KOBA – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) mengalami peningkatan pada Agustus 2024 menjadi 4,23 persen dibandingkan tahun 2023 yakni 3,88 persen.
Sementara, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) per Agustus 2024 mencapai 70,22 dengan rincian laki-laki 88,18, perempuan 50,97, sedangkan TPT per Agustus 2024 mencapai 4,23 persen dengan rincian laki-laki 4,61 persen, perempuan 3,52 persen.
Kepala Dinas Penanaman Modal, Perizinan dan Tenaga Kerja (DPMPTK) Bangka Tengah, Wiwik Susanti mengungkapkan kenaikan TPT di Negeri Serumpun Sebalai disebabkan adanya perusahaan yang berhenti beroperasi, karena imbas kasus tata niaga timah.
“Memang ada kenaikan, data dari BPS pada bulan Februari hingga Agustus, kenaikannya sekitar 0,73 persen, hal ini disebabkan karena ada beberapa perusahaan di Bangka Tengah menutup dampak atas kasus tata niaga timah,” ujar Wiwik, pada Kamis (12/12). /2024) di Koba.
Dikatakan Wiwik, kasus tata niaga timah memang berdampak pada beberapa perusahaan yang ada di Bangka Tengah, kurang lebih ada 7 perusahaan yang sementara ini tutup atau tidak beroperasi.
“Dari 7 perusahaan tersebut, kurang lebih 697 pekerja di PHK, namun kami tetap optimis, semoga perusahaan ini dapat berpesional kembali, sehingga para pekerja dapat kembali mencari nafkah,” tuturnya.
Sembari menunggu kasus tata niaga timah terselesaikan dan perusahaan yang tutup kembali beroperasi, DPMPTK Bangka Tengah juga berupaya merangkul masyarakat terdampak.
“Kalau kita melihat jumlah masyarakat yang terdampak, jumlahnya memang cukup besar dan tidak mungkin kami merangkul semuanya, tapi kami dari pemerintah berusaha untuk memberi pelatihan hingga bantuan dana Tenaga Kerja Mandiri (TKM),” ujarnya.
“Kami akan terus berusaha meningkatkan jejaring lapangan kerja maupun pelatihan-pelatihan untuk masyarakat kita,” imbuhnya.