih menyelidiki dan akan kita pelaku carinya, yang mana dari laporan yang masuk ada 5 orang dalam penyelidikan saat ini,” ujarnya..

“Kami himbau kepada para pelaku untuk segera menyerahkan diri dan mempertanggungjawabkan perbuatannya,” tutupnya.

Bagikan :
Facebook
WhatsApp

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page

Scroll to Top