July 21, 2025

KOBA

Penyampaian RKUA PPAS 2026, Bangka Tengah Defisit 91,2 Milyar

KOBA – APBD Kabupaten Bangka Tengah pada rancangan KUA dan PPAS tahun anggaran 2026 mengalami defisit sebesar minus 91,2 miliar rupiah. “Kita informasikan dari data-data yang ada, dari tahun kemarin dan koordinasi dengan pihak provinsi maupun pusat dan sebagainya bahwa intinya kita masih defisit 91,2 miliar,” ujar Wakil Bupati Bangka Tengah, Efrianda. Efrianda menilai, secara keseluruhan defisit Bangka Tengah tidak begitu besar. “Jika kita melihat secara global, defisit kita tidak begitu besar, tapi kami pemda bersama DPRD berusaha, agar defisit tadi hilang, tapi secara global, keadaan keuangan seluruh daerah hampir sama dengan kita, karena kita ada kebijakan tertentu harus dari pusat dan kita tidak punya wewenang, jadi harus mengikuti,” terangnya. Efrianda menuturkan, defisit ini akan ditutup dengan menambah sumber pendapatan, menambah sumber pembiayaan dan melakukan rasionalisasi kerja. “Paling ekstrim mungkin kita sinkronisasi, pendapatan kita tingkatan, pengeluaran kita kurangi, terakhir sinkronisasi, terpaksa harus kita lakukan,” tuturnya.

KOBA

Paripurna DPRD, Pemkab Bangka Tengah Sampaikan 3 Prioritas Pembangunan Daerah 2026

KOBA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) menggelar rapat paripurna penyampaian rancangan kebijakan umum APBD (KUA) serta rancangan prioritas dan plafon anggaran sementara (PPAS) APBD Kabupaten Bangka Tengah tahun anggaran 2026 di Ruang Rapat Paripurna Bateng, pada Senin, (21/7/2025). Wakil Bupati Bangka Tengah, Efrianda menyampaikan tema pembangunan Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2026 yakni “Peningkatan Nilai Tambah Komoditas atau Potensi Unggulan dan Kesejahteraan Sosial”. “Tema ini dipilih sebagai sinkronisasi dan sinergitas Pemkab dengan Pemprov dan Pemerintah Pusat, yang mana kita sudah menetapkan 3 prioritas pembangunan daerah,” ujar Efrianda. Tiga prioritas daerah tersebut di antaranya, yakni peningkatan ekonomi kerakyatan, mengwujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, mewujudkan kesejahteraan sosial yang merata dan berkeadilan, mengwujudkan pelayanan publik yang inovatif dan berkualitas. “Selain itu, kita menargetkan laju pertumbuhan ekonomi 3,71 hingga 3,84 persen dan indeks pembangunan manusia 73,69,” terangnya. Selain itu, Efrianda juga menyampaikan ringkasan proyeksi pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah dalam Nota Rancangan KUA dan PPAS tahun 2026. “Estimasi pendapatan daerah Rp819,9 Milyar atau berkurang 13,6 persen dari tahun 2025, belanja daerah diproyeksikan sebasar Rp911,1 Milyar atau berkurang 7,97 persen dari tahun 2025, pembiayaan daerah ditargetkan Rp0 (nihil),” tuturnya. Lebih lanjut, berdasarkan uraian pendapatan dan belanja daerah, maka terdapat defisit Rp91,2 milyar. “Defisit ini akan kits tutup dengan menambah sumber pendapatan, menambah sumber pembiayaan dan melakukan rasionalisasi kerja,” tuturnya. Sementara itu, Ketua DPRD Bangka Tengah, Batianus mengatakan defisit Rp91,2 Milyar, sedikit melampaui batas. “RKUA-PPAS yang telah disampaikan memang proyeksi belanja melebihi pendapatan, sehingga terjadi defisit, kalau kita lihat hampir 10 persen, ini tinggi,” tuturnya. “Kami akan mengambil langkah, minta komisi untuk menyisir ini semua, sehingga kita bisa menekan angka defisit ini hingga 3 sampai 6 persen,” tutupnya.

You cannot copy content of this page

Scroll to Top