Kerusakan Mangrove Pengaruhi Pengelolaan Ketam Remangok, Algafry Minta Warga Jaga Lingkungan

KOBA – Salah satu tantangan yang dihadapi IPB dan pemerintah daerah dalam rangka pengelolaan kepiting remangok adalah masalah kerusakan mangrove.

Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman menyampaikan, saat ini yang penting adalah memperbaiki sesuatu yang kurang dan jangan dilihat ke belakang atau masa lalu.

“Kita maunya sekarang bagaimana proses pemanfaatan yang ada, lingkungan ada, saat ini kita benar-benar memanfaatkannya,” ujarnya kepada awak media, Selasa (12/10/2024).

Meskipun demikian, Algafry Rahman tidak bisa memungkiri ekologi adanya kerusakan atau hutan mangrove yang terjadi di Kabupaten Bangka Tengah.

“Dampak misalnya, penambangan, itu tidak bisa dipungkiri ada.Tetapi bagaimana kita bisa melihat kemajuan saat ini semua orang sudah terbuka mata, hati, bagaimana kita sama-sama membangun lebih baik,” ujarnya.

Disebutkannya, Pak Presiden Prabowo Subianto mempunyai cita-cita bagaimana membangun bangsa Indonesia menjadi lebih baik di masa depan.

Lalu, saat ini IPB melalui kegiatan Kedaireka menunjuk Desa Guntung Kabupaten Bangka Tengah sebagai pusat penelitian pengembangan produk yang namanya ketam remangok.

Algafry Rahman berharap, masyarakat paham dan membuka juga hati agar bisa mencintai lingkungan.

Menurutnya, dengan masyarakat suka mengembangkan produk ini maka otomatis nanti juga sadar bahwa ketam remangok bisa hidup kalau ada mangrove.

Sehingga, masyarakat juga harus mencintai mangrove jika merasa mencintai ketam remangok.

“Ini termasuk keinginan tadi, kita ingin memahami masyarakat bukan hanya sekedar mendapatkan sesuatu tapi juga ada harapan pemerintah untuk mencintai masyarakat lingkungan,” imbuhnya.

Baca Juga :  THR Bagi Kepala Desa, Perangkat Desa dan BPD se-Bangka Tengah Cair, DinsosPMD : Desa Maju Kabupaten Maju
Bagikan :
Facebook
WhatsApp

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page

Scroll to Top