Penduduk Miskin Bangka Tengah Ada 12.040 Jiwa, Pemkab Targetkan Turun Jadi 5,05 Persen

KOBA – Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) mencatat angka kemiskinan di Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) pada 17 September 2024 adalah 5,94%. Angka ini naik dari tahun 2023 yaitu sebesar 5,29%. 

Selain angka kemiskinan, BPS juga mencatat garis kemiskinan di Kabupaten Bangka Tengah, yaitu sebesar Rp856.895 per kapita per bulan pada tahun 2024. 

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bangka Tengah, Joko mengungkapkan 2 tahun terakhir ini, angka kemiskinan di Bangka Tengah masih cenderung naik.

“Tahun 2025 ini, harapan angka kemiskinan Bangka Tengah ada di 5,05 persen, tentu ini memang tugas berat, apalagi tren kemiskinan kita 2 tahun terakhir ini meningkat, jadi memang butuh upaya yang keras,” ujar Kepala Bappeda Bateng, Joko Triadhi, pada Selasa, (28/1/2025).

Joko menyampaikan berdasarkan data BPS 2024, penduduk miskin di Bangka Tengah sebanyak 12.040 jiwa, sementara pada tahun 2023 sebanyak 10.056 jiwa.

Ia juga menilai, untuk angka kemiskinan 2025 ini memang agak berat, karena BPS akan melakukan survei perhitungan angka kemiskinan 2025 pada bulan Februari hingga Maret 2025 mendatang.

“Artinya, dengan kondisi ekonomi Bangka Tengah sekarang dengan waktu yang tersisa, tentu agak berat, tapi mudah-mudahan ada perbaikan, dari upaya yang sudah kita lakukan beberapa waktu lalu,” tuturnya.

Dalam menekan angka kemiskinan di Bangka Tengah, setidaknya ada tiga upaya yang dilakukan Pemkab Bangka Tengah pada tahun 2024 kemarin.

“Ada tiga strategi utama yang kami lakukan, pertama kami berupaya untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang berada di garis kemiskinan, ini kami lakukan melalui program pemberdayaan yang ada di dinas-dinas,” ungkap Joko Triadhi.

Bantuan yang diberikan ada pada bidang perikanan dan pertanian yang diberikan kepada kelompok tani maupun perikanan.

Baca Juga :  Program Nawacita Makan Bergizi Gratis Akan Launching di Namang

“Kepada dinas terkait, kami arahkan di setiap kelompok harus ada anggotanya yang tergolong kurang mampu,” ujarnya.

Kemudian, menyisihkan strategi untuk mengurangi beban pengeluaran masyarakat kurang mampu.

“Kita kurangi beban mereka dengan memberikan bantuan beras, alat sekolah, beasiswa, kemudian ada operasi pasar murah dengan sasaran masyarakat kurang mampu,” terangnya.

Lalu, stategi ketiga yakni lebih fokus pada kantong-kantong kemiskinan, dengan melakukan intervensi pada wilayah yang orang miskinnya tergolong banyak.

“Kita lebih intens di Kecamatan Sungaiselan, lebih banyak bantuan yang kita salurkan di sana, karena jika kemiskinan ini tidak kita bereskan, maka efeknya akan luas,” ujarnya.

Dikatakam Joko, strategi tersebut juga akan digunakan pada tahun 2025 dengan perkuatan tepat sasaran.

“Sasaran penerima akan kami pastikan orang-orang yang benar-benar membutuhkan atau masyarakat yang berada di garis kemiskinan,” ujarnya.

Bagikan :
Facebook
WhatsApp

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page

Scroll to Top