November 28, 2024

ARTIKEL

Tantangan Menjaga Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Era Digital

Oleh : Azzahra Farras Suniyyah Fakultas Hukum Universitas Bangka Belitung Seperti yang kita ketahui bahwa era digital yang semakin berkembang pesat saat ini membuat dunia kerja mengalami perubahan yang signifikan. Perubahan tersebut dapat dirasakan dengan adanya transformasi industri teknologi seperti adanya kecerdasan buatan yakni AI yang telah mampu mengubah cara kita bekerja. Kemudian hal ini didukung dengan adanya pekerjaan yang sekarang dapat dilakukan oleh mesin ataupun robot. Tentu hal ini dapat mempermudah kita dalam melakukan suatu pekerjaan dan meningkatkan produktivitas. Dengan adanya perubahan ini, teknologi dapat meminimalkan risiko kecelakaan fisik di tempat kerja. Seperti mengurangi resiko cedera akibat penggunaan alat berat. Akan tetapi hal tersebut juga membawa dampak negatif dalam keselamatan dan kesehatan kerja. Pekerja yang terlibat dalam pekerjaan di bidang teknologi dan informasi lebih rentan terhadap masalah kesehatan mental. Hal ini dikarenakan pekerja yang terhubung dengan pekerjaan mereka melalui berbagai perangkat digital dapat merasa tertekan untuk selalu siap sedia dan produktif, meskipun di luar jam kerja. Dengan adanya keadaan tersebut dapat menyebabkan pekerja mengalami kelelahan mental, stres, hingga burnout. Beban pekerjaan yang tidak berkurang meskipun sudah memasuki jam malam atau akhir pekan, menjadi masalah yang serius dalam menjaga kesehatan mental pekerja. Selain itu, masalah kesehatan fisik seperti gangguan penglihatan akibat paparan layar komputer yang lama berupa paparan radiasi atau masalah postur tubuh karena duduk dalam waktu yang lama juga dapat menjadi perhatian utama dalam kesehatan pekerja. Keselamatan di Dunia Maya yang Merupakan Ancaman Baru yang Harus Diwaspadai Selain masalah kesehatan fisik dan mental, ada pula tantangan terkait dengan keselamatan di dunia maya. Dalam era digital, data pribadi dan informasi sensitif para pekerja sering kali menjadi sasaran serangan siber. Perusahaan yang tidak memiliki sistem keamanan yang memadai dapat menghadapi risiko besar terkait dengan kebocoran data yang dimana hal ini dapat membahayakan pekerja maupun perusahaan itu sendiri. Dengan demikian, perlindungan terhadap data pribadi dan upaya untuk menciptakan sistem keamanan digital yang lebih baik adalah tantangan besar bagi perusahaan di era digital dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja. Perlindungan terhadap data pribadi menjadi semakin penting. Oleh karena itu perusahaan dan organisasi harus memastikan adanya sistem keamanan yang kuat dan selalu diperbaharui untuk mencegah serangan siber ini. Selain itu, kesadaran pekerja akan pentingnya melindungi data mereka sendiri juga sangat diperlukan. Penggunaan kata sandi yanng kuat, dan kewaspadaan terhadap tautan yang mecurigakan adalah langkah-langkah dasar yang bisa diambil untuk melindungi diri di dunia maya. Peran Perusahaan dan Pemerintahan dalam Mengatasi Tantangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Era Digital Keselamatan dan Kesahatan kerja atau K3 ialah segala bentuk kegiatan yang dapat menjamin dan melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga para pekerja melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Hal ini dalam pengimplementasinya diatur dalam Peraturan Pemerintah No.50 Tahun 2021 tentang penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja. Perusahaan memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga K3 tersebut, terlebih lagi di era digital saat ini. Hal ini dapat dilakukan dengan tidak hanya menyediakan fasilitas fisik yang memadai, akan tetapi juga harus memberikan perhatian lebih kepada kesehatan mental pekerja. Memberikan ruang bagi pekerja untuk berbicara tentang tekanan yang mereka hadapi juga merupakan langkah penting dalam mengurangi resiko stres bekerja. Peran pemerintah dalam mengatur standar K3 yang relevan dengan perkembangan teknologi merupakan hal yang penting. Dengan adanya penegakan hukum yang tegas akan memastikan bahwa perusahaan tidak hanya mengutamakan produktivitas, akan tetapi juga memperhatikan kesejahteraan pekerja. Hal ini termasuk kewajiban perusahaan untuk memberikan pelatihan penggunaan teknologi yang aman. Oleh karena itu, menurut pendapat saya menjaga keselamatan dan kesehatan kerja di era digital adalah suatu investasi jangka yang tak hanya menguntungkan pekerja saja, akan tetapi juga dapat menguntungkan bagi pihak perusahan dan masyarakat secara keseluruhan. Kemudian pentingnya dalam memahami tantangan-tanganan di era digital terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja yang kemudian hal tersebut dapat diatasi dengan mudah.

KOBA

Maling HP di Penyak, IG Diringkus Polisi

KOBA – Tim Satreskrim Polres Bangka Tengah (Bateng) berhasil mengungkap kasus pencurian dengan pemberatan sebagaimana diatur dalam Pasal 363 KUHP yang terjadi di Desa Penyak, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah. Kasus ini dilaporkan oleh A.M. (35), warga Desa Penyak, yang kehilangan satu unit handphone merek Infinix Smart 6, satu kotak handphone, dan uang tunai sebesar Rp300.000. Peristiwa tersebut diketahui terjadi pada Kamis (7/11/2024) sore. Pelapor mendapati jendela dan pintu belakang rumah dalam kondisi rusak akibat congkelan. Kapolres Bangka Tengah AKBP Pradana Aditya Nugraha melalui Kasi Humas IPDA Erwin Syahri menyampaikan bahwa pelaku berinisial I.G. (19) berhasil diamankan pada Kamis (28/11/2024) setelah dilakukan penyelidikan. “Pelaku ditangkap dengan barang bukti berupa satu unit handphone milik korban. Dari hasil interogasi, pelaku juga mengakui keterlibatannya dalam delapan kasus pencurian lainnya di wilayah Bangka Tengah,” ujar IPDA Erwin. Kasat Reskrim Polres Bangka Tengah menambahkan bahwa pelaku saat ini dikenakan Pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal tujuh (7) tahun penjara. “Kasus ini masih dalam proses pengembangan lebih lanjut untuk mengungkap kemungkinan keterlibatan pelaku di lokasi lainnya,” pungkasnya.

KOBA

Pemkab Bangka Tengah Dorong Desa dan Kecamatan Bentuk Puspaga dan DRPPA

KOBA – Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) menggelar kegiatan pembentukan dan pengembangan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) dan Desa Ramah Perempuan Peduli Anak (DRPPA) Kabupaten Bangka Tengah di Ruang Rapat Besar Kantor Bupati Bangka Tengah, Kamis (28/11/2024). Plt. Sekretaris Daerah Pemkab Bateng, Ahmad Syarifullah Nizam menyampaikan bahwa anak yang belum berusia 18 tahun memiliki hak asasi yang sama seperti orang dewasa, yaitu hak untuk hidup, tumbuh dan berkembang serta perlindungan dari kekerasan, eksploitasi dan diskriminasi. “Anak merupakan kelompok yang sangat rentan mendapatkan kekerasan dan mudah terpengaruh dari lingkungannya. Oleh karena itu, peran serta orang tua dan masyarakat sangat diperlukan sebagai langkah preventif, salah satunya dengan gerakan desa/kelurahan ramah perempuan dan peduli anak,” ujar Syarifullah. Syarifullah juga menjelaskan pentingnya peran keluarga dalam pembentukan karakter anak. “Melihat betapa pentingnya peran keluarga, maka perlu adanya tempat yang menjadi sekolah atau tempat belajar bagi keluarga, agar keluarga di Bangka Tengah mampu memahami peran dan fungsinya untuk mewujudukan tumbuh kembang anak yang berkualitas, sehat, cerdas, dan berakhlakul karimah,” ujarnya. “Saya harap nanti Kepala Desa/Lurah tak hanya fokus menjadikan desa/kelurahannya sebagai DRPPA tapi juga memfasilitasi keluarga dengan Puspaga,” tambahnya. Sementara itu, Kepala DPPKBP3A Kabupaten Bangka Tengah, Dede Lina Lindayanti menerangkan bahwa di Kabupaten Bangka Tengah sudah terdapat beberapa desa layak anak yang terintegrasi dengan kampung keluarga berkualitas. “Untuk Puspaga tingkat kabupaten sudah ada sejak tahun 2019, saya harap nanti kita juga bisa sediakan Puspaga tingkat desa/kelurahan maupun kecamatan. Ayo, lebih peduli terhadap anak-anak kita. Mari berkreasi untuk mencegah kekerasan terhadap anak mulai dari desa kita sendiri,” pungkasnya.

SUNGAI SELAN

Semarak HGN dan PGRI di Sungaiselan, Hadirkan 3 Narasumber Hebat Hingga Nganggung Bersama

SUNGAISELAN – Puncak perayaan Hari Guru Nasional (HGN) dan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-79 cabang Kecamatan Sungaiselan berlangsung semarak di SMA Negeri 2 Sungaiselan, pada Kamis (28/11/2024). Kegiatan disemarakan dengan sarasehan pendidikan yang menghadirkan 3 narasumber, yakni Algafry Rahman, S.T., M.Pd selaku Bupati Bangka Tengah, Dra. S.R Kunlistiani selaku Ketua PGRI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Prof. Dr. Ibrahim, M.Si selaku Rektor Universitas Bangka Belitung. Selain itu, diadakan lomba menghidangkan masakan khas Bangka, nganggung bersama dan pembagian hadiah lomba olahraga. Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman menyampaikan peranan guru sangat penting dalam menentukan masa depan suatu bangsa, karena guru merupakan ujung tombak dalam memberikan bekal ilmu dan membangun karakter seorang anak selain dari lingkungan keluarga. “Kita memahami guru merupakan sosok yang sangat penting dalam membangun karakter suatu bangsa, karena dari guru inilah para penerus bangsa akan dibentuk dan dididik,” tuturnya. Sebagai pemerintah, Algafry mendukung penuh terhadap program-program yang dilaksanakan oleh PGRI dalam rangka untuk meningkatkan kualitas seorang guru. “Kita tentu akan memperhatikan dan memberikan dukungan kepada teman-teman guru untuk meningkatkan kompetensi melalui berbagai program pelatihan, agar kualitas seorang guru meningkat dan dapat memberikan ilmu yang bermanfaat bagi peserta didik,” terang Algafry. Ia berharap melalui kegiatan ini, PGRI selaku wadah organisasi yang menaungi guru-guru dapat berperan sebagai penghubung kepada pemerintah dalam menyampaikan aspirasi dan memberikan perlindungan kepada para guru di Kabupaten Bangka Tengah. “Harapannya kegiatan seperti ini bisa terus terlaksana, karena dapat memupuk rasa persatuan para guru, dan PGRI bisa menjadi penghubung dalam berkomunikasi kepada pemerintah terkait aspirasi yang disuarakan para guru termasuk perlindungan hukum kepada seluruh tenaga pendidik,” ucap Algafry. Seraya mengucapkan selamat hari jadi untuk PGRI, Bupati Bateng juga meyakini dengan kompetensi yang baik, maka kualitas seorang guru akan meningkat dan mampu melahirkan generasi penerus bangsa yang berakhlak dan memiliki kecerdasan intelektual. “Selamat hari jadi PGRI dan selamat hari guru untuk semua pahlawan didunia pendidikan,” imbuhnya.

KOBA

Pilkada 2024, Adet Akui Perolehan Suara Jauh Tertinggal dari Cabup Algafry

KOBA – Calon Bupati Bangka Tengah nomor urut 2, Adet telah mengakui bahwa perolehan suaranya di Pilkada 2024 tertinggal jauh dengan Algafry Rahman – Efrianda. “Yang jelas hasil perhitungan suara kita sudah kalah, tinggal menunggu perhitungan resmi, kalau data kita sudah jauh ketinggalan,” ujar Adet via telepon, Kamis (28/11/2024). Adet menuturkan, meskipun suaranya tertinggal jauh dari Calon Bupati Algafry Rahman, ia tetap bersyukur karena Paslon Brader benar-benar hanya jualan program. “Tidak ada iming-iming, dan kita tidak ada pembagian uang (politik uang), atau pembagian apa pun,” tuturnya. Rasa syukur Adet, dikarenakan masih banyak masyarakat yang menghendaki adanya program dan perubahan di Kabupaten Bangka Tengah. “Kita lihat angka partisipasi masyarakat juga sangat minim, untuk datang ke TPS, kita tidak tahu apakah kurang sentuhan atau apa,” ujarnya. Adet juga mengucapkan selamat kepada Algafry Rahman-Efrianda yang telah memenangkan kontestasi Pilkada Bangka Tengah tahun 2024. “Kami juga menitipkan kepada Paslon 01 supaya amanah, jalankan apa yang menjadi visi-misi mereka kemarin. Bangun lah Bangka Tengah lebih baik, karena masyarakat perlu perubahan, kami titipkan pembangunan di pundak mereka,” imbuhnya.

KOBA

Antisipasi Penularan Virus Rabies, DPKP Bateng Siapkan 410 Vaksin Rabies

KOBA – Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP Bateng) berupaya mencegah penularan virus rabies kepada manusia. “Kita antisipasi atau pencegahan dini terhadap virus yang bisa tertular pada manusia dari hewan yang terinfeksi rabies,” ungkap Kepala DPKP Bateng, Dian Akbarini pada Kamis, (28/11/2024) di Koba. Ia menjelaskan kendati hingga sekarang tidak ditemukan virus tersebut menyerang manusia, tetapi upaya antisipasi tetap dilakukan dengan melakukan vaksinasi terhadap hewan yang berpotensi menularkan rabies. “Rabies ini virus yang sangat berbahaya bagi kesehatan hewan dan manusia, karena bisa tertular melalui air liur, gigitan dan cakaran,” terangnya. Penyakit rabies dinilai berbahaya, karena bersifat zoonosis yang dapat menular secara cepat kepada manusia. Dian mengatakan vaksin rabies yang didapat diperoleh dari Kementrian Kesehatan RI, sebanyak 410 vaksin rabies yang menyasar Hewan Penularan Rabies (HPR). “Vaksin nya dari Kementan, petugas kami yang memvaksin, awal tahun kemaren ada 410 vaksin, kalau sekarang sudah berkurang, karena sudah digunakan,” tuturnya. “Hewan yang berpotensi menularkan virus rabies terdiri dari kucing, anjing, dan musang. Maka kami imbau warga lebih hati-hati memelihara hewan tersebut,” tuturnya. Dian Akbarini menuturkan sudah melakukan survei HPR sebelum dilakukan vaksinasi. “Sebelum kita melakukan pemberian vaksin rabies, tim kita sudah melakukan survei HPR ke daerah yang memiliki populasi hewan tinggi,” terangnya. Ia mengatakan Desa Trubus dipilih sebagai lokasi peluncuran vaksin rabies, karena memang desa ini juga desa binaan. “Setelah Desa Trubus, kita akan lanjutkan pemberian dosis vaksin rabies gratis terhadap anjing peliharaan di desa yang lainnya,” tandasnya.

You cannot copy content of this page

Scroll to Top