April 29, 2025

PANGKALPINANG

Himaserda Unmuh Babel Terpilih sebagai Penerima Layanan Dana Masyarakat untuk Lingkungan Batch 2

PANGKALPINANG – Kabar gembira datang dari Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung (Unmuh Babel). Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumber Daya Alam (Himaserda) Unmuh Babel resmi ditetapkan sebagai salah satu penerima manfaat dalam program Layanan Dana Masyarakat untuk Lingkungan Batch 2 oleh Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH). Pengumuman ini disampaikan setelah melalui proses verifikasi dan validasi yang ketat oleh Tim Kontribusi Berbasis Hasil Penggunaan Hutan dan Lahan Lainnya (FOLU RBC) 2 & 3 dari Kementerian Kehutanan dengan keputusan akhir bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat. Dalam proses seleksi, BPDLH menilai tiga aspek utama. Pertama, verifikasi administrasi yang mencakup kelengkapan dokumen seperti SK pembentukan organisasi, akta pendirian, daftar anggota, surat rekomendasi, hingga laporan kegiatan sebelumnya. Kedua, verifikasi teknis yang menyoroti relevansi serta dampak kegiatan terhadap pelestarian hutan dan lingkungan. Ketiga, validasi urgensi kegiatan berdasarkan rekomendasi Tim Percepatan FOLU. Ketua Himaserda Unmuh Babel, Giva Lihin, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan. “Ini menjadi pemicu semangat kami untuk terus berkarya dan berkontribusi nyata dalam pelestarian lingkungan, khususnya di Bangka Belitung,” ujarnya, Selasa (29/4/2025). Senada dengan itu, Randi Syafutra, dosen pembina Himaserda, menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian ini. Ia berharap Himaserda semakin dikenal sebagai organisasi mahasiswa yang aktif dan berdampak. “Sejalan dengan semangat Program Studi Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Unmuh Babel yang ingin mencetak lulusan unggul dan Islami di bidang konservasi hayati dan rehabilitasi lingkungan,” katanya. Adapun visi Program Studi KSDA Unmuh Babel adalah menjadi program studi yang menghasilkan lulusan Islami dan unggul di bidang konservasi hayati dan rehabilitasi lingkungan pada tahun 2034. Visi ini diperkuat dengan misi dan tujuan yang fokus pada pendidikan berkualitas, penelitian berdayaguna, pengabdian aplikatif, serta kemitraan yang mendukung tri dharma perguruan tinggi. Pencapaian Himaserda ini menjadi bukti nyata komitmen mahasiswa dan institusi dalam mengawal konservasi lingkungan secara berkelanjutan.

NAMANG

Tradisi Murok Jerami Ditetapkan Sebagai Kekayaan Intelektual Komunal, Kades Namang Pamerkan Hasilnya

NAMANG – Kepala Desa (Kades) Namang, Zaiwan memamerkan hasil Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) tradisi Murok Jerami pada peringatan Hari Kekayaan Intelektual Sedunia di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkuham) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Diketahui, tradisi Murok Jerami merupakan bagian dari upacara adat panen padi yang dilakukan oleh masyarakat adat Suku Mengkanau Urang Namang. Tradisi ini menjadi wujud rasa syukur masyarakat kepada Sang Pencipta atas hasil panen yang melimpah. Selain itu, jerami sisa panen juga diolah kembali untuk meningkatkan kesuburan tanah. Kadiv Yankum Kanwil Kemenkumham Babel, Kaswo mengatakan Murok Jerami dari Desa Namang sudah didokumentasi dan diarsipkan dalam Pusat Data Nasional KIK Indonesia sebagai Ekspresi Budaya Tradisional. “Saya sudah menyaksikan langsung hasil nyata dari tradisi tersebut, yakni beras merah hasil panen masyarakat Desa Namang yang diperlihatkan Kades Namang Zaiwan,” ujarnya. Plt Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Kepulauan Bangka Belitung, Harun Sulianto menyampaikan, pencatatan KIK ekspresi budaya tradisional ini untuk kepentingan pelindungan, pelestarian, pengembangan, dan pemanfaatan sebagai modal dasar pembangunan nasional. “Perlindungan, pelestarian, pengembangan, dan pemanfaatan KIK merupakan bagian dari upaya membangun pondasi budaya dalam pembangunan nasional, untuk itu Kekayaan Intelektual Komunal perlu diinventarisasi, dijaga, dan dipelihara oleh negara,” tuturnya. Sementara itu, Kades Namang Zaiwan mengatakanpanen padi di wilayahnya memang dibalut dengan kearifan lokal adat murok jerami yang sudah turun temurun dilakukan. “Alhamdulillah, kegiatan Panen Padi Murok Jerami sudah masuk KIK Kementrian Hukum RI dan sudah diakui ritual adat Suku Melayu Mengkanau Urang Namang Desa Namang,” ujarnya, Selasa (29/4/2025). Zaiwan berharap, tradisi ini bisa memperkuat ikatan antar generasi dan menunjukkan kearifan lokal. “Tentu dengan merayakan tradisi ini, kita berharap Desa Namang dapat menarik wisatawan dan mengembangkan usaha yang kreatif guna meningkatkan pendapatan dan peluang ekonomi bagi warga sekitar,” imbuhnya.

KOBA

Gelar Pembinaan PPL Disperindagkop UKM, Pemkab Bateng Siap Dampingi Pengembangan Ekonomi Lokal

KOBA – Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah (Pemkab Bateng) melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop-UKM) menggelar kegiatan Pembinaan Rutin PPL Disperindagkop-UKM di Balai Diklat BKPSDMD Bangka Tengah, pada Selasa (29/4/2025). Kegiatan yang mengusung tema “Penguatan Peran Penyuluh sebagai Agen Perubahan dalam Pengembangan Ekonomi Lokal” ini diikuti oleh 33 orang Penyuluh Lapangan Disperindagkop-UKM yang berasal dari seluruh Kecamatan di Bangka Tengah. Hadir membuka sekaligus meresmikan kegiatan, Wakil Bupati Bangka Tengah, Efrianda, didampingi Kepala Disperindagkop-UKM Bateng, Irwandi, dan Sekdin Disperindagkop-UKM, Suhimin. Dalam sambutannya, Efrianda mengatakan bahwa pentingnya dilaksanakan pembinaan rutin sebagai sarana pengarahan dan bimbingan terkait tugas dan tanggung jawab para penyuluh di lapangan. “Penyuluh ini sebagai ujung tombak kita di tengah-tengah masyarakat sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam mensosialisasikan dan memberikan pendampingan terhadap masyarakat terkait industri dan UKM,” ujar Efrianda. Ia juga memberikan motivasi kepada para Penyuluh, agar bisa fokus bekerja di lapangan, sehingga dapat menghasilkan UKM yang produktif dan berkesinambungan serta memberikan dampak yang baik bagi ekonomi masyarakat. “Saya berpesan, agar rekan-rekan penyuluh lapangan tetap fokus dalam memberikan pendampingan terhadap UKM, sehingga bisa terlihat hasilnya, kalau bisa UKM ini kita dampingi sampai betul-betul maju dan bisa ekspor, karena Kabupaten Bangka Tengah ini memiliki potensi besar yang tersebar di setiap Desa, itu harapannya,” terang Efrianda. Selain itu, Efrianda menekankan kepada para penyuluh,agar dapat menjalankan program pemerintah pusat terkait pendirian Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang tertuang dalam Inpres Nomor 9 Tahun 2025. Terkait hal tersebut, Kepala Disperindagkop-UKM Bateng, Irwandi menyampaikan bahwa kegiatan ini sekaligus sebagai sarana berkomunikasi kepada para penyuluh, agar memiliki pemahaman yang sama dengan Pemerintah tentang pendirian Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Kabupaten Bangka Tengah. “Sesuai arahan Pemerintah Pusat melalui Inpres Nomor 9 Tahun 2025 tentang pendirian Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, kita dalam kegiatan ini bersama para penyuluh ingin berkomitmen dalam pendampingan dan bimbingan kepada masyarakat tentang pelaksanaan Koperasi ini,” kata Irwandi. Sebagai informasi, saat ini Kabupaten Bangka Tengah sudah merampungkan pendirian Koperasi Merah Putih di seluruh Desa/Kelurahan di Kabupaten Bangka Tengah. “Alhamdulillah berkat kerja keras kita semua, Koperasi Merah Putih di Bangka Tengah telah rampung 100 persen yang tersebar di 56 Desa dan 7 Kelurahan yang ada di Bangka Tengah dan saat ini kita tinggal menunggu kerjasama dengan notaris yang sudah ditunjuk dan juga untuk pelaksanaan teknisnya saja,” ungkap Irwandi. Ia berharap melalui kegiatan ini, Pemerintah dan Para penyuluh dapat memberikan kontribusi dalam memberikan fasilitas dan pendampingan terhadap Koperasi Merah Putih agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. “Mudah-mudahan dengan komitmen kita bersama dalam mendampingi kepengurusan Koperasi Merah Putih di Bangka Tengah ini akan berjalan baik dan dapat menjadi penopang ekonomi lokal masyarakat,” imbuhnya.

KOBA

Jaga Lingkungan, Polres Bangka Tengah Tanam Ratusan Pohon

KOBA – Dalam upaya mendukung pelestarian lingkungan dan menjaga ekosistem bumi, Polres Bangka Tengah (Bateng) melaksanakan kegiatan penanaman pohon secara serentak pada Selasa, (29/4/2025) di lahan sebelah Stadion Sepak Bola Kabupaten Bangka Tengah. Adapun jenis pohon yang ditanam, yakni Jambu Mente, Ketapang Kencana, Tabebuya, dan pohon Pulai. Kapolres Bangka Tengah AKBP Dr. I Gede Nyoman Bratasena, S.I.K., M.I.K., mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari aksi serentak bertajuk Ketahanan Bumi Serumpun Sebalai yang dilaksanakan dari tingkat Polda hingga seluruh jajaran Polres di wilayah hukum Polda Kepulauan Bangka Belitung. “Jadi ini adalah bentuk perhatian Polri kepada kelestarian alam mengingat saat ini bumi kita dalam gangguan ekosistem pemanasan global,” ujar AKBP Bratasena. Lebih lanjut Kapolres berharap, melalui aksi nyata seperti ini, kontribusi Polri dapat memberikan dampak positif terhadap lingkungan hidup di daerah. “Kita harap dengan penanaman pohon ini dapat membantu mempertahankan ekosistem di wilayah Kabupaten Bangka Tengah,” tambahnya. Kegiatan ini juga menjadi momentum penting dalam memperkuat sinergi seluruh elemen Polri untuk terus menjaga dan merawat bumi sebagai warisan generasi mendatang.

KOBA

6001 KK Warga Bangka Tengah Miskin, Batianus : Harus Ada Pemberdayaan Masyarakat

KOBA – Hasil verifikasi dan validasi Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang dilakukan BPS dan Dinas Sosial Bangka Tengah (Bateng) per 1 April 2025 mencatat 6001 KK di Negeri Selawang Segantang terdata miskin. Data ini masih akan terus berkembang, karena progresnya masih 50%, artinya ada sebanyak 3000 an KK yang belum dilakukan verifikasi dan validasi. Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Bangka Tengah, Batianus berharap adanya pemberdayaan masyarakat. “Kalau secara resmi memang belum keluar dari BPS, tapi kami mendapat dari media dan pemberitaaan bahwa ada 6001 KK warga Bangka Tengah kategori miskin bahwa, ini yang dikhawatirkan,” ujar Batianus, Selasa (29/4/2025). “Tentu kami berharap ada pemberdayaan secara ekonomi dan sosial, termasuk pendidikan dan pelatihan, ini sangat penting sekali,” sambungnya. Batinus, ingin melihat arah ke depan, ketika terjadi pergeseran anggaran. “Jadi, Pemerintah Daerah melalui TAPD harus memfokuskan program-program pemberdayaan ekonomi, termasuk mendorong investasi di Kabupaten Bangka Tengah, sehingga tercipta lapangan pekerjaan,” terangnya. Batinus khawatir, karena sebagian besar masyarakat yang tergolong kategori miskin adalah masyarakat yang berada pada usia produktif. “Usia produktif ini sangat mengkwatirkan ketika masuk kategori miskin, tentu mereka tidak bisa berbuat apa-apa kecuali dilakukan pendidikan dan edukasi,” ujarnya. “Jadi, ada rencana Indonesia Emas 2045, dibandingkan dengan bonus demografi, artinya penduduk usia produktif jumlah nya sangat besar,” tambahnya. Batinuas menilai, ini akan jadi malapetaka bagi daerah Bangka Tengah, ketika Pemkab tidak bisa  mempersiapkan ini. “Takutnya, mereka bukan produktif, tapi jadi pengangguran, maka pemberdayaan ekonomi, pelatihan dan pendidikan itu harus dijalankan secada serius dan betul tepat sasaran, harus dilakukan melalui program dan kegiatan yang jadi kelompok sasaran,” pungkasnya.

KOBA

Cetak Talenta Digital, Pemkab Bateng Kembali Gelar Pelatihan untuk Pelajar

KOBA – Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) kembali menggelar pelatihan Digital Talent Scholarship di Gedung SMA Negeri Koba, pada Selasa (29/4/2025). Diketahui, pelatihan ini berkerjasama dengan BBPSDMP Komdigi Medan yang diikuti oleh masyarakat, siswa SMP dan SMA sederajat dengan 2 program pelatihan, yakni Digital Enterpreuneurship Academy (DEA) dan Thematic Academy (TA). “Pelatihan ini kita kerjasama dengan BBPSDMP Komdigi Medan untuk melaksanakan pelatihan DEA dan TA, Alhamdulilah semua ini adalah bentuk sayangnya tuhan kepada kita, karena diberikan kemudahan untuk bisa anak-anak kita, terutama pelajar SMP dan SMA, bahkan ada guru yang mengikuti pelatihan Digital Talent Scholarship ini,” ujar Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman. Dikatakan Algafry, pelatihan ini bukan hanya diikuti pelajar, tapi juga masyarakat umum. “Untuk yang umum menyasar pelaku UMKM di Bangka Tengah, bagaimana mengenal analisis marketing dalam berbisnis dengan menggunakan digitalisasi, kemudian hari ini anak-anak juga diberikan pelatihan data analytic dan basic cyber security,” terangnya. “Tentu saya sangat senang dan bangga, bahwa kita didukung BBPSDMP Komdigi Medan untuk melakukan ini,” sambungnya. Algafry berpesan, ilmu dan wawasan yang didapat dari pelatihan ini, agar ditebali dan dibarengi dengan agama yang baik. “Karena ada hal-hal negatif yang bisa terjadi ketika kita memanfaatkan ilmu, maka harus juga dibarengi pengetahuan agama masing-masing,” imbuhnya.

You cannot copy content of this page

Scroll to Top