Polres Bangka Tengah Masih Selidiki Kasus Penyiraman Air Panas di Berok

KOBA – Kasus penyiraman air panas yang dilakukan seorang istri berinisial R kepada suaminya EF di Kelurahan Berok, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah ternyata sudah terjadi sekitar seminggu lalu.

Nahas, EF meninggal dunia pada Minggu, (20/10/2024) di RSUD Abu Hanifah, sedangkan penyebab korban meninggal dunia masih diselidiki pihak kepolisian, mengingat korban memiliki riwayat penyakit jantung dan gula darah.

Berdasarkan keterangan warga setempat, kasus tersebut sudah terjadi seminggu lalu dan korban sudah sempat dibawa pulang. Namun, karena keadaan EF kembali memburuk, sehingga harus dirawat lagi di rumah sakit.

Dari keterangan warga sekitar, diduga korban disiram air panas oleh sang istri lantaran memiliki wanita idaman lain dan sering melakukan KDRT.

“Kalau setahu kami, korban juga sering KDRT dan katanya ada kasus selingkuh. Intinya disiram air panas dan kena area kemaluan. Dilarikan ke rumah sakit dan subuh tadi meninggal, yang mana sekarang masih menunggu keluarga korban dari luar Bangka,” terang D salah satu warga Berok yang sedang berada di rumah duka, Minggu (20/10/2024) di Berok.

Ia melanjutkan, sepasang suami istri ini juga memiliki anak disabilitas, yang perlu diurus.

“Mereka punya anak disabilitas. Kasihan sih anaknya kalau kasusnya naik. Ayah gak ada, ibu nanti harus menghadapi hukuman. Mudah-mudahan tidak sampai naik,” tuturnya.

Kasat Reskrim Polres Bangka Tengah, IPTU Imam membenarkan adanya kasus penyiraman di Kelurahan Berok yang melibatkan sepasang suami istri.

“Benar, memang ada kasus penyiraman terjadi di sebuah rumah kontrakan di Berok, dimana korban suaminya sendiri disiram di bagian kemaluan,” jelasnya.

Perwira balok 2 itu menjelaskan, hingga kini kasus masih tahap penyelidikan dan akan berlanjut. Ia menyebutkan, korban disiram diduga selingkuh, sehingga istri naik pitam.

Baca Juga :  Polres Bangka Tengah Panen Kacang Tanah Hingga 800 Kg

“Kami masih penyelidikan dan korban masih di visum luar. Kami akan meminta keterangan semua pihak, agar kasusnya jelas. Sementara itu saja,” tutupnya.

Sementara itu, Kapolres Bangka Tengah AKBP Pradana Aditya Nugraha mengatakan dirinya dan jajaran sudah melakukan cek TKP secara langsung.

“Benar adanya, informasi pagi tadi, ternyata akibat dari KDRT kemudian disiram (air panas), setelah beberapa hari kemudian meninggal dunia di rumah sakit,” katanya.

Kepolisian melakukan cek TKP guna memastikan situasi dan kebenaran informasinya seperti apa, dan diduga ada kesengajaan menyiram air panas dari pihak pelaku.

“Kita dalami dulu keterangan dari saksi-saksinya termasuk ahli forensik juga datang,” ujarnya.

Dugaan sementara motif penyebab pelaku nekat melakukan tindakan penyiraman air panas belum bisa dipastikan, karena kepolisian masih penyelidikan agar lebih valid.

“Masih ada langkah-langkah yang belum finis dari penyelidikan, meminta keterangan saksi dan terduga pelaku,” imbuhnya.

Bagikan :
Facebook
WhatsApp

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You cannot copy content of this page

Scroll to Top