KOBA – Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Bangka Tengah mencatat ada 6 (enam) wisata unggulan di wilayahnya.
Di antaranya, Danau Pading, Danau Kaolin, Pantai Sumur Tujuh, Pantai Tapak Hantu, Hutan Pelawan dan Bukit Pintier.
Kepala Disbudparpora Bangka Tengah, Zainal mengungkapkan beberapa lokasi wisata tersebut sudah menyumbangkan pendapatan bagi daerah secara langsung melalui pengelolaan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) dengan cara bagi hasil.
“Di Pantai Tapak Hantu, sarana prasarana seperti gazebo, jalan aspal, mushola, toilet dan tempat jualan sudah tersedia, sedangkan di Pantai Sumur Tujuh mempunyai sarana prasarana yang kelengkapannya sama dengan Pantai Tapak Hantu,” ujar Zainal, Kamis (10/10/2024).
Namun, di Danau Pading fasilitas belum terlalu banyak, karena hanya tersedia mushola dan toilet serta belum mendapatkan pendapatan daerah secara langsung.
Sementara Danau Kaolin dan Hutan Pelawan Namang dikelola oleh BUMDes yang melakukan penarikan retribusi dan masuk ke desa.
Zainal mengatakan untuk wisata di Bukit Pintier belum bisa dibantu oleh pemerintah kabupaten namun pengelola sudah mencari beberapa CSR.
“Kami berusaha semaksimal mungkin, mencari anggaran dari pusat, kalau mengandalkan APBD kita belum ada. Seperti Pantai Sumur Tujuh 80 persen dana pusat,” tuturnya.
Dikatakan Zainal, upaya Disbudparpora Bangka Tengah memperhatikan potensi wisata unggulan dengan cara mencari anggaran dalam rangka membangun pengembangan.
Ia juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Pokdarwis atau pengelola wisata yang sudah menjaga potensi-potensi wisata unggulan di Bangka Tengah.
“Seperti di Danau Pading, kalau tidak ada yang mengelola Danau Pading itu, maka sudah di-TI (tambang) orang. Dulu hampir masuk tapi karena dijaga sehingga pindah,” pungkasnya.(SAK)
