December 4, 2024

KOBA

Tingkatkan Kesiapan Pengendalian Massa, Polres Bangka Tengah Adakan Latihan Kerangka Dalmas

KOBA – Polres Bangka Tengah (Bateng) menggelar latihan kerangka Dalmas (Pengendalian Massa) pada Rabu, (4/12/2024) di halaman Mako Polres Bangka Tengah. Kegiatan dibuka langsung oleh Kapolres Bangka Tengah, AKBP Pradana Aditya Nugraha. Latihan ini dipimpin oleh Kasat Samapta Polres Bangka Tengah, IPTU Windaris, dengan melibatkan personel dari berbagai satuan fungsi. Latihan diawali dengan sesi pemanasan fisik untuk memastikan kesiapan tubuh para personel. Selanjutnya, dilakukan pelatihan Kerangka Dalmas Awal, yang meliputi pembentukan formasi dasar dan pengenalan peralatan pengendalian massa. Latihan dilanjutkan dengan Kerangka Dalmas Akhir, yang mensimulasikan skenario situasi massa yang lebih kompleks dan membutuhkan koordinasi tim yang solid serta pengambilan keputusan yang cepat. Kapolres Bangka Tengah, AKBP Pradana Aditya Nugraha, dalam sambutannya menegaskan pentingnya pelatihan ini sebagai upaya menjaga profesionalisme dalam pelaksanaan tugas. “Latihan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan teknis, tetapi juga membangun mental dan kedisiplinan setiap personel. Saya berharap setiap peserta dapat memahami peran masing-masing dalam pengendalian massa sehingga dapat bertindak dengan tepat dan humanis,” tegasnya. Kasat Samapta Polres Bangka Tengah, IPTU Windaris, yang memimpin jalannya latihan, menjelaskan bahwa latihan ini dirancang untuk mempersiapkan personel menghadapi berbagai kemungkinan situasi di lapangan. “Kita fokus pada kesiapan fisik, penguasaan formasi, dan komunikasi tim. Dalam setiap simulasi, pendekatan humanis selalu menjadi prioritas agar pengendalian massa tetap berjalan sesuai prosedur dan menjaga hubungan baik dengan masyarakat,” jelas IPTU Windaris. Dengan antusiasme tinggi dari para peserta, latihan berjalan lancar dan penuh semangat. Polres Bangka Tengah berkomitmen untuk terus meningkatkan kemampuan anggotanya demi menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat yang optimal

PANGKALAN BARU

Tingkatkan Kapasitas Petani dan Penyuluh, DPKP Bangka Tengah Gelar Seminar Kaji Terap BPP

PANGKALANBARU – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Bangka Tengah (Bateng) melalui Perhimunan Penyuluh Pertanian (Perhiptani) menggelar kegiatan Seminar Kaji Terap Balai Penyuluh Pertanian (BPP) se-Kabupaten Bangka Tengah, pada Rabu (4/12/2024). Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat peran penyuluh pertanian dalam mendukung peningkatan produktivitas dan keberlanjutan sektor pertanian di Bangka Tengah. Seminar yang berlangsung di Hotel Soll Marina, Kecamatan Pangkalanbaru ini dihadiri penyuluh pertanian Bangka Tengah, perwakilan kelompok tani, akademisi, serta instansi terkait. Kegiatan ini mengusung tema “Kaji Terap Sebagai Referensi bagi Petani dalam Melakukan Usaha Tani yang Bersifat Spesifik Lokasi”. Dalam sambutannya, Kepala Dinas Pertanian Bangka Tengah, Dian Akbarini menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk menyebarkan inovasi pertanian terkini dan memperkuat sinergi antara penyuluh dan petani. “Seminar ini diharapkan dapat menjadi ajang berbagi pengalaman, memperkenalkan teknologi baru, dan meningkatkan kapasitas penyuluh sehingga mereka dapat memberikan pendampingan terbaik kepada petani,” ujar Dian. Kegiatan tersebut juga mendapat dukungan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka Tengah. Bupati Bangka Tengah yang diwakili Staf Ahli Bidang Perekonomian, Pembangunan, dan Keuangan, Tamimi menyampaikan apresiasi kepada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dalam melakukan pembimbingan dan pembinaan kepada para petani. “Mari kita terus memotivasi para petani untuk terus melakukan budidaya secara efektif dan efisien. Karena dengan memberikan ilmu yang baik akan memberikan amal jariah bagi kita,” ungkap Tamimi. Kegiatan ini mencakup berbagai agenda, seperti presentasi dari para koordinator kecamatan terkait teknologi pertanian modern dan praktik ramah lingkungan serta diskusi panel tentang tantangan dan peluang dalam pengembangan sektor pertanian lokal. Selain itu, seminar ini juga menjadi ajang untuk memperkenalkan hasil kaji terap yang telah dilakukan di berbagai wilayah BPP, seperti penerapan sistem pertanian organik, budidaya tanaman hortikultura, dan integrasi peternakan dengan pertanian. Ketua Perhiptani Bangka Tengah, Heri memyampaikan kegiatan ini akan memberikan wawasan baru yang relevan dengan kebutuhan petani di lapangan. “Melalui seminar ini, kami para penyuluh dapat mengadopsi teknologi terbaru untuk mendukung petani dalam menghadapi tantangan seperti perubahan iklim dan kebutuhan pasar yang terus berkembang,” ungkapnya. Kegiatan seminar ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan rencana tindak lanjut untuk implementasi hasil kajian di tingkat kelompok tani. Melalui upaya ini diharapkan produktivitas pertanian di Bangka Tengah dapat terus meningkat dan berkontribusi pada ketahanan pangan daerah. Dengan dilaksanakannya Seminar Kaji Terap ini juga sekaligus menegaskan komitmen Bangka Tengah dalam mewujudkan pertanian yang inovatif, berdaya saing, dan berkelanjutan.

KOBA

DPMPTK Nilai Perusahaan di Bateng Sudah Patuh dan Penuhi Hak Pekerja

KOBA – Dinas Penanaman Modal, Perizinan dan Tenaga Kerja (DPMPTK) Kabupaten Bangka Tengah mencatat sekitar 487 perusahaan berizin di Negeri Selawang Segantang. Kepala DPMPTK Bangka Tengah, Wiwik Susanti mengungkapkan rata-rata perusahaan mulai dari skala kecil sampai dengan besar patuh dan memenuhi hak-hak tenaga kerja. “Mereka memenuhi segala kewajibannya, yang belum patuh itu perusahaan baru, karena memang dalam proses pembinaan DPMPTK Bangka Tengah,” ujarnya, Rabu (4/12/2024). Maka itu, DPMPTK Bangka Tengah terus melakukan pemantauan dan pembinaan terhadap seluruh perusahaan yang ada di Negeri Selawang Segantang. Pembinaan tersebut dalam rangka pemenuhan hak-hak tenaga kerja, minimal mendapatkan BPJS kesehatan, BPJS ketenagakerjaan dan pengupahan UMP. “Jadi kita tetap melakukan pembinaan terus dan tetap memantau perusahaan yang ada di Bangka Tengah,” terangnya. Kepatuhan perusahaan yang ada di Bangka Tengah terjadi karena DPMPTK rutin secara berkala melakukan pembinaan pemenuhan hak-hak tenaga kerja. Sementara itu, terkait upah minimum provinsi (UMP) terbaru belum dirilis. Ia juga mengimbau kepada perusahaan yang ada di Bangka Tengah wajib memenuhi kewajiban perusahaan dan hak-hak tenaga kerja secara normatif sesuai aturan yang berlaku.

ARTIKEL

Asak Kawa Pasti Pacak dari Sektor Pertambangan Move On ke Pariwisata

oleh: Asri Novi Purnama Sari (Mahasiswa S2 Manajemen UBB dan Staff Bagian Keuangan dan Umum Jurusan Kedokteran UBB) Bangka Belitung adalah sebuah Provinsi kepulauan yang memiliki luas wilayah 81.725,06 kilometer persegi, yang terdiri dari 16.424,06 kilometer persegi daratan dan 65.301 kilometer persegi lautan. Dapat disimpulkan bahwa Kep.Bangka Belitung adalah sebuah Provinsi yang banyak dikelilingi oleh perairan dan ini bisa menjadi potensi penghasilan yang bukan hanya berbangku pada sektor pertambangan melainkan keindahan alam yaitu berbasis wisata air. Bangka Belitung yang terkenal dengan keindahan alamnya, khususnya pantai-pantai yang indah dengan formasi bebatuan granitnya yang unik dan menjadi nilai tersendiri bagi objek pariwisata. Disamping suguhan keindahan alam, penulis merasa prihatin dengan kondisi perekonomian Provinsi Bangka Belitung yang saat ini mengalami berbagai dinamika seperti: 1. Pada triwulan 1 th 2024 ekonomi Bangka Belitung mengalami kontraksi sebesar 7,24% dibandingkan triwulan sebelumnya 2. Pada triwulan III th 2024, ekonomi Bangka Belitung tumbuh sebesar 0,13% secara tahunan, lebih lambat dibandingkan triwulan III pada tahun 2023 yang tumbuh sebesar 4,01% 3. Pada triwulan II tahun 2024, ekonomi Bangka Belitung tumbuh sebesar 1,03% secara tahunan Lalu sebenarnya faktor apa yang mempengaruhi kondisi ekonomi Bangka Belitung menjadi lemah? Setidaknya ada 3 (tiga) faktor yang mempengaruhi kondisi ini yaitu: 1. Pertambangan yang mengalami kontraksi akibat berkurangnya produksi bijih timah. 2. Pendapatan masyarakat yang menurun drastis imbas dari adanya pengungkapan korupsi timah 3. Perusahaan finansial menghadapi kredit macet, sehingga konsumen yang biasa nongkrong di jam istirahat tidak lagi datang Melihat realita kondisi ekonomi Bangka Belitung ini, penulis menyarankan pemerintah harus segera mengambil langkah cepat dan cerdas untuk segera move on (beralih) dari fokus utama pertambangan menuju pariwisata dengan menerapkan Data Driven Decision Making (DDDM). Lalu bagaimana penerapan DDDM ini pada sektor pariwisata Bangka Belitung? Sebagai destiniasi, pemerintah Bangka Belitung dapat menggunakan DDDM untuk dapat memaksialkan potensi pariwisata. Dengan menganalisis data kunjungan wisata dan tren preferensi wisata, penyedia layanan dapat merancang paket wisata yang lebih sesuai kebutuhan pasar, seperti ekowisata atau wisata bahari. Penerapan DDDM di Bangka Belitung, adalah langkah cerdas untuk memberikan peluang besar untuk masyarakat dan pemerintah. Dengan slogan asak kawa (asalkan mau) pasti bisa menjadikan kelesuhan perekonomian bangka belitung bangkit melalui sektor pariwisata.

KOBA

Penetapan Hasil Rekapitulasi Suara, Paslon Algafry Efrianda Menang Telak di 6 Kecamatan

KOBA – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bangka Tengah (Bateng) telah menetapkan hasil rekapitulasi perolehan suara di setiap kecamatan pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati tahun 2024. Pada Pilkada di Kabupaten Bangka Tengah tahun 2024, ada dua pasangan calon bupati dan wakil bupati yang berkontestasi memperebutkan suara masyarakat. Pasangan calon nomor urut 1 adalah Algafry-Efrianda dengan tagline Berlian, selanjutnya ada pasangan calon Adet-Erlansyah nomor urut 2 dengan tagline Brader. Berdasarkan hasil rekapitulasi perolehan suara yang sudah ditetapkan KPU Bangka Tengah pada pilkada tahun 2024 menggambarkan kemenangan Algafry-Efrianda di setiap kecamatan. Ketua KPU Bangka Tengah, Supendi Saputra mengatakan rapat pleno rekapitulasi suara Pilkada tahun 2024 sudah dilakukan dan saat ini sedang mendistribusikan hasilnya ke KPU Bangka Belitung. “Rapat pleno rekapitulasi suara Pilkada Bangka Tengah tahun 2024 sudah selesai. Sementara itu, penetapan bupati terpilih sedang menunggu surat dari KPU RI,” ujarnya, Rabu (4/12/2024). Berikut perolehan suara masing-masing paslon berdasarkan rekapitulasi KPU Bangka Tengah 2024 : 1. Kecamatan Koba Algafry-Efrianda : 13.272 Adet-Erlansyah : 4.430 Suara tidak sah : 1.209 2. Kecamatan Pangkalanbaru Algafry-Efrianda : 12.099 Adet-Erlansyah : 3.723 Suara tidak sah : 1.334 3. Kecamatan Sungaiselan Algafry-Efrianda : 11.450 Adet-Erlansyah : 4.631 Suara tidak sah : 1.437 4. Kecamatan Simpangkatis Algafry-Efrianda : 6.588 Adet-Erlansyah : 4.018 Suara tidak sah : 984 5. Kecamatan Namang Algafry-Efrianda : 5.277 Adet-Erlansyah : 1.502 Suara tidak sah : 735 6. Kecamatan Lubukbesar Algafry-Efrianda : 8.760 Adet-Erlansyah : 2.867 Suara tidak sah : 1.079 7. Total se-kabupaten Algafry-Efrianda : 57.446 Adet-Erlansyah : 21.171 Suara tidak sah : 6.778 Seluruh suara sah : 78.617

KOBA

Gelar Sosialisasi, DPKP Bateng Dorong Pekebun Kelapa Sawit Miliki Sertifikasi ISPO

PANGKALANBARU – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bangka Tengah (DPKP Bateng) menggelar sosialisasi Sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) pekebun di Hotel Soll Marina, Kecamatan Pangkalanbaru, pada Rabu (4/12/2024). Tamimi, selaku Staf Ahli Bidang Perekonomian, Pembangunan, dan Keuangan yang hadir mewakili Bupati Bangka Tengah mengatakan kelapa sawit masih menjadi komoditas primadona di kalangan petani dengan data BPS (2023) mencatat luas areal perkebunan sawit di Bateng 9.681,14 hektar dengan produksi 27.867,04 ton CPO. Nilai produksi tersebut bertambah dari tahun sebelumnya atau mengalami peningkatan sebesar 1.488.,76 ton CPO. “Meningkatnya produksi sawit, bukan berarti kita berhenti melakukan terobosan di sektor perkebunan kelapa sawit, maka dari itu penting dilakukannya peremajaan kelapa sawit dan sosialisasi ISPO dari tahun ke tahun,” tuturnya. Ia menyampaikan, sertifikasi ISPO adalah rangkaian kegiatan penilaian kesesuaian terhadap usaha perkebunan Kelapa Sawit yang berkaitan dengan pemberian jaminan tertulis bahwa produk dan/atau tata kelola perkebunan kelapa sawit telah memenuhi prinsip dan kriteria ISPO. “Sertifikasi ISPO juga untuk memastikan usaha perkebunan sawit layak secara sosial, ekonomi dan lingkungan serta meningkatkan pengelolaan, pengembangkan dan daya saing hasil perkebunan,” ujar Tamimi. Ia berharap, dengan adanya kegiatan sosialisasi sertifikasi ISPO, para pekebun kelapa sawit bisa segera bebenah memperbaiki hal-hal yang belum memenuhi kriteria dan prinsip sertifikasi ISPO. “Jika semua kriteria dan prinsip ISPO sudah terpenuhi, maka para pekebun dapat segera mengajukan penilaian dan mendapatkan sertifikasi ISPO,” tuturnya. Sementara itu, Kepala DPKP Bateng, Dian Akbarini mengatakan Pemkab terus mendorong pekebun tani agar bemitra dengan pabrik kelapa sawit. “Para pekebun tani ini sudah dilindungi haknya dalam Permentan nomor 13 tahun 2024 yang mengatur pembelian TBS Kelapa Sawit, sehingga hasil jual sesuai dengan ketetapan Dinas Pertanian Provinsi Babel, jadi kita juga mendorong, para petani untuk bemitra dengan pabrik sawit,” terangnya. “Kami juga berterimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan sosialisasi sertifikasi ISPO dan mohon dukungan untuk merealisasikan sertifikasi ISPO ke depannya,” imbuhnya.

You cannot copy content of this page

Scroll to Top