March 7, 2025

KOBA

Berkah Ramadan, Polres Bangka Tengah Bersama BAZNAS Bagikan Takjil Gratis

KOBA – Dalam semangat berbagi di bulan suci Ramadan, Polres Bangka Tengah (Bateng) bersama Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Bangka Tengah menggelar aksi sosial dengan membagikan takjil gratis kepada masyarakat. Kegiatan ini berlangsung di Bundaran Ikan Koba pada hari ini dan mendapat sambutan hangat dari warga yang melintas. Kapolres Bangka Tengah, AKBP Pradana Aditya Nugraha, turun langsung ke lapangan untuk membagikan takjil kepada pengendara dan masyarakat sekitar. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Polri terhadap masyarakat, khususnya di bulan Ramadan yang penuh berkah. “Hari ini kami bersama BAZNAS Bangka Tengah turun langsung untuk berbagi takjil kepada masyarakat. Ini adalah wujud kepedulian kami kepada sesama, terutama bagi mereka yang sedang dalam perjalanan, agar dapat menikmati hidangan berbuka puasa tepat waktu,” ujar AKBP Pradana Aditya Nugraha. “Semoga kegiatan ini membawa berkah dan semakin mempererat hubungan antara Polri dan masyarakat,” tambahnya. Masyarakat yang menerima takjil mengaku sangat senang dan mengapresiasi kegiatan ini. Mereka berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan sebagai bentuk solidaritas dan kebersamaan di bulan Ramadan. Dengan adanya kegiatan ini, Polres Bangka Tengah menegaskan komitmennya untuk terus hadir di tengah masyarakat, tidak hanya dalam menjaga keamanan, tetapi juga dalam berbagai aksi sosial yang bermanfaat.

PANGKALAN BARU

Safari Ramadhan di Pangkalanbaru, Bupati dan Wabup Bateng Salurkan Paket Sembako

PANGKALAN BARU – Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) kembali menggalakkan program safari ramadhan, yang tahun awal perdananya dilakukan di Masjid Al-Mubarrakah, Desa Mangkol, Kecamatan Pangkalanbaru, Kamis (6/3/2025). Dalam Safari Ramadhan kali ini, Bupati Bateng, Algafry Rahman, bersama Baznas Bangka Tengah membagikan 40 paket sembako kepada warga kurang mampu, 15 santunan kepada anak yatim, 14 santunan kepada guru salafiyah, serta memberikan 1 unit  sound portable  kepada Masjid Al-Mubarrakah. “Semoga bantuan ini bisa sedikit membantu masyarakat. Safari Ramadhan ini tujuan utamanya untuk bersilaturahmi, menjalin kebersamaan, dan berbagi keberkahan kepada sesama masyarakat,” ujar Algafry di hadapan warga Desa Mangkol. Algafry berharap kegiatan ini dapat menjadi wadah untuk mempererat tali silaturahmi antara pemerintah dan warga masyarakat Kabupaten Bangka Tengah. “Alhamdulillah, Allah Swt. masih memberikan kesempatan kepada kami untuk berkumpul bersama masyarakat melalui Safari Ramadhan. Ini merupakan momen kita bersama untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah antara masyarakat dan pemerintah,” tuturnya. Sementara itu, Efrianda, memberikan kesannya setelah untuk pertama kalinya mengikuti kegiatan Safari Ramadhan sebagai Wakil Bupati Bateng. “Alhamdulillah, ini kegiatan yang menyenangkan, karena bisa berkumpul bersama warga. Kita dari Pemkab bersama-sama melaksanakan buka puasa dengan warga yang merupakan bentuk keakraban antara pemerintah dan masyarakat. Saya harap kita semua saling mendukung dan mendoakan demi kebaikan Bangka Tengah,” imbuhnya.

NAMANG

Dikemas Kearifan Lokal Adat Murok Jerami, Desa Namang Panen Raya Padi

NAMANG – Desa Naman menggelar panen raya padi yang dikemas dengan tradisi adat “Murok Jerami” Suku Mengkanau Urang Namang di Kawasan Persawahan Desa Namang, Kabupaten Bangka Tengah pada Jumat, (7/3/2025). Diketahui, Murok Jerami merupakan tradisi masyarakat Suku Mengkanau Urang Namang di Ladang Sawah sebagai wujud rasa syukur atas hasil panen padi yang diperoleh masyarakat. Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman mengatakan panen padi Murok Jerami ini adalah momen spesial sebagai budaya yang harus ditonjolkan. “Luar biasa sekali, padi yang dipanen ini secara organik sebagai bentuk dukungan program ketahanan pangan, Alhamdulillah dengan luas lahan 70 hektar lebih ini akan selalu kita manfaatkan,” tuturnya. “Selain padi, kami juga akan menggalakan penanaman jagung dan lainnya,” tambahnya. Sementara itu, Kepala Desa Namang, Zaiwan mengatakan hari ini merupakan panen padi hari pertama dan akan dilanjutkan hingga hari raya, dengan puncaknya 1 hingga 2 minggu setelah lebaran. “Alhamdulillah, pada bulan puasa ramadhan kali ini untuk ketahanan pangan, kita panen padi di Desa Namang dengan varietas lokal yakni beras cerak merah, infari, hibrida mapan, ketan dan lainnya, sebelumnya kita juga sudah panen jagung, cabai dan lainnya,” ujar Zaiwan. Dikatakan Zaiwan, luasan yang dipanen yakni 53 hektar di Desa Namang dan 20 hektar di Desa Belilik. “Sekitar 73 hektar yang akan dipanen guna mendukung ketahanan Pangan Namang 2025 dengan padi sawah, sedangkan target panen kali ini sekitar 6 sampai 7 ton per ha yang diurus dengan baik dan 4 sampai 5 ton per ha yang kurang maksimal,” tuturnya. Dikatakan Zaiwan, panen padi kali ini dibalut dengan kearifan lokal adat murok jerami yang sudah turun temurun dilakukan. “Kegiatan Panen Padi Murok Jerami ini juga sudah masuk KIK Kementrian Hukum RI dan sudah diakui ritual adat Suku Melayu Mengkanau Urang Namang Desa Namang,” ujarnya. Ia menambahkan, mendukung penuh pembentukan Brigade Pangan sebagai upaya strategis untuk menjaga ketahanan pangan di Bangka Tengah. “Kita mendukung Brigade Pangan, selain kita menanam padi sawah, kita juga akan nanam padi ladang, singkong, ubi kayu, buah dan lainnya untuk mendukung ketahanan pangan di Namang,” imbuhnya.

KOBA

Bangka Tengah Punya Stok 60 Ton Beras Bulog

KOBA – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), Joko Triadhi buka suara terkait dicoretnya bantuan beras kesejahteraan daerah (rastrada) oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Bangka Tengah. Joko menegaskan, rastrada tidak menghilangkan sama sekali, hanya saja pendistribusian satu pintu, melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bangka Tengah. “Jadi rastrada tidak dihilangkan, hanya penyalurannya diganti lewat cadangan pangan pemerintah daerah di bulog, yang didistribusikan melalui DPKP Bangka Tengah,” ujarnya Jumat (7/3/2025). Ia melanjutkan, pemerintah memiliki stok kurang lebih 60 ton beras bulog yang bisa digunakan, jika terjadi bencana yang mengancam masyarakat Bangka Tengah. “Bencana di sini bukan hanya soal alam, tapi juga kondisi sosial ekonomi termasuk di dalamnya. Sehingga beras itu bisa kita gunakan untuk masyarakat Bangka Tengah,” ujarnya. Joko mengungkapkan, mengalihkannya rastrada ini sebagai bentuk efisiensi anggaran, yang mana Pemerintah Bangka Tengah selalu menambah cadangan beras di bulog, sehingga adanya biaya perawatan yang dikenakan. “Kita tiap tahun nambah stok di bulog, sehingga ada biaya perawatan yang membuat harga beli lebih mahal lagi, karena ditambah biaya perawatan,” tutupnya. 

You cannot copy content of this page

Scroll to Top