APBD Bangka Tengah 2025 Defisit Rp8,1 Miliar dalam Perubahan KUA PPAS
KOBA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) menggelar Rapat Paripurna Penandatanganan Nota Kesepakatan Perubahan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Sementara (PPAS) APBD Bateng Tahun Anggaran 2025 di Ruang Rapat Paripurna DPRD Bateng, Rabu (16/7/2025). Pada rapat yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Bateng, Batianus, Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah menyampaikan komitmen berupa nota Kesepakatan Perubahan KUA dan PPAS APBD yang ditandatangani langsung oleh Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman, bersama Ketua DPRD Bateng. Dalam kesempatan ini Algafry juga memaparkan proyeksi pendapatan, belanja, dan pembiayaan daerah yang terangkum dalam nota kesepakatan yang ditandatangani tersebut. “Estimasi pendapatan daerah kita sepakati sebesar 895,4 miliar rupiah atau berkurang 5,06 persen dari target pada APBD murni sebesar 943,1 miliar rupiah,” ujar Algafry. Ia menerangkan bahwa estimasi pendapatan daerah ini berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), pendapatan transfer, dan pendapatan lain-lain yang sah. “Untuk PAD kita kurangi 4,68 persen dari target APBD murni yaitu 155,1 miliar rupiah menjadi 147,9 miliar rupiah. Untuk pendapatan transfer yang disepakati sebesar 747,5 miliar rupiah atau berkurang 5,14 persen dari APBD murni sebesar 787,9 miliar rupiah,” terang Algafry. Algafry mengatakan, pengurangan ini terjadi karena terdapat penyesuaian alokasi Dana Transfer ke Daerah (TKD) berupa pengurangan terhadap DAU-SG bidang Pekerjaan Umum serta DAK fisik jalan dan irigasi. Sementara untuk Belanja Daerah dalam perubahan Kebijakan Umum APBD Tahun Anggaran 2025 disepakati sebesar 926,1 miliar rupiah atau berkurang 6,46 persen dibandingkan dengan belanja daerah pada APBD murni yaitu sebesar 990 miliar 90 juta rupiah. Selanjutnya, penerimaan pembiayaan disepakati sebesar 22,6 miliar rupiah yang berasal dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) yang diaudit tahun 2024, sedangkan pengeluaran pembiayaan tidak dianggarkan atau nol rupiah, sehingga pembiayaan netto yang dianggarkan sebesar 22,6 miliar rupiah. “Dari uraian tersebut, maka perhitungan APBD Kabupaten Bangka Tengah pada perubahan KUA dan PPAS APBD Tahun Anggaran 2025 mengalami defisit sebesar 30,7 miliar rupiah,” ungkapnya. Dijelaskan Algafry, kekurangan ini akan ditutup dari pembiayaan netto sebesar 22,6 miliar rupiah sehingga masih terdapat kekurangan anggaran 8,1 miliar rupiah. “Selanjutnya kita akan menutupi kekurangannya dengan cara menambah sumber pendapatan, menambah sumber pembiayaan, dan melakukan rasionalisasi belanja berdasarkan skala prioritas,” ucapnya. Ketua DPRD Bateng, Batianus mengatakan hasil pembahasan KUA PPAS perubahan 2025 memang masih membagi Rp8,1 miliar. “Nanti akan dilakukan pergeseran lagi, ketika pembahasan di RAPBD APBD 2025 bulan depan, sampai saldo antara pendapatan dan belanja daerah jadi difisit 0 rupiah,” ujar Batianus. “Artinya dalam pembahasan kemarin bersama tim Anggara DPRD dan tim anggaran pemerintah daerah sudah menggeser difisit dari Rp12 Miliar menjadi Rp8,1 Miliar,” tambahnya. Ia berharap penyusunan APBD Tahun Anggaran 2025 yang dirancang dapat terlaksana dengan baik. “Kita berharap rencana pembangunan yang ada dapat terlaksana dan anggaran pada APBD 2025 berjalan efektif dan mampu mengena ke masyarakat sehingga tepat sasaran,” imbuhnya.