KOBA – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bangka Tengah (DPKP Bateng) telah melakukan uji sampling residu bahan kimia berbahaya buah anggur Shine Muscat.
Hasil rapid tes tersebut dinyatakan negatif dari kandungan zat kimia yang diisukan nasional beberapa waktu kebelakang ini.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bangka Tengah, Dian Akbarini mengatakan sampel anggur muscat diambil dari 14 titik mewakili setiap kecamatan di Bangka Tengah.
Sampel tersebut diuji menggunakan dua jenis pengujian yakni pengujian residu pestisida golongan organofosfat dan pengujian formalin secara rapid tes.
“Setelah dilakukan pengujian, 14 sampel menunjukkan hasil kurang dari 10 PPB atau tidak terdeteksi cemaran residu pestisida golongan organofosfat. Serta, 6 sampel tidak terdeteksi kandungan formalin,” ujarnya, Senin (4/11/2024).
Meskipun begitu, berdasarkan arahan Badan Pangan Nasional, masyarakat disarankan selalu menjaga kebersihan dengan mencuci pangan segar yang akan dikonsumsi menggunakan air mengalir dengan tujuan untuk mengurangi risiko cemaran.
Dian berharap, alangkah baiknya masyarakat setempat mengutamakan konsumsi buah lokal seperti pepaya, semangka, melon, mangga, nanas dan banyak lainnya.
Selain lebih murah dan lebih fresh, buah lokal tidak lama dalam proses pengangkutan di jalan sampai ke tangan pembeli sebagai konsumen, sehingga lebih minim risiko cemaran serta yang terpenting adalah ikut membantu petani lokal.
“Untuk para petani diharapkan dapat menerapkan sistem budidaya yang baik (GAP/Good Agricultural Practices) dan menerapkan penanganan pasca panen yang baik (GHP/Good Handling Practices), karena keamanan pangan tanggung jawab bersama, kalau tidak aman bukan pangan,” imbuhnya.