June 2, 2025

KOBA – Pada momentum hari lahir pancasila tahun 2025, Bupati Bangka Tengah (Bateng), Algafry Rahman mengungkapkan kekhawatirannya terhadap generasi muda yang kehilangan rasa nasionalisme dan kepedulian terhadap nilai-nilai pancasila. “Pemmahaman itu memang ada yang dipandang melunturkan pancasila, tetapi ini dinamika dalam hidup, memang tak jarang kita membicarakan makna pancasila, tapi pandangan luar, godaan, isu itu tentu akan mempengaruhi pemahaman kita dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Algafry, Senin (2/6/2025). Algafry menilai, perlunya menanamkan pancasila sejak dini, bukan sekadar dalam pelajaran formal, tetapi dalam praktik keseharian. “Ini tugas kita, bersama dengan Kapolres, Dandim dan Kejari, bagaimana kita turun ke lapangan, yakni sekolah-sekolah untuk memberikan pemahaman kepada pelajar dan masyarakat tentang pentingnya pancasila dalam kehidupan,” tuturnya. Dikatakan Algafry, dalam memahami pancasila, bukan hanya membaca, tetapi harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. “Tentu dalam pelaksanaannya, bukan hanya sekedar membaca, tapi bagaimana penerapan dalam kehidupan kita sehari-hari,” tutupnya.

KOBA – Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman mengatakan peringatan momentum hari lahir pancasila bukan hanya sekedar mengenang rumusan dasar negara, namun juga meneguhkan kembali komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur yang menjadi landasan berdirinya NKRI. “Alhamdulillah, kita tetap mengingatkan kepada seluruh masyarakat bahwa pancasila bukan hanya dasar negara, tapi pancasila ini adalah model untuk saling menghormati, menjaga kerukunan dan menyatukan kita,” ujar Algafry Rahman. “Pancasila yang memperkuat kita semua, maka kita dengan bangga hari ini menyambut kelahiran pancasila dengan menggelar upacara bendera,” sambungnya. Algafry juga mendukung asta cita pemerintah Indonesias, yakni memperkokoh ideologi pancasila. “Pembangunan bangsa harus selalu dihapuskan pada nilai-nilai ketuhanan, kemanusian, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial, kita harus melakukan revitalisasi nilai-nilai pancasila dalam segala dimensi kehidupan,” terangnya. Ia juga mengajak masyarakat, untuk sadar dan memahami dasar-dasar pancasila, terutama sila pertama yakni Ketuhanan yang Maha Esa. “Pada sila pertama menunjukkan, kalau kita sudah paham pancasila, maka juga paham agama, yang mengandung nilai-nilai toleransi dan lainnya dalam pancasila, perlu diketshui bahwa pancasila dengan agama tidak bisa dikecualikan,” imbuhnya.

KOBA – Polres Bangka Tengah (Bateng) menggelar Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila di halaman Mako Polres Bangka Tengah, pada Senin (2/6/2025) yang dipimpin oleh Wakapolres Bangka Tengah Kompol Toni Susanto, SH saat Inspektur Upacara. Upacara tersebut diikuti oleh para Pejabat Utama, Kapolsek jajaran, personel Polres, serta ASN Polri. Dalam kesempatan itu, Wakapolres membacakan amanat tertulis dari Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia. Dalam amanatnya disampaikan bahwa Pancasila merupakan fondasi utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Peringatan Hari Lahir Pancasila bukan sekedar seremoni tahunan, namun momentum untuk kembali meneguhkan komitmen persahabatan dan memperkuat semangat persatuan dalam keberagaman. “Pancasila adalah jiwa bangsa dan bintang penuntun yang membawa Indonesia menuju cita-cita luhur, yaitu masyarakat yang adil, makmur, dan beradab,” ujar Kompol Toni saat membacakan amanat Kepala BPIP. “Dalam menghadapi tantangan globalisasi dan digitalisasi, nilai-nilai Pancasila harus selalu kita tanamkan dalam seluruh aspek kehidupan,” sambungnya. Disebutkan pula bahwa salah satu fokus utama dalam pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045 adalah memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi, dan hak asasi manusia. Nilai-nilai Pancasila harus diwujudkan dalam pendidikan, birokrasi, kerakyatan ekonomi, hingga etika bermedia sosial. Melalui peringatan Hari Lahirnya Pancasila ini, Polres Bangka Tengah turut mengajak seluruh masyarakat untuk terus bergotong royong, menjaga persatuan, serta menjadikan Pancasila sebagai sumber inspirasi dalam kehidupan sehari-hari.