KOBA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) mencatat sepanjang tahun 2024 telah terjadi 57 kejadian bencana, diantaranya kebakaran lahan, banjir rob hingga angin kencang.
“Sedangkan pada awal tahun 2025 ini, beberapa daerah di Bangka Tengah juga terdampak banjir rob dan angin kencang,” ujar Kepala BPBD Bangka Tengah, Yudi Sabara pada Rabu, (15/1/2025) di Kantornya.
Yudi menyampaikan, berdasarkan prediksi BMKG dan melihat kondisi cuaca ekstrem saat ini, terdapat potensi bencana alam yang mungkin akan terjadi di tahun 2025.
“Potensi bencana yang mungkin terjadi, sudah dapat kita lihat di Desa Batubelubang, Kurau dan Koba yang mengalami banjir rob dan angin kencang,” tuturnya.
Yudi mengaku, saat ini memikirkan sedang melakukan investigasi terkait beberapa laporan yang sudah sampai ke BPBD Bangka Tengah.
“Kita langsung cek ke lokasi dan melakukan penanganan abrasi sementara melalui kawan-kawan yang bisa membantu,” ucapnya.
“Untuk banjir biasanya warga pantai pesisir yang paling terdampak, sedangkan angin kencang tetap harus waspada, karena setiap daerah memiki potensi bencana angin kencang di cuaca ekstrem,” sambungnya.
Dikatakan Yudi, dengan cuaca ekstrem saat ini, juga berpotensi merugikan nelayan yang melaut.
“Mari tetap waspada dengan melihat perkiraan cuaca dari BMKG, ini bisa menjadi acuan,” tutupnya.