March 11, 2025

KOBA

Pengangkatan ASN Mundur, BKPSDMD Bateng : Keputusan Diluar Kemampuan Daerah

KOBA – Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Bangka Tengah (Bateng) mengungkapkan telah menerima Surat Edaran (SE) dari Badan Kepegawaian Negara (BKN) terkait penyesuaian jadwal seleksi calon ASN kebutuhan tahun 2024 yang ditunda. Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) membuat keputusan untuk menunda pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2024 menjadi Oktober 2025, sedangkan pengangkatan Pegawai Pemerintahan dengan Perjanjian Kerja (PPPK) tahun 2024 menjadi 1 Maret 2026. Sekretaris BKPSDM Bangka Tengah, Dani Effendi mengatakan pihaknya sudah melakukan zoom meeting dengan Kepala BKN dan MenPan-RB terkait dengan kondisi penyelarasan hasil dari RDP Komisi II DPR RI dengan MenPan-RB dan Kepala BKN. “Surat Edaran (SE) tentang penyesuaian jadwal seleksi calon ASN kebutuhan tahun 2024 sudah diterbitkan pada 8 Maret 2025 kemarin dan sudah kami terima,” ujarnya. Dikatakan Dani, ada beberapa poin yang disampaikan pada SE tersebut. “Memang benar yang disampaikan di berita-berita, bahwasanya untuk pengangkatan CPNS mundur jadi Oktober 2025, sedangkan PPPK pada Maret 2026,” terangnya. Dikatakan Dani, terkait pemberkasan pengangkatan CPNS dan PPPK 2024 sudah disiapkan, namun pihaknya tetap harus mengikuti regulasi pusat. “Sebenarnya semua pemberkasan sudah siap secara keseluruhan, tapi ini regulasi pusat, kita daerah mengikuti aturan-aturan yang disampaikan pusat,” ujarnyam “Sedangkan, untuk formasi masih sama tidak ada perubahan dan penambahan sesuai dengan jumlah formasi yang kami publish,” tambahnya. Ia menegaskan, bahwa keputusan Pemerintah Pusat di luar kemampuan Pemerintah Daerah. “Himbauan tidak ada, tapi setidaknya pemerintah pusat pasti punya pertimbangan khusus terhadap keputusan ini dan ini di luar kemampuan kami pemerintah daerah,” tuturnya. Sementara itu, D salah satu pegawai honorer yang lolos PPPK 2024 berharap pengangkatan tidak ditunda hingga tahun depan. “Minta segera diangkat sesuai dengan harapan kami, Daftar Riwayat Hidup (DRH) sudah selesai, besar harapan buat segera diangkat,” imbuhnya.

LUBUK BESAR

Program Light Up The Dream, PLN Beri KWH Gratis bagi Warga Kurang Mampu di Desa Perlang

LUBUK BESAR – Dua warga kurang mampu di Desa Perlang, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah, yaitu Deka dan Usup, menerima bantuan pemasangan KWH gratis dari PLN pada bulan Ramadhan 1446 Hijriah. Bantuan ini merupakan bagian dari program “Light Up The Dream” atau “Listrik untuk Nyalakan Mimpi” yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia. Kepala PLN Koba, Eko Fernando, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk membantu masyarakat kurang mampu, agar dapat menikmati akses listrik. “Di bantuan Kabupaten Bangka Tengah, kami memberikan kepada dua warga kurang mampu di Desa Perlang,” ujarnya pada Selasa (11/3/2025). Sebelum penyalaan listrik serentak, PLN bersama aparatur Desa Perlang dan penerima bantuan mengikuti pertemuan bold (zoom meeting) yang dimoderatori oleh PLN pusat. “Pelaksanaan penyalaan listrik dilakukan langsung di salah satu rumah penerima KWH gratis,” terang Eko. Eko Fernando berharap bantuan ini dapat memberikan manfaat dan membantu mewujudkan mimpi para penerima. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Desa Perlang yang telah membantu memfasilitasi dan mengidentifikasi penerima bantuan. Sementara itu, Kepala Desa Perlang, Yani Basaroni, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada PLN atas kepeduliannya terhadap masyarakat kurang mampu. Menurutnya, Deka dan Usup memang layak menerima bantuan, karena sudah sekitar tiga tahun hidup tanpa aliran listrik. “Alhamdulillah, sekarang kedua warga kami bisa tersenyum lebar,” ungkap Yani Basaroni. Pria yang biasa disapa Roni Arabel ini juga menambahkan bahwa Desa Perlang telah menerima bantuan pemasangan KWH gratis untuk 18 rumah tangga sejak tahun 2022 hingga 2024. “Kami rutin mendata warga kurang mampu yang belum memiliki KWH listrik dan mengusulkannya ke PLN. Sejauh ini, program berjalan lancar dan sangat membantu masyarakat,” tutupnya. Salah seorang penerima bantuan KWH gratis dari PLN, Deka mendoakan PLN semoga selalu melakukan hal bermanfaat untuk masyarakat. “PLN menyalakan masyarakat,” imbuhnya.

KOBA

Penguatan Karakter, SMPN 1 Koba Gelar Pesantren Kilat Hingga Kegiatan Kerohanian

KOBA – Dalam rangka implementasi pendidikan karakter siswa, SMP Negeri 1 Koba menggelar Pesantren Kilat Ramadan 1446 Hijriah dengan mengusung tema “Kokohkan Hati dengan Iman Taklukan Dunia dengan Al-qur’an” pada Selasa (11/3/2025) di SMPN 1 Koba. Selain menggelar pesantren kilat untuk siswa beragama islam, SMPN 1 Koba juga mengadakan kegiatan kerohanian untuk siswa non-muslim. Kegiatan ini diketahui berlangsung selama 4 hari, sejak 10 hingga 13 Maret 2025. Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman merasa bersyukur para siswa bisa mendapatkan pendidikan karakter pada momen bulan Ramadan. “Alhamdulilah, kali ini SMP 1 Koba memberi kesempatan bagi seluruh siswa mendapatkan penguatan pendidikan karakter melalui pesantren kilat dan kegiatan kerohanian,” ujar Algafry. Pada kesempatan tersebut, Bupati Algafry bersama Wabup Efrianda langsung memantau jalannya kegiatan pesantren kilat dan kerohanian di SMP Negeri 1 Koba. “Tadi saya sudah lihat secara langsung, ada bimbingan kerohanian agama kepada yang bergama Islam, Katolik, Kristen Protestan, Budha dan Konghucu,” tuturnya. “Tentu kami sangat mengapresiasi kegiatan ini, semoga dari kegiatan ini para siswa semakin bisa mengdepankan sikap toleransi, menghomarti dan menjaga antar sesama,” tambahnya. Sementara itu, Kepala SMPN 1 Koba, Hana Meilani mengatakan kegiatan pesantren kilat merupakan agenda rutin SMPN 1 Koba pada bulan suci Ramadan. “Kegiatan yang kami laksanakan hari ini adalah agenda rutin tahunan sekolah, yakni penguatan pendidikan karakter, karena yang terlibat bukan hanya siswa yang beragama islam, tapi yang non-muslim juga,” ujarnya. Ia mengatakan, khusus untuk siswa muslim, penguatan pendidikan karakternya bertajuk Pesantren Kilat dengan mendalami agama islam, dengan kegiatan seperti tadarus, solat dhuha dan lainnya. “Kemudian penguatan pendidikan karakter untuk yang non muslim juga ada, jadi kami bentuk kelompok-kelompok berdasarkan agama, ada agama Budha, Khonghucu, Katolik dan Kristen Protestan. “Ini contoh dari pendidkan inklusi, artinya semua siswa terlibat, tidak melihat agamanya apa, kami berikan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendikan karakter,” imbuhnya.

You cannot copy content of this page

Scroll to Top