January 3, 2025

KOBA

Jaga Kebersihan, Polres Bangka Tengah Gelar Aksi Sosial di Tempat Ibadah

KOBA – Personel Polres Bangka Tengah melaksanakan kegiatan bakti sosial dengan membersihkan dua tempat ibadah di wilayah Koba, yakni Gereja HKBP Koba dan Masjid Ar-Raihan Koba, pada Jumat (3/1/2025). Kapolres Bangka Tengah, AKBP Pradana Aditya Nugraha, menyampaikan bahwa aksi ini merupakan bagian dari upaya Polres Bangka Tengah untuk mendekatkan diri dengan masyarakat sekaligus menjaga kebersihan tempat ibadah yang menjadi pusat kegiatan umat beragama. “Kami ingin menunjukkan bahwa kebersamaan dan keberagaman di Bangka Tengah adalah kekuatan kita bersama. Lewat aksi sosial ini, kami berharap bisa memberikan manfaat langsung kepada masyarakat serta memperkuat hubungan antarumat beragama di wilayah ini,” ujar Kapolres. Kegiatan ini melibatkan seluruh personel Polres Bangka Tengah yang bekerja sama membersihkan lingkungan kedua tempat ibadah. Suasana penuh semangat dan kekeluargaan sangat terasa selama kegiatan berlangsung, baik di gereja maupun masjid. Sementara itu, Kasi Humas Polres Bangka Tengah, Iptu Erwin Syahri, menambahkan bahwa kegiatan ini juga merupakan bentuk nyata kepedulian Polri terhadap kebersihan dan kenyamanan masyarakat dalam menjalankan ibadah. “Semoga kegiatan ini menjadi inspirasi bagi semua pihak untuk terus menjaga kebersihan dan melestarikan semangat toleransi di Bangka Tengah,” tutur Iptu Erwin. Masyarakat sekitar menyambut baik kegiatan ini dan menyampaikan apresiasi atas kepedulian Polres Bangka Tengah terhadap kebutuhan komunitas di daerah tersebut. Kegiatan bakti sosial semacam ini diharapkan terus berlangsung untuk mempererat hubungan baik antara Polri dan masyarakat.

KOBA

Refleksi Hari Amal Bakti ke-79, Karyawan : Kemenag Adalah Agen Kerukunan

KOBA – Dalam rangka memperingati Hari Amal Bakti (HAB) ke-79, Kantor Kementrian Agama Kabupaten Bangka Tengah (Kemenag Bateng) menggelar upacara HAB dan potong tumpeng dengan mengusung tema ‘Umat Rukun Menuju Indonesia Emas’ di Kantor Kemenag Bateng, pada Jumat (3/1/2025). Wakil Bupati Bangka Tengah, Era Susanto mengatakan hari amal bakti merupakan hari bersejarah bagi Kementrian Agama (Kemenag) dan seluruh umat beragama, yang mana 79 tahun yang lalu, tepatnya 3 Januari 1946, Kemenag resmi dibentuk dalam kabinet Sjahrir II. “Selamat Hari Amal Bakti ke-79, ini adalah momen merefleksikan sikap rendah hati dan nilai-nilai pengabdian luar biasa para pendahulu kita dalam memaknai kehadiran Kemenag,” ujar Era Susanto. Pada momen ini, Era Susanto mengajak semua pihak untuk menciptakan kehidupan yang harmonis, rukun dan meningkatkan toleransi antar sesama. “Mari kita satukan langkah kaki, bulatkan niat dan satukan pikiran untuk terus berkhidmat demi agama, bangsa dan negara dengan niat ibadah sesuai dengan kapasitas masing-masing, mari tetap rukun dan menjaga toleransi,” tuturnya. Sementara itu, Kepala Kantor Kemenag Bateng, Karyawan mengatakan Kemenag memiliki peran penting dalam menjaga kerukunan masyarakat. “Alhamdulillah, ini merupakan peringatan Hari Amal Bakti ke-79 Kemenag RI dengan tema Umat Rukun Menuju Indonesia Emas, artinya bagaimana peran Kementrian Agama di tengah-tengah Indonesia yang plural untuk membina kerukunan masyarakat menuju kemajuan Indonesia emas yang dicita-citakan,” ujar Karyawan. Dikatakan Karyawan, dalam menjaga kerukunan, bukan hanya tugas Kemanag, tapi semua pihak. “Dalam menjaga dan membina kerukunan ini, bukan hanya peran Kemenag, tapi tugas bersama seluruh anak bangsa, hanya saja Kemenag sebagai agen kerukunan,” tuturnya. Karyawan menilai, sejauh ini kerukunan masyarakat Bangka Tengah masih baik dan masalah yang ada masih bisa diselesaikan. “Toleransi di Bangka Tengah, Alhamdulillah secara umum baik, hanya saja adalah sediki riak-riak, tentu ini hal yang biasa, karena itu artinya masih bisa diselesaikan,” ujarnya. Ia juga menghimbau, masyarakat agar bisa menyadari bahwa kita bukanlah negara yang menganut 1 agama, yang artinya kita berada di tengah-tengah fatalitas yang luar biasa dengan beragam suku, agama, ras dan budaya. “Dengan menyadari dan memahami itu, insyaAllah kita bisa membangun Indonesia, ingat bahwa Indonesia tidak bisa diklaim satu kelompok, golongan dan agama,” tandasnya.  

KOBA

Meski Juara Umum Porprov 2023, Dana Hibah Koni Turun Jadi Rp300 Juta

KOBA – Anggaran hibah Komite Olahraga Nasional Bangka Tengah (KONI Bateng) menjadi yang terkecil di antara semua kabupaten yang ada di Bangka Belitung (Babel). Bagaimana tidak, dana hibah yang biasanya mencapai Rp 1 miliar lebih, menyusut menjadi Rp 300 juta saja pada tahun ini. Padahal, Bangka Tengah menjadi Juara umum Porprov di tahun 2023 kemarin di Bangka Barat. Dari informasi yang adapun, seluruh Kabupaten masih menganggarkan Rp 1 miliar lebih. Bahkan Belitung mencapai Rp 2 miliar dan hanya Bangka Selatan yang belum ada budget, karena masih ada masalah. Hal ini membuat beberapa pengurus juga kesulitan untuk bergerak dan mempertahankan para atlitnya yang membela Bangka Tengah dan kemarin mendapat emas. Bahkan ancaman tak mau ikut tanding di Porprov 2026. “Jadi untuk apa kita juara umum kalau anggaran kita saja jadi yang terkecil di antara kabupaten yang lain. Kalau begitu ya udah, gak usah ngirim saja sekalian,” ujar salah satu pengurus. Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Dinparbudpora) Bangka Tengah Zainal enggan memberikan konfirmasi karena sedang cuti. “Ku lagi manis, ke Kabid aja ya,” ujatnya singkat, Jumat (3/1/2025). Ketua KONI Bangka Tengah menjelaskan, jika anggaran KONI tahun ini hanya Rp 300 juta. Namun belum tau jelas bagaimana bisa menurun seperti itu. “Kami ini menerima saja. Mau berapa pun yang diberikan pemerintah kami usahakan juara umum,” tutupnya.

KOBA

Angka HIV/AIDS di Bangka Tengah Meningkat Jadi 17 Kasus

KOBA – Kasus HIV/AIDS di Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2024, jika dibandingkan tahun 2023. Tercatat, kasus HIV/AIDS di tahun 2023 sebanyak 11 kasus, sedangkan tahun 2024 menjadi 17 kasus. Zaitun selaku Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Bangka Tengah mengungkapkan, jika 3 tahun terakhir kasus HIV/AIDS meningkat drastis. “Kalau dilihat 3 tahun ini naik. Tahun 2024 saja ada 17 kasus dan naik dari tahun 2023,” ujarnya Jumat, (3/1/2025). Ia melanjutkan, melonjaknya kasus HIV/AIDS di Bangka Tengah terjadi akibat kesadaran masyarakat yang sudah tidak sadar dalam memeriksakan kesehatannya di pusat pelayanan kesehatan, sehingga adanya deteksi awal. “Kalau kemarin orang masih takut dan menganggap ini (penyakit HIV/AIDS) adalah aib. Namun, karena masyarakat sudah sadar dan ingin menghentikan peredarannya, maka sekarang rutin yang memeriksa,” ungkapnya. Kabid pengendalian penyakit itu juga menyebutkan, telah berupaya mengoptimalkan sosialisasi bebas HIV/AIDS, upaya deteksi dengan semua sektor kesehatan dan upaya kemitraan untuk memberikan edukasi bagaimana cara mengurangi risiko HIV/AIDS. “Kita juga punya tenaga penyuluh kesehatan di setiap UPTD, kemudian ada kemitraan dan pastinya identitas pasien HIV/AIDS kita jaga dengan baik dan kita pantau semua pasiennya, agar tidak terjadi penularan,” tuturnya. Zaitun juga menginfokan, bahwa Kecamatan Koba dan Kecamatan Pangkalanbaru menjadi daerah paling banyak kasus HIV/AIDS, karena memang kesadaran kesehatan di 2 kecamatan sudah baik dan sering melakukan deteksi dini. “Walau Koba dan Pangkalanbaru memang banyak kasus HIV/AIDS, tapi bukan berarti Lubukbesar, Namang, Simpangkatis dan Sungaiselan tidak banyak ya. Cuma kurang kesadaran dan takut periksa saja,” tuturnya. Ia melanjutkan, jika kasus HIV/AIDS memang terjadi karena adanya hubungan sesama jenis atau maraknya kaum LGBT yang terus berkembang sampai saat ini. Ditambah lagi, banyak jajan sembarangan (Melakukan Hubungan Intim Berganti Pasangan). “Memang banyak terjadi HIV/AIDS karena kaum LGBT yang marak. Terus juga banyak yang suka gonta ganti pasangan. Itu yang harus dicegah,” ujarnya. Ia menghimbau agar masyarakat melakukan deteksi dini penyakit HIV dan juga jangan mendiskriminasi penderita HIV/AIDS seperti pelaku kejahatan. “Ya kita himbau masyarakat segera melakukan deteksi dini penyakit HIV/AIDS, agar penularannya bisa terputus dan pengobatannya bisa diberikan dengan baik. Terus jangan jadikan penderita HIV/AIDS seperti penjahat. Jamuan harus kita dukung,” tutupnya.

You cannot copy content of this page

Scroll to Top