RSUD Abu Hanifah Maksimalkan KRIS, 1 Ruang Untuk 4 Pasien

KOBA – Direktur RSUD Abu Hanifah, Lismayoni mengungkapkan pemerintah berencana menerapkan Kamar Rawat Inap Standar (KRIS).

Lismayoni mengatakan saat ini, RSUD Abu Hanifah memang sedang berproses dalam memaksimalkan sistem KRIS dengan beberapa indikator yang telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI.

Sejak tahun 2023, RSUD Abu Hanifah sudah berupaya berproses menerapkan KRIS sampai dengan saat ini, yakni meningkatkan kualitas kamar rawat inap kelas 3.

Sebelumnya kamar rawat inap kelas 3 terdapat lebih dari 4 tempat tidur pasien, namun sekarang sudah berubah menjadi KRIS dengan maksimal 4 tempat tidur.

Dulunya ada yang enam dan delapan tempat tidur, sekarang tidak. Di samping kelengkapan indikator KRIS yang lain, ujarnya Rabu (15/1/2025).

Indikator KRIS lain yang dimaksud diantaranya, jarak antara tempat tidur pasien, ukurannya dan lain-lainnya.

Meskipun sedang mengupayakan KRIS, sampai hari ini pelayanan di RSUD Abu Hanifah masih mempunyai kelas 1, 2 dan 3 berdasarkan kepesertaan BPJS.

“Masih ada kelas, karena kita masih ada fasilitasnya, ada kelas 1 di ruang anggrek, kita tetap menunggu regulasi lah,” ujarnya.

Setiap tahun, sejak 2023 lalu 2024 RSUD Abu Hanifah selalu mendapatkan bantuan dari Kementerian Kesehatan RI guna mengubah kelas rawat inap dan gedung agar berstandar.

Pengembangan sarana berbasis standar tersebut bertujuan agar masyarakat datang terlayani secara maksimal.

Begitu juga dengan pihak RSUD Abu Hanifah yang selalu berupaya memberikan mutu layanan tersebut agar selalu meningkat.

“Pasien lebih nyaman, karena jumlah pasien tidak terlalu banyak dalam satu ruangan, maksimal empati,” tutupnya.

Baca Juga :  Warga Beriga Kembali Unjuk Rasa, Minta 3 Warganya Dibebaskan, Bahkan Siap Sumpah Pocong
Bagikan :
Facebook
WhatsApp

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page

Scroll to Top