July 16, 2025

NAMANG

Kopdes Namang Dikunjungi Menteri Koperasi dan UKM RI, Kades Zaiwan Sambut Baik

KOBA – Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Budi Arie Setiadi, melakukan kunjungan langsung ke Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes) yang berlokasi di Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Rabu (16/7/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan kesiapan lokasi tersebut sebagai salah satu titik peluncuran nasional program Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih (KDMP/KKMP) secara hybrid, yang akan digelar serentak pada 21 Juli mendatang. Sebelum melakukan peninjauan fasilitas koperasi, kegiatan diawali dengan penandatanganan komitmen bersama pengembangan Koperasi Merah Putih. Menteri Budi Arie, mengatakan kunjungan ini penting dilakukan guna memastikan seluruh elemen koperasi benar-benar siap memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat. “Harapannya, 363 Kopdes di Bangka Belitung dapat aktif memberikan layanan yang dibutuhkan masyarakat. Kami ingin memastikan setiap elemen koperasi siap mendukung peluncuran serentak pada 21 Juli nanti,” terang Budi Arie. Ia menegaskan bahwa koperasi bukan sekadar badan usaha, melainkan menjadi alat perjuangan ekonomi rakyat yang merata hingga ke pelosok desa. Program ini, menurutnya, menjadi momentum penting bagi kebangkitan koperasi dan ekonomi kerakyatan di Indonesia. Di tempat yang sama, Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman, menyampaikan bahwa sebanyak 56 Kopdes di wilayahnya telah siap beroperasi dan akan mengikuti peluncuran secara serentak. “Seratus persen kami sudah siap. Jadi pada hari Senin, tanggal 21 Juli, saat peluncuran nasional, kita akan langsung bergerak,” ujar Algafry. Ia juga menyampaikan bahwa salah satu esensi kehadiran koperasi di desa adalah memperkuat ketahanan pangan. “Kami berharap Bapak Presiden bisa melihat bahwa di salah satu kecamatan di Bangka Tengah, kami memiliki lahan sawah yang cukup potensial untuk mendukung ketahanan pangan daerah,” tuturnya. Sementara itu, Kepala Desa Namang, Zaiwan menyambut baik program Presiden Republik Indonesia tersebut, dan menilai program ini sangat menyentuh langsung kepada masyarakat. “Kami sangat menyambut baik program Presiden dengan melakukan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih ini. Hal ini benar-benar menyenyh masyarakat, dimana tadi ada beras murah, gula murah, minyak goreng murah, bahkan ada gas LPG langsung dari Pertamina dengan harga Rp18 ribu,” ujatnya Lebih lanjut dikatakannya, di Koperasi Merah Putih juga terdapat klinik dan apotik. “Di sini juga ada klinik dari Kimiafarma, ada apotik, dan lagi koperasi ini bisa menciptakan lapangan kerja bagi anak-anak milenial tamatan SMA dan S1 yang ada di desa,” ujarnya. Selain itu melalui koperasi ini, dirinya ingin lebih mengangkat produk-produk UMKM yang ada di desanya, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. “Selain usaha yan telah di tetapkan dari pemerintah, kami ingin meningkatkan usaha kearifan lokal yang sudah di kenal oleh masyarakat lokal dan mancanegara. Mulai dari Madu Pelawan, Kelapa Sawit, Kopi, Lada dan produk lainya,” ungkap Zaiwan.

KOBA

Antisipasi Kemacetan di Pembangunan Jembatan Guntung, BPTD Babel : Kita Atur Waktunya Atau Antri

KOBA – Perbaikan Jembatan Guntung secara menyeluruh dengan alokasi anggaran Rp19.807.766.000 yang ditargetkan rampung Desember 2025 oleh Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bangka Belitung memasuki tahap simulasi rekayasa lalu lintas. PPK BPTD kelas lll Bangka Belitung wiratno mengatakan masih menunggy Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bangka Belitung terkait rekomendasi menajemen rekayasa lalu lintas. “Nanti kita atur waktunya, kalau tadi disimulasikan per 2 menit, jadi tinggal nanti kita koordinasi lapangan, bisa pakai waktu atau bisa pakai panjang antrian, yang jelas sebisa mungkin meminimalkan kemacetan,” ujarnya, Rabu, (16/7/2025). “Apalagi di jam-jam krusial, seperti pagi dan sore hari, ketika orang pergi dan pulang kerja, paling penundaan tidak sampai 2 menit,” sambungnya. Ia juga menyampaikan, perlunya rambu-rambu dengan bahan retroreflektif, benda yang memantulkan cahaya kembali ke arah sumber cahaya asalnya dengan hamburan minimal.  “Jadi, kalau siang hari mungkin masih terang dan aman, kalau malam hari itu wajib, kalau bisa sebelum pelaksanaan rambu-rambu ini sudah ada, sehingga pengguna jalan aman,” imbuhnya.

KOBA

Akselerasi Proyek Pembangunan, Wabup Efrianda Minta Dukungan Dinas PU Babel

KOBA – Dalam mengakselerasi berbagai proyek pembangunan, seperti pembangunan jalan dan saluran air di Negeri Selawang Segantang, Wakil Bupati Bangka Tengah, Efrianda melakukan audiensi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Perumahan Rakyat, dan Kawasan Permukiman (PUPRPRKP) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. “Kami melakukan kunjungan untuk memperkuat sinergi antara Pemkab Bangka Tengah dan Pemprov Babel. Tentu kami berharap, agar program-program pembangunan infrastruktur di Bangka Tengah bisa mendapatkan dukungan dari pemerintah provinsi, baik dari sisi pendanaan maupun pendampingan,” ujar Wabup Bangka Tengah, Rabu (16/7/2025). Ia mengatakan, ada sejumlah usulan Dana Alokasi Bantuan (DABA) dan APBD Provinsi untuk DPUTRP Bangka Tengah Tahun 2026 yang dipaparkan. Usulan tersebut meliputi pembangunan dan pelebaran beberapa ruas jalan, pembangunan fasilitas sanitasi di desa-desa stunting, pembangunan drainase, normalisasi kolong/sungai, serta pembangunan tanggul di sejumlah titik di wilayah Kabupaten Bangka Tengah. Wabup Efrianda berharap usulan yang disampaikan dapat masuk dalam skema percepatan pembangunan infrastruktur yang didukung Pemerintah Provinsi Babel. “Mudah-mudahan teman-teman dari PU Provinsi bisa membantu kami dalam meningkatkan pembangunan infrastruktur, agar masyarakat di Bangka Tengah benar-benar merasakan dampaknya dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya. Pertemuan ini mempertegas komitmen Pemkab Bangka Tengah untuk tidak hanya menunggu, tetapi aktif menjalin komunikasi dengan pemerintah provinsi demi memastikan pembangunan yang tepat sasaran. “Semoga koordinasi ini menjadi pemicu percepatan pembangunan yang merata dan berkelanjutan,” imbuhnya.

KOBA

Antisipasi Potensi Konflik, Pemkab Bateng Luncurkan SIONKON

KOBA – Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah (Pemkab Bateng) meluncurkan sebuah platform digital terbaru yang dirancang untuk mempermudah pelaporan, pencatatan, dan penanganan potensi konflik secara cepat dan efisien. Aplikasi yang diberi nama Sistem Otomasi Ngelapor Konflik (SIONKON) ini diluncurkan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik yang berkolaborasi dengan Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Kabupaten Bangka Tengah. Pj Sekda Kabupaten Bangka Tengah, Ahmad Syarifullah Nizam mengatakan pada era transformasi digital saat ini, pemerintah wajib beradaptasi dalam berbagai jenis pelayanan publik. “Aplikasi SIONKON ini bukan sekedar aplikasi, tapi jadi bukti komitmen Pemkab untuk membangun tata kelola pemerintahan yang transparan, efisien, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat,” ujarnya, Rabu (16/7/2025). Ia mengatakan, aplikasi ini juga dapat dijadikan wadah bagi FKDM (Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat) tingkat kabupaten dan tingkat kelurahan/desa dalam menyampaikan informasi yang lebih awal tentang kewaspadaan dini dan Ancaman Tantangan Hambatan Gangguan (ATHG), yang kemudian dapat ditindaklanjuti oleh pemerintah. Ia juga melanjutkan agar dalam hal ini FKDM dapat memberikan masukan yang merupakan bahan pertimbangan pemerintah dalam mengambil kebijakan. Melalui aplikasi ini diharapkan bisa mendeteksi dini potensi konflik yang ada di Kabupaten Bangka Tengah. “Kami berharap agar anggota FKDM melaksanakan tugas sesuai amanat undang-undang atau peraturan yang berlaku, dengan penuh tanggung jawab dan keikhlasan serta terus memperkuat jalinan koordinasi pada setiap jajaran dalam wadah FKDM untuk menjaring dan menampung informasi tentang segala potensi dan indikasi yang berakhir pada ATHG yang dapat menyebabkan timbulnya disintegrasi bangsa,” harapnya. Sekda pun menegaskan, bahwa peluncuran aplikasi ini bukanlah titik akhir. “Kepada FKDM tingkat kabupaten dan tingkat kelurahan/desa, gunakan aplikasi ini dengan aktif dan optimal. Mari bersama kita dukung aplikasi SIONKON sebagai langkah maju menuju Kabupaten yang SMART (Sinergis, Modern, Akuntabel, Responsif, Terhubung),” pungkas Sekda. Lebih lanjut dijelaskan bahwa SIONKON tidak hanya menjadi sistem pelaporan konflik, namun juga berfungsi sebagai alat perubahan sosial. Otomatisasi dan data real-time yang disajikan SIONKON dapat mempercepat deteksi dini dan penanganan konflik, sehingga konflik tidak berkembang lebih lanjut. Dengan pelaporan yang cepat, akurat, dan efisien, baik masyarakat maupun pemerintah akan mendapatkan manfaatnya.

LUBUK BESAR

Kecewa, Warganya Sulit Jual Hasil Panen Sawit di PT Perlang Sawitindo, Kades Perlang Minta Evaluasi

LUBUK BESAR – Kepala Desa Perlang, Yani Basaroni mengaku kecewa dengan PT Perlang Sawitindo, yang dinilainya hampir warga lokal. Ia mendengarkan keluhan warga lokal harus mengantri menjual hasil panen sawitnya di perusahaan yang bergerak di bidang CPO ini. “Dimana-mana, warga lokal itu harus prioritas masuk ke pabrik CPO, bukan malah diinepin mobilnya,” ujar Yani Basaroni, Rabu (16/7/2025) Yani Basaroni menegaskan, bahwa membuat usaha di tempat orang, otomatis masyarakat setempat melalui musyawarah desa yang menyetujuinya. “Berarti kalau masyarakat harus ngantri, musyawarah desa itu hanya sebagai simbol atau syarat saja bukan didasari niat baik awalnya embel-embel banyak,” tuturnya. Ia meminta, agar ada evaluasi penjagaan di perusahaan, yang menurut laporan warga setempat, mobil tidak mengantri, tapi dipangil-panggil. Sementara warga setempat, harus mengantri dari subuh dan tidak dipanggil. “Tolong evaluasi penjagaan itu. Karena di sanalah muara masalah. Wajar warga setempat ngamuk dan memaksa masuk mobilnya,” ujar Yani Basaroni. Dikatakan Yani Basaroni, pihaknya sudah menyampaikan surat ke pihak perusahaan untuk menyetujui hal musyawarah Desa Perlang. “Kami kasih tau. Bahwa yang melakukan musyawarah Desa di Perlang adalah Koperasi Perlang Indo Mas. Tidak ada koperasi lain yang melakukan musyawarah di Desa kami. Itu poin utama masalah koperasi,” ungkapnya. Selain itu, untuk mobil kecil khusus warga lokal belum direalisasikan. Kemudian, beberapa usulan lagi terkait kesejahteraan masyarakat setempat dan telah disuratkan belum juga dibalas. “Kalau tidak ada kontribusi yang jelas ke masyarakat dan ke desa kami, untuk apa yang hadir kesini. Jangan manis-manis di depan saja, ujung-ujungnya tidak jelas,” ujarnya. “Tolong ownernya. Cek. Apa yang di kerjakan di lapangan. Koordinasi ke kami Desa yang paham kondisi Desa kami. Jangan seolah-olah hanya dijadikan alat saja. Ingat owner, tolong hadirkan rapikan ini,” tegasnya Ditambahkan tokoh pemuda Desa Perlang, Era Susanto membenarkan bahwa seharusnya mengutamakan masyarakat setempat dalam menerima hasil tandan buah segar sawit. “DO sawit itu juga harus berdomisili di Desa Perlang. Lapak-lapak sawit ataupun pemilik kebun di luar Desa Perlang, silakan memilih mau masuk ke DO mana dan pihak luar jangan mengotak-ngatik sistem yang berimbas kepada masyarakat kesejahteraan setempat. Kasian juga ownernya, kalau di otak-atik pihak luar,” tutupnya.

KOBA

Jembatan Guntung Bakal Diperbaiki, Pemerintah Siapkan Jembatan Sementara

KOBA – Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat RI melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Bangka Belitung akan melakukan perbaikan Jembatan Guntung secara menyeluruh dengan alokasi anggaran Rp19.807.766.000 dan ditargetkan rampung Desember 2025. Jembatan yang menghubungkan Desa Guntung dan Kelurahan Arungdalam, Kecamatan Koba tersebut memang terpantau sudah rusak, sehingga perlu dilakukan perbaikan. “Jadi Jembatan Guntung ini kondisinya sudah rusak, jadi sebelum terjadi kejadian yang tidak diinginkan, maka kita bersama Kementrian PU memperbaiki jembatan tersebut,” ujar Kepala Satuan Kerja Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional 1 Provinsi Bangka Belitung, I Ketut Payun Astapa, Selasa (15/7/2025). Demi kelancaran perbaikan, menghentikan juga melaksanakan uji coba untuk kendaraan melewati fitur jembatan sementara. “Alhamdulillah berkat dukungan Disperkimhub dan BPTD, kita sudah lihat bersama pelaksanaan uji coba lancar,” tuturnya. Ia menjelaskan, ketahanan jembatan sementara ini minimal berat kendaraan 20 ton. “Juga sudah diuji coba dengan kendaraan berbobot 22 ton, alhamdulillah masih aman, jadi untuk kendaraan overdimensi, nanti akan kita nilai, bisa masuk atau tidak, akan kita koordinasikan,” tuturnya. Selain itu, terkait masukan alat pemantul cahaya, gagal akan melakukan koordinasi dengan pihak lapangan. “Kami memang dapat masukan terkait APC, nanti akan kami koordinasikan lagi dengan pihak lapangan untuk melengkapi sesuai arahan dan masukan,” tutupnya.

You cannot copy content of this page

Scroll to Top