KOBA – Destinasi wisata di Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) mengalami peningkatan pengunjung yang signifikan selama momen Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah/2025 M. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Bangka Tengah, Zainal pada Jumat (11/4/2025). “Jadi inilah hebatnya Bangka Tengah, banyak tempat tujuan wisata, ada kulong, pantai, gusung, hutan pelawan dan lainnya yang bersifat hitrogen. Kami melihat semua wisata ini semenjak lebaran kemarin luar biasa ramai,” ujar Zainal. Dikatakan Zainal, pertumbuban kunjungan wisatawan pada momen lebaran diperkiraakan mengalami peningkatan hingga 70 persen dibandingkan hari biasanya. Meski begitu, Zainal menuturkan jumlah pengunjung atau wisatawan ini masih didominasi oleh wisatawan lokal. “Selama momen lebaran, kunjungi tempat wisata kita semua, bahkan di sepanjang jalan Desa Pelempat dan Arung Dalam ini juga seluruh masyarakat yang berwisata, karena memang momen lebaran dan wisata pantai di kita tidak berbayar,” terangnya. Diterangkan Zainal, sepanjanng tahun 2024 tercatat jumlah kunjungan wisatawan mengalami peningkatan dengan total sebanyak 239.888 kunjungan wisata domestik dan 615 wisatawan manca negara. “Dari data memang tahun 2024 kemarin wisatawan domestik kita tercatat naik, dari tahun 2023 hanya 149.302 wisatawan domestik, tahun 2024 total ada 239.888 wisatawan domestik, namun memang untuk wisatawan mancanegara di tahun 2024 kita menurun hanya 615, sementara 2023 di angka 630,” terang Zainal. Terkait fasilitas umum di lokasi wisata, Zainal menjelaskan, saat ini masih tahap untuk dilakukan pengembangan. Namun sejumlah tempat seperti Sumur Tujuh, Pantai Batu Belubang, dan Danau Pading telah dilengkapi dengan fasilitas memadai seperti WC, mushola, gazebo, dan lainnya. “Kendala kami saat ini pasti masalah anggaran, kami juga mengajak masyarakat untuk datang ke tempat wisata dan berekreasi dan menjaga fasilitas, serta membuang sampah di tempatnya,” tuturnya. Disampaikan Zainal, untuk tahun 2025, Disbudparpora Bangka Tengah tidak akan melakukan pembangunan fisik. Fokus utama diterjemahkan pada penataan non fisik berupa pelatihan kepada pengelola tempat wisata. “Terus terang anggaran yang ada tahun ini sifat pemberdayaan ekonomi kreatif, untuk bangunan fisik tidak ada tahun ini. Fokus peningkatan kapasitas sumber daya manusia pelatihan melalui bagi para pengelola wisata,” imbuhnya.