June 11, 2025

KOBA

Bateng Defisit Rp12,2 Milyar, Wabup Efrianda Sebut Karena Kasus Timah

KOBA – Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) masih mengalami defisit sebesar Rp12,2 miliar, meski sudah mencakup SILPA yang diaudit (Sisa Lebih Pembiayaan yang diaudit) tahun 2024. Wakil Bupati Bangka Tengah, Efrianda mengatakan saat ini rencananya sedang menyusun RKUA dan PPAS perubahan APBD. “Kita sedang menyesusaikan dengan keadaan saat ini, memang ini yang harus kita hadapi, mencari solusinya dan menyelesaikannya bersama-sama,” ujar Efrianda, Rabu (11/6/2025). “Mudah-mudahan ada solusinya dan kami yakin ada solusinya,” sambungnya. Dikatakan Efrianda, Pemkab Bangka Tengah akan memilah kegiatan prioritas dan urgen (mendesak). “Sekarang kan sudah jalan 6 bulan, kita lihat di sisa 6 bulan ini, apakah ada kegiatan yang tidak relevan lagi, kalau ada, maka kita akan coret dan sesuaikan,” terangnya. Efrianda menjelaskan, defisit ini terjadi karena beberapa faktor, salah satunya termasuk beberapa perusahaan sawit di Bateng karena kasus timah. “Kalau kemarin kita bisa transfer dana dan PAD kita cukup mumpuni, sedangkan saat ini ada perusahaan yang berkegiatan di Bangka Tengah sudah tutup, seperti kasus timah yang booming,” ujarnya. “Kasus ini benar-benar membuat kaget di beberapa waktu belakangan ini,” tambahnya. Efrianda menuturkan, kasus timah di Bateng berdampak besar pada pendapatan pajak dari perkebunan, pabrik sawit, usaha UMKM, penginapan hingga restoran. Misalnya dulu 1 bulan bisa Rp1 miliar, sekarang cuma Rp700 juta, tutupnya.

KOBA

Kasus Asusila di Bateng Jadi Atensi, Kejari : Pelaku Kita Beri Hukuman Tinggi

KOBA – Kejaksaan Negeri Bangka Tengah (Kejari Bateng) memastikan pelaku kejahatan asusila, terutama kekerasan pada anak, mendapatkan hukuman tinggi. Bahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Bangka Tengah. “Memang ada perkembangan perkara asusila, di antaranya kekerasan terhadap anak, yang mana kita juga telah melakukan kerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak untuk sosialisasi kepada masyarakat terhadap kejahatan tersebut dan kita pastikan hukuman pelaku tinggi,” ujar Kepala Kejari Bateng, Muhammad Husaini, Rabu (11/6/2025). Dikatakan Husaini, dengan hukuman yang tinggi, diharapkan bisa memberikan efek jera kepada pelaku yang mungkin melakukan tindak pidana tersebut. Sementara itu, Wakil Bupati Bangka Tengah, Efrianda mengatakan kasus asusila memang menjadi atensi Pemkab Bateng. “Saya sudah telpon Kepala DPPKBP3A Bangka Tengah, yang mana memang ada beberapa kasus yang sedang ditangani,” ujarnya. “DPPKBP3A ini punya ruang konsultasi, apapun masalah yang bisa timbul, ntah itu bagi perempuan atau anak, bisa dikonsultasikan di sana kita berharap kedepannya kasus asusila ini tidak lagi terulang,” pungkasnya.

You cannot copy content of this page

Scroll to Top