KOBA – Dalam upaya efisiensi anggaran, Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman memerintahkan jajarannya untuk tidak melakukan Dinas Luar, jika tidak penting, bahkan dirinya siap dilantik menggunakan baju lamanya 4 tahun lalu.
Hal ini sejalan dengan Arahan Presiden Prabowo Subianto kepada Menteri Keuangan RI untuk melakukan rekonstruksi kembali terkait efisiensi anggaran.
Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman mengaku sudah melakukan refocusing, membatalkan kegiatan-kegiatan yang dianggap tidak relevan atau dapat ditunda pada periode berikutnya.
“Alhamdulillah, kami sudah melakukan refocusing, melihat mana nilai-nilai yang masih bisa dilakukan efisiensi, seperti untuk beli mobil dinas baru tidak perlu, kami tidak usah beli untuk Bupati maupun Wakil Bupati, karena mobil yang lama juga masih ada,” ujarnya, Rabu (12/2/2025).
Bahkan, Algafry tidak akan mengenakan baju baru pada hari pelantikannya sebagai Bupati terpilih Bangka Tengah
“Pada saat pelantikan, saya juga akan memakai baju yang lama, sepertinya masih bagus, jadi tidak usah beli baru dan jahit, cukup yang lama, masih bagus dan pas,” tuturnya.
“Alhamdulillah, badannya tidak begitu melar, jadi walaupun itu baju 4 tahun lalu, masih bisa digunakan, hanya untuk sepatu warnanya sudah pudar, tapi saya bisa beli lagi, karena harganya paling murah Rp250.000,” tambahnya.
Meski begitu, Wakil Bupati Bangka Tengah terpilih, Efrianda tetap akan menggunakan baju baru ketika dilantik.
“Tapi, untuk Wakil Bupati, karena beliau baru, harus membuat dan menjahit,” ucapnya.
Lebih lanjut, kekhawatiran tersebut juga akan melakukan pengurangan pada makan dan minum serta Alat Tulis Kantor (ATK).
“Kita juga mengurangi ATK serta makan dan minum, tetapi saya ingin sampaikan ada makan minum yang memang dana DAK yang diberikan pusat, misalnya ke DPPKBP3A, memang ada anggarannya untuk pendekatan kepada lansia, ibu-ibu hamil dan menyusui,” terangnya.
“Mau tidak mau, dana tersebut tidak bisa kita hilangkan, bukan berarti makan minum dihilangkan, karena dana DAK peruntukannya jelas, jadi tetap kita jalankan,” sambungnya.
Kata Algafry, untuk makan dan minum yang dikurangi saat ini di bagian internal.
“Kita kurangi dari kita sendiri, di sekda dan OPD, kemudian untuk DL, jika tidak penting tidak usah, mulai dibatasi dan ini sudah saya sampaikan ke teman-teman agar memahami instruksi Presiden RI,” tutupnya.