May 7, 2025

KOBA

Bangka Tengah Jadi Kabupaten Pertama yang Dikunjungi Gubernur Hidayat Arsani

KOBA – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Hidayat Arsani melakukan kunjungan kerja dan rapat koordinasi ke Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), pada Rabu (7/5/2025). Pengetahuan, Bangka Tengah menjadi Kabupaten pertama yang dikunjungi Gubernur Babel Hidayat Arsani. Kedatangannya disambut oleh Forkompinda Bangka Tengah, Bupati Algafry Rahman, Wabup Efrianda, Ketua DPRD Batianus, Kapolres AKBP I Gede Nyoman Bratasena dan Kajari Muhammad Husaini. Hidayat Arsani tiba di lokasi, GSG Bangka Tengah, sekitar pukul 10.00 WIB, Rabu (7/5/2025) disambut oleh seluruh pimpinan perangkat daerah, kepala desa dan tokoh masyarakat Bangka Tengah. Pada saat perayaan, Hidayat Arsani menyampaikan perhatiannya terhadap Kabupaten Bangka Tengah yang menjadi kabupaten pertama yang ia kunjungi sebagai gubernur yang baru kerja sekitar 10 hari. “Saya masuk kerja baru 10 hari, gubernur itu harus mementingkan kesejahteraan masyarakat, maka gubernur mendukung (kabupaten) membangun negeri,” ujarnya, Rabu (7/5/2025). Sementara itu, Bupati Algafry Rahman merasa bangga karena Kabupaten Bangka Tengah menjadi kabupaten/kota pertama yang dikunjungi oleh Gubernur Hidayat Arsani. Selama penyampaian pidato, Algafry Rahman banyak menceritakan keluh kesah dan meminta dukungan dari Gubernur Hidayat Arsani dalam sinergi membangun Kabupaten Bangka Tengah. “Saya bangga dan senang, Kabupaten Bangka Tengah menjadi kabupaten/kota pertama yang menerima kunjungan kerja Gubernur Bangka Belitung,” imbuhnya.

KOBA

Gelar Pelatihan Bahasa Isyarat bagi Guru PAUD, Dindik Bangka Tengah Tingkatkan Pelayanan Pendidikan ABK

KOBA – Dinas Pendidikan Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) menggelar Workshop Bahasa Isyarat bagi Pendidik PAUD, bertempat di Aula SLB Koba. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi para guru, khususnya dalam melayani peserta didik penyandang disabilitas, termasuk teman tuli. Peningkatan kemampuan berbahasa isyarat ini dinilai penting sebagai upaya mendukung tercapainya inklusi sosial melalui jalur pendidikan, dengan harapan para guru mampu memberikan layanan yang lebih sesuai dengan kebutuhan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), sehingga pendidikan yang setara dan menyeluruh dapat terwujud di Bangka Tengah. Lebih lanjut, saat ini terdata ada 74 ABK yang tersebar di 35 lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Kabupaten Bangka Tengah. Dalam workshop kali ini, Arindah Savitri selaku guru Sekolah Luar Biasa (SLB) didapuk sebagai narasumber. Ia tidak hanya menyampaikan materi terkait bahasa isyarat, tetapi juga mengajak para guru untuk langsung mempraktikkan sejumlah gerakan dasar. Eva Algafry selaku Ketua TP-PKK sekaligus Bunda PAUD Bangka Tengah mengatakan kegiatan ini penting untuk mendorong keterlibatan para pendidik PAUD dalam mendukung pembelajaran inklusif, khususnya bagi ABK. “Kami mengajak para Bunda PAUD di Bangka Tengah untuk terlibat langsung, karena saat ini sistem pembelajaran sudah bersifat inklusi, termasuk di tingkat PAUD yang juga memiliki peserta didik ABK,” ujarnya, Rabu (7/5/2025). “Kali ini kita mengajak Bunda-bunda PAUD yang ada di Bangka Tengah untuk ikut terlibat karena sekarang sudah sistem pembelajaran inklusi, termasuk di PAUD juga ada anak-anak yang berkebutuhan khusus,” sambungnya. Melalui pelatihan dasar bahasa isyarat ini, Eva ingin para pendidik memiliki bekal pengetahuan awal dalam menangani ABK di lingkungan lembaga masing-masing. Dirinya juga berharap akan ada kegiatan lanjutan lainnya berkaitan dengan hal ini. “Tadi kita sudah belajar dengan Ibu Indah, guru dari SLB Koba dan kita berharap akan ada kegiatan lain juga, yang mana intinya kita ingin membantu para guru PAUD, agar bisa membantu juga anak-anak ABK di sekolahnya masing-masing,” tuturnya. Selaku penggagas acara, Plt. Kepala Dindik Bateng, Pangihutan Sihombing, mengatakan, bahwa dengan adanya workshop bahasa isyarat ini diharapkan guru-guru PAUD nanti akan memiliki kompetensi dasar dalam menangani anak-anak ABK yang ada di sekolah-sekolah. “Setelah mengikuti workshop, para guru PAUD ini dapat menyampaikan kembali kepada teman-teman dan masyarakat yang ada di sekitar sekolah terkait dengan penggunaan-penggunaan bahasa isyarat untuk berkomunikasi dengan anak-anak ataupun masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam berbicara,” terang Sihombing. Dirinya menyebutkan, Dindik nantinya akan membuat sebuah pelatihan untuk mendukung hal ini. “Oleh karena itu, kedepannya guru-guru TK, SD, dan SMP akan kita coba cari cara bagaimana melatih mereka untuk memiliki kompetensi dalam menangani anak-anak berkebutuhan khusus di wilayah Bangka Tengah,” tandasnya.

KOBA

Eks Gedung Perpusda Bateng Bakal Disulap Jadi Galeri Seni Budaya

KOBA – Dalam rangka melestarikan seni dan budaya tradisional khas Bangka Tengah dalam sebuah dokumentasi sejarah, Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah (Pemkab Bateng) berencana untuk melakukan revitalisasi eks Gedung Perpustakaan Daerah (Perpusda) menjadi sebuah galeri seni budaya. Wakil Bupati Bangka Tengah, Efrianda mengatakan adanya rencana revitalisasi eks gedung perpustakan daerah menjadi galeri seni budaya agar mampu mengangkat sejarah dan kebudayaan di negeri Selawang Segantang. “Kita berharap rencana pemanfaatan eks gedung perpustakan daerah untuk dijadikan galeri seni budaya ini dapat menjadi momentum untuk mengenalkan budaya tradisonal kita, yang terdokumentasi, sehingga mampu memberikan edukasi kepada masyarakat serta bisa menjadi karakter budaya yang dimiliki Bangka Tengah,” ujar Efrianda, Rabu (7/5/2025) di Koba. Efrianda juga berpesan kepada Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Dinbudparpora) Bateng, agar pada pelaksanaan revitalisasi eks gedung perpustakaan daerah ini dapat dijalankan dengan baik, sehingga pemanfaatannya dapat tepat guna dan bermanfaat bagi masyarakat. “Kepada teman-teman Dinbudparpora, semoga rencana ini dapat dilaksanakan dengan lancar, sehingga kabupaten kita memilki wadah untuk melestarikan seni maupun budaya tradisional yang akan selalu bisa dipelajari oleh generasi penerus, agar sejarah peradaban, seni, maupun budaya tradisional kita tak lekang oleh waktu,” tuturnya. Sementara itu, Kepala Bidang Pariwisata, Budi Randa Saputra, mewakili Kepala Dinbudparpora Bateng mengatakan, revitalisasi eks gedung perpustakaan daerah menjadi galeri seni budaya ini kedepannya akan menjadi simbol dari perjalanan panjang peradaban Kota Koba secara khusus dan Bangka Tengah pada umumnya. “Kelanjutan dari pemanfatan, setelah dilakukan revitalisasi eks gedung perpustakaan daerah ini, adalah untuk dijadikan galeri yang akan menampilkan sejarah peradaban Koba dan Bangka Tengah,” ujarnya. “Apa yang ditampilkan nanti adalah kisah-kisah sejarah, kisah budaya, dan hal-hal tradisional seperti pakaian adat, alat musik tradisional, juga peralatan tradisonal yang sangat mencirikan kekhasan Bangka Tengah,” tambahnya. Selain itu, Budi Randa mengatakan bahwa revitalisasi eks gedung perpustakaan daerah ini selain sebagai galeri seni budaya, juga akan dimanfaatkan menjadi Sekretariat Bangka Tengah Kreatif Hub sebagai wadah bagi pelaku ekraf yang ada di Bangka Tengah.

You cannot copy content of this page

Scroll to Top