February 11, 2025

SUNGAI SELAN

Ruwah Kubur Desa Keretak Jadi Wisata Rutin Tahunan Bangka Tengah

SUNGAISELAN – Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) memiliki berbagai budaya dan tradisi dengan kearifan lokalnya. Salah satu dari budaya tersebut, yakni tradisi Ruwah Kubur yang saat ini sudah menjadi agenda wisata rutin tahunan di Negeri Selawang Segantang. Tradisi ruwah kubur ini biasanya diisi dengan berbagai kegiatan, seperti yasinan dan tahlilan, serta tradisi Nganggung. Seperti perayaan Ruwah Kubur oleh Masyarakat Desa Keretak dan Keretak Atas, Kecamatan Sungaiselan, Kabupaten Bangka Tengah, pada Selasa (11/2/2025). Bahkan, Perayaan Ruwah Kubur juga disemarakan dengan Tablig Akbar di Masjid Al-Ihsan, Desa Keretak, serta dihadiri oleh Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman. Bupati Algafry menjelaskan tradisi Ruwah Kubur ini tidak hanya menjadi wadah silaturahmi bagi masyarakat, melainkan juga sebagai bentuk pengingat bagi kita yang masih hidup, untuk mengingat kematian dan selalu mendoakan kerabat atau keluarga yang telah mendahului. “Jadi, Ruwah Kubur ini bukan hanya tentang ritual saja, melainkan sebagai motivasi bagi kita untuk semakin semangat beribadah. Melalui ruwah kubur serta nganggung ini juga kita bisa saling mengenal serta berdiskusi dan bermusyawarah antar masyarakat,” ungkap Algafry. Ia menyebutkan pada tradisi ruwah kubur yang biasanya dirayakan ketika Bulan Syakban menjelang bulan Ramadan ini, masyarakat juga membuka pintu rumahnya atau open house serta menyediakan aneka makanan dan minuman bagi para tamu. “Bukan hanya dari Desa Keretak dan Keretak Atas maupun desa-desa yang ada di Bangka Tengah, melainkan juga masyarakat dari Kabupaten/Kota lain bahkan masyarakat yang berasal Desa Keretak yang tinggal di luar Babel juga ikut bersuka cita serta mengunjungi kerabat atau keluarganya dalam perayaan ruwah kubur ini,” ujarnya. Ia juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah terus mendukung dan berupaya, agar tradisi ruwah kubur ini bisa terus lestari hingga generasi-generasi selanjutnya. Sementara itu, Kepala Desa Keretak, Ahmad Nurihsan bersyukur, karena perayaan tradisi ruwah kubur ini dapat berjalan dengan lancar serta meriah. Ia juga turut mengundang masyarakat di luar Desa Keretak maupun Keretak Atas ikut hadir dan berkunjung ke rumah warga yang melakukan open house. “Alhamdulillah, tradisi ruwah kubur ini berjalan dengan sangat meriah. Jadi, tradisi ruwah kubur ini sendiri kita mulai sejak pukul 05.30 wib, yang mana masyarakat awalnya ziarah ke kuburan, untuk melaksanakan kegiatan yasinan dan mendoakan para orangtua, saudara maupun kerabat yang sudah berpulang, dan terakhir Nganggung bersama di masjid” jelas Ahmad. Disebutkan Ahmad, terdapat kurang lebih 1000 dulang yang sudah dipersiapkan pada tradisi ruwah kubur serta tablig akbar yang diisi dengan tausiyah oleh Ustaz H Kemas Mahmud di Masjid Al-Ihsan. “Ruwah kubur ini tidak menyasar segala generasi, bagaimanapun ini adalah tradisi, budaya dan adat yang sudah turun temurun dari dulu serta memiliki banyak manfaat, jadi kita harapkan baik itu generasi tua maupun muda dapat saling merangkul dan bersemangat untuk melestarikan ini,” lanjutnya. Mirhamza (42), warga Desa Keretak, mengungkapkan jika tradisi ruwah kubur ini sudah dilaksanakan dari dulu hingga sekarang. Ia berharap kegiatan tradisi ruwah kubur ini dapat terus semakin meriah, ditingkatkan hingga berlanjut. “Dari saya lahir hingga sekarang, tradisi ini sudah ada dan berjalan terus menerus. Melalui tradisi ini juga kita bisa saling mengenal dan menyapa, baik itu yang tua maupun muda, sehingga harapannya kegiatan syiar ini dapat semakin ditingkatkan dan dimeriahkan,” imbuhnya.

KOBA

Tambang Ilegal Merbuk Berpotensi Tumbangkan 2 Tower SUTET

KOBA – Kawasan eks PT. Kobatin, yakni Merbuk, Kenari dan Pungguk berkali-kali dijamah aktivitas tambang ilegal, bahkan kepolisian telah berulang kali memberikan edukasi dan penertiban terhadap aktivitas tambang ilegal tersebut. Bahayanya, di kawasan tambang eks PT Kobatin yang sekarang sudah beralih menjadi IUP PT. Timah tersebut terdapat dua tower Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET). Manager PLN ULP Koba, Eko Fernando mengungkapkan resiko tumbangnya Tower SUTET sangat besar, jika aktivitas pertambangan tetap berjalan di kawasan Merbuk. “Kalau penambangan tetap berjalan di kolong Merbuk, sisi keamanan tower berpotensi sangar besar untuk roboh, karena kami sudah beberapa kali melakukan imbauan,” ujarnya, Selasa (11/2/2025). Dua tower SUTET berkapasitas 150K Volt di kawasan tambang tersebut merupakan objek vital nasional yang dilindungi. Oleh karena itu, Unit Induk PLN Bangka Belitung telah berkoordinasi dengan Polda Bangka Belitung terkait pengamanan objek vital nasional, yakni dua tower SUTET. Kondisi saat ini, tidak sampai 20 meter dari tapak tower SUTET di kawasan Merbuk sudah menjadi rawa-rawa dengan perkiraan kedalaman sampai pinggang orang dewasa. “Iya akibat tambang. Kalau bicara tambang, kita cuma bisa lihat dasar permukaan, sementara tidak tahu di dalam seperti apa,” jelasnya. Diterangkan Eko Fernando, tower SUTET akan cukup aman dari kelongsoran, apabila jarak antara aktivitas dengan tapak tower minimal sekitar 50 meter. “Resikonya ketika (tower) itu tumbang, maka wilayah Bangka Tengah dan Bangka Selatan akan berdampak padam (listrik),” tuturnya. Jika tower SUTET sudah tumbang, perkiraan pemulihan listrik kembali bisa memakan waktu 7-10 hari tergantung material cadangan yang tersedia. Tidak hanya pemadaman listrik berhari-hari dengan jangkauan dua kabupaten, tapi keselamatan masyarakat di sekitar wilayah tersebut juga terancam. Ketika tower SUTET tumbang masyarakat terancam tertimpa dan tersengat tegangan listrik sebesar 150k Volt. Sementara ini, terpantau ULP PLN Koba baru ada dua tower SUTET di kawasan Merbuk yang berpotensi tumbang, karena aktivitas tambang timah. Tapi, apabila aktivitas pertambangan timah merambah lebih luas, maka ada satu lagi tambahan tower SUTET yang berpotensi akan tumbang. Demi menjaga keamanan beberapa tower SUTET yang ada di kawasan pertambangan, nantinya PT PLN akan berkoordinasi dengan PT Timah setelah semua perizinan sudah lengkap. “Kalau pun PT Timah akan melakukan penambangan di sana, kita juga akan berkoordinasi terkait keamanan terhadap jaringan instalasi listrik kita yang ada di seputaran Merbuk,” pungkasnya.

KOBA

Polres Bangka Tengah Panen Kacang Tanah Hingga 800 Kg

KOBA – Polres Bangka Tengah (Bateng) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung program ketahanan pangan dengan menggelar Panen Raya Kacang Tanah di lahan seluas 2.873,5 m² yang berlokasi di samping Satpas Prototipe, Jl. Bypass Koba, pada Selasa, (11/2/2025). Kegiatan ini menghasilkan panen sekitar 800 kg kacang tanah dan melibatkan berbagai pihak, termasuk Forkopimda Bangka Tengah dan kelompok petani setempat. Kapolres Bangka Tengah, AKBP Pradana Aditya Nugraha, menyampaikan bahwa panen raya ini merupakan bukti nyata sinergi antara kepolisian dan masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan. “Ketahanan pangan adalah tanggung jawab bersama. Melalui pemanfaatan lahan yang ada, kami ingin memberikan contoh bahwa sektor pertanian dapat berkembang dengan baik, jika dikelola dengan serius. Kami juga berterima kasih kepada Gapoktan Titian Tani yang telah berperan aktif dalam pengelolaan lahan ini,” ujar AKBP Aditya Pradana Nugraha. Panen Raya ini berjalan lancar dan dihadiri oleh jajaran Pejabat Utama (PJU) Polres Bangka Tengah, personel kepolisian, serta kelompok tani Gapoktan Titian Tani yang bertanggung jawab dalam pengelolaan lahan di bawah koordinasi Sat Lantas Polres Bangka Tengah. Dengan adanya kegiatan ini, Polres Bangka Tengah berharap dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih aktif dalam memanfaatkan lahan yang tersedia guna meningkatkan produksi pangan, sekaligus memperkuat ketahanan pangan di wilayah Bangka Tengah.

KOBA

Masyarakat Desa Kebintik Ngadu ke DPRD Bangka Tengah, Terkait Ini!

KOBA – Sekelompok masyarakat Desa Kebintik, Kecamatan Pangkalan Baru yang terancam terusir dan digusur menyampaikan aspirasinya ke DPRD Bangka Tengah (Bateng). Sekelompok masyarakat tersebut terancam terusir, karena rumah bedeng yang selama ini ditempati beralih kepemilikan setelah bersengketa. Awalnya, rumah bedeng yang didirikan oleh 66 Kepala Keluarga (KK) tersebut diketahui milik PT. Timah. Namun, di belakangan ada hasil pengadilan yang inkrah memutuskan tanah seluas 697 meter persegi beserta bangunan di atasnya beralih kepemilikan. Di atas 697 tersebut terdapat sebagian rumah bedeng PT. Timah, tepatnya 7 rumah bedeng yang sudah beralih kepemilikan. Maka itu, 7 bedeng dengan 7 KK yang selama ini menghuni rumah bedeng tersebut terancam terusir dan digusur. Ketua DPRD Bangka Tengah, Batianus menjelaskan awal permasalahan ini merupakan sengeketa lahan antara PT, Timah dengan masyarakat perorangan. Dampaknya, beberapa masyarakat yang selama ini dipersilahkan PT. Timah menghuni rumah bedeng tersebut menjadi korban dan terancam digusur. “Keputusan pengadilan inkrah, jadi masyarakat harus mengosongkan atau merobohkan sendiri rumah mereka, ini prihatin sekali,” ujarnya, Selasa (11/2/2025). Batianus berharap, Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah dapat meluangkan waktu untuk mencari solusi jangka pendek dan jangka panjang terhadap permasalahan masyarakat yang terancam tidak punya tempat tinggal. “Pak Bupati bisa melakukan mediasi, mengundang PT Timah, atau mengundang pemilik lahan yang katanya adalah almarhum Pak Muslim yang sekarang dikuasai ahli warisnya,” tuturnya. Ia berharap, pemenang memenangkan yang memiliki lahan tersebut agar menahan diri dan tidak langsung melakukan pembongkaran rumah bedeng. “Karena, kami juga belum mengambil sikap terhadap masyarakat kami yang menjadi korban ini, belum ada solusi, tentu kita mengharapkan ada ruang diskusi terkait permasalahan ini, agar ada solusi terbaik,” tutupnya.

KOBA

Selesai 100 Persen, DPKP Bangka Tengah Sudah Berikan 1500 Dosis Vaksinasi PMK

KOBA – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) sudah menyelesaikan pemberian 1500 vaksinasi Penyakit Mulut dan Kaki (PMK) tahap 1 tahun 2025 kepada ternak sapi di Negeri Selawang Segantang. Kepala DPKP Bangka Tengah, Dian Akbarini mengatakan, pemberian vaksinasi ini sudah diselesaikan 100 persen, yang dimulai sejak Januari 2025. “Di Bangka Tengah, vaksinasi PMK Tahap 1 sudah kita selesaikan pada akhir Januari 2025 kemarin, kurang lebih k8ta selesaiksn selama 2 minggu, bahkan kita dapat dosis paling banyak dan selesai tercepat di Bangka Belitung,” ujar Dian. “Kabupaten lain, paling dosinya 500 an, sedangkan Bangka Tengah mencapai 1500 dosis,” sambungnya. Dian mengungkapkan, sejauh ini terdapat satu kasus PMK pada sapi di Tanjunggunung, namun tidak menyebabkan kematian. “Sekarang sudah dinyatakan sembuh, setelah menjalani perawatan dari dokter hewan DPKP Bangka Tengah, bahkan sepanjang 2024 kita 0 kasus PMK,” terangnya. Sementara, untuk jumlah sapi yang terdata saat ini ada 6894 ekor, dengan rincian 6.580 ekor sapi lokal dan 314 ekor sapi impor, dengan populasi terbanyak di Kecamatan Pangkalanbaru sebanyak 2.281 ekor sapi. “Vaksinasi ini kita sebar di seluruh kecamatan, bahkan kita akan kembali mendapat 1000 dosis vaksin untuk kembali diberikan kepada sapi-sapi yang ada di Bangka Tengah. “Terpenting, semua pelayanan kita gratis tanpa ada biaya apapun. Mulai dari vaksin, pengobatan sampai layanan konsultasi,” tuturnya. Sementara itu, Rachmawati selalu dokter hewan DPKP menjelaskan, penyakit PMK ini memiliki penularan yang sangat tinggi, namun dengan resiko kematian hanya 5 persen. “Jadi, memang PMK ini penularannya cepat dengan tingkat resiko kematian 5 persen. Namun, harus tetap waspada, maka dari itu vaksin diperlukan, bahkan kita sudah memberikan edukasi kepada peternak terkait langkah pencegahan dan perawatan,” terangnya. Ia melanjutkan, jika sapi yang sudah terkena PMK harus diisolasi dan dilaporkan langsung dengan petugas, agar mendapatkan perawatan. “Ciri-ciri sapi yang terkena PMK, dapat dilihat pada kaki dan mulut yang luka, berliur penuh, demam, lemas dan tidak mau makan. Maka dari itu, jika ada gejala langsung lapor ke kami, takutnya ada penyakit sekundernya yang membuat sapi makin parah sakitnya,” tandasnya.

You cannot copy content of this page

Scroll to Top