NAMANG – Bupati Bangka Tengah (Bateng), Algafry Rahman menyambut kunjungan swasembada pangan Kementerian Pertanian di Saung Sawah Pelawan Desa Namang, Jumat (24/1/2025).
Adapun kunjungan kali ini adalah untuk menyamakan persepsi dan pembentukan Brigade Pangan.
Bupati Algafry menegaskan dan mendukung penuh pembentukan Brigade Pangan sebagai upaya strategis untuk menjaga ketahanan pangan di Bangka Tengah.
“Sebagaimana petunjuk Kementerian Pertanian untuk melaksanakan program ketahanan pangan terutama dalam peningkatan produksi padi, maka dibentuklah Brigade Pangan yang akan membantu kita dalam proses ekspansi atau peluasan penanaman padi di Bangka Tengah,” terangnya.
Bupati Algafry berharap, agar kehadiran Brigade Pangan menjadi garda terdepan dalam memperkuat ketahanan pangan daerah.
“Saya berharap Brigade Pangan juga bisa mendorong peningkatan produktivitas para petani lokal, yang sebelumnya setahun 2 kali panen, dengan keberadaan Brigade Pangan menjadi 3 kali panen,” ujarnya.
Dengan adanya Brigade Pangan, Algafry yakin Bangka Tengah bisa lebih siap menghadapi berbagai tantangan, mulai dari membekukan harga pangan, kelangkaan, hingga potensi krisis pangan, sehingga masyarakat bisa hidup dalam kondisi yang lebih sejahtera dan aman.
Sementara itu, Wakil Ketua Koordinator Pelaksana Satgas Swasembada Pangan Provinsi Babel, Kolonel Inf Hengki Yuda Setiawan, SIP mengatakan kehadiran satgas adalah untuk meyakinkan dan memastikan swasembada pangan di Babel berjalan dengan baik.
“Sesuai dengan Arahan Bapak Presiden RI, swasembada pangan harus terwujud di tahun 2025, bahkan dia sampaikan di akhir tahun 2025, kita tidak bergantung lagi dengan beras dari luar, tidak ada impor beras, maka dari itu dibentuklah Brigade Pangan,” ujar Hengki.
Hengki menerangkan, Brigade Pangan adalah sebuah sistem manajerial yang terdiri dari kurang lebih 15 orang untuk mengelola kurang lebih 150-200 Ha sawah, sehingga Indeks Pertanian (IP) meningkat, yang sebelumnya IP 100 menjadi 200 dan seterusnya. Alat dan mesin pertanian (Alsintan), seperti TR-4, mesin kombinasi, drone dan lainnya juga akan didukung oleh pemerintah.
Hengki juga menyampaikan harapan besar bagi petani di Bangka Tengah. Dirinya juga menjelaskan bahwa pertanian di Indonesia semakin hari harus semakin modern.
“Saya berharap Bangka Tengah bisa menjadi sentra padi, khususnya untuk daerah sendiri, supaya tidak bergantung dengan daerah lain,” tuturnya.
“Bapak/Ibu petani harus lebih semangat, saya lihat Bangka Tengah ini memiliki energi yang luar biasa, kemudian pemangku kepentingan lainnya saya harap ada komunikasi, kolaborasi, koordinasi, serta eksekusi secara bersama-sama,” sambung Hengki.
Menurut Hengki, tidak mungkin segala sesuatu bisa dikerjakan sendiri, harus ada sinergi, sehingga tidak ada ego sektoral dan tidak ada saling menyalahkan.
“Kita sama-sama menuju tujuan akhir yaitu swasembada pangan harus berhasil,” harapnya.
Brigade Pangan di Bangka Tengah yang dibentuk ini terdiri dari petani Desa Namang dan Belilik. Brigade Pangan ini dipimpin oleh Yudi (petani milenial), dan terdapat beberapa divisi, di antaranya divisi produksi, divisi alsintan yang mengelola alat dan mesin pertanian, divisi usaha dan paska panen (pengeloaan dan pemasaran), serta divisi keuangan dan umum.