October 26, 2024

KOBA

Sempat Terseret Debat Pilkada : Mie Koba Pastikan Kehalalannya dan Miliki Sertifikat Halal

KOBA – Mie Koba merupakan salah satu makanan yang telah dikenal sejak puluhan tahun lalu di Koba, Bangka Tengah. Penggemar Mie Koba tidak hanya warga Desa Koba dan Sekitarnya Saja, namun Mie Koba Telah dikenal diseluruh daerah hingga luar negeri dan menjadi tujuan kuliner favorit bagi para wisatawan yang berkunjung ke Bangka Tengah. Tetapi disayangkan pada saat debat pertama Calon Bupati dan Wakil Bupati Bangka Tengah pada 24 oktober 2024 yang lalu, Mie Koba ikut terseret dalam debat tersebut dan menyebabkan banyak masyarakat mempertanyakan ke halalan Mie Koba saat ini. Marini salah seorang warga koba menyanyangkan pernyataan dari Calon Wakil Bupati Bangka Tengah nomor 2 Erlan, yang menyatakan akan membuat sertifikat halal untuk Mie koba yang membuat masyarakat bereaksi terkait kehalalan Mie Koba. “Saya dan masyarakat Koba merasa pernyataan Erlan pada saat debat yang ingin membuat sertifikat halal untuk Mie Koba membuat masyarakat ragu akan kehalalannya,” ucap marini saat ditemui di warung Mie Koba, sabtu (26/10/2024). “Dari saya SD dari puluhan tahun yang lalu, Mie Koba sudah memilik sertifikat halal dan selalu diperpanjang tiap 4 tahun sekali dan saya mengetahui itu dari pemiliknya langsung yang masih kerabat saya dan diperkuat dengan adanya sertifikat halal di warung Mie Koba,” ujarnya. Selain itu marini juga menyesalkan pernyataan Erlan disaat debat tersebut, menurutnya akibat pernyataan tersebut dapat menyebabkan masyarakat enggan untuk makan Mie Koba dikarenakan ke khawatiran terkait kehalalan Mie Koba. “Disayangkan pernyataan Erlan tersebut, nanti akibat pernyataan tersebut orang-orang berpikir Mie Koba tidak halal dan tidak ingin lagi makan Mie Koba, kasian sama pemilik warung,” tuturnya. “Saya juga memastikan bahwa Mie Koba itu halal, pemiliknya juga merupakan seorang muslim, tidak mungkin seorang muslim ingin menjebak muslim lainnya untuk memakan, makanan haram,” ucap marini. Untuk itu marini juga mengajak masyarakat untuk jangan ragu dengan kehalalan Mie Koba, dan mari bersama-sama menjaga nama Mie Koba yang selama ini telah membawa nama Koba dikenal di daerah lain yang memiliki makan yang khas dari Koba, yaitu Mie Koba.red 

PANGKALAN BARU

Usai Debat Pertama, Cabup Algafry Kaget Mie Koba Disebut Belum Bersetifikasi Halal

PANGKALANBARU – Debat publik pertama antar Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati (Paslon Cabup dan Cawabup) Bateng pada Pilkada Serentak Tahun 2024 sudah selesai digelar. Calon Bupati Bangka Tengah nomor urut 1, Algafry Rahman mengatakan Bangka Tengah harus terus maju dan bergerak. “Apa yang kita sampaikan pada debat publik pertama adalah fakta dan real yang ada, kita ingin menyampaikan kepada masyarakat Bangka Tengah harus terus bergerak dan maju, kemudian yang sudah ada harus ditingkatkan,” ujar Algafry, Sabtu (26/10/2024). Dikatakan Algafry, program dan pembangunan yang sudah ada, selanjutnya akan terus dibenahi dan ditingkatkan. “Bagi masyarakat Bangka Tengah jangan takut dan khawatir, kemarin dalam debat kita membahas tentang UMKM, fasilitas kesehatan, ekonomi dan lingkungan, semuanya ini sudah kita lakukan untuk kesejahteraan masyarakat, yakin dan percaya Paslon 01 hadir untuk memberikan solusi dan gambaran kepada masyarakat,” tutur Algafry. Algafry juga menanggapi pernyataan Cawabup nomor urut 2 yang menyebut produk UMKM Mie Koba yang belum memiliki sertifikasi halal. Ia mengatakan produk UMKM yang diberikan label halal sudah sangat banyak dan hampir semua. “Pemda sudah bantu pelaku UMKM agar produknya mendapatkan sertifikasi halal, saya juga sempat kaget pada debat kemarin Mie Koba dinyatakan belum halal, sebenarnya Mie Koba sudah mendapatkan lisensi halal,” ungkapnya. “Tanyakan saja kepada pemiliknya Bapak Iskandar, Mie Koba sudah halal dari MUI dan BPOM,” sambungnya. Dikatakan Algafry, pada debat kemarin pihaknya sudah menyampaikan data dan fakta sebenarnya. “Tidak ada yang kita tutup-tutupi, UMKM jelas ada peningkatan, perubahan juga sudah kita lakukan, tinggal kita tingkatkan, saya juga sampaikan ada dua Desa yang tidak punya SD yakni Mangkol dan Bukit Kijang dan alhamdulillah, SD di dua desa tersebut sudah terbangun,” terangnya. “Kalau kita bicara banyangan dan tangisan semu itu tidak ada artinya, yang kita perlukan adalah bukti nyata, kita bekerja untuk rakyat bukan kerabat,” pungkasnya.

DAERAH

Kembangkan Usaha Pakan Ternak Organik Berbasis Produk Probio, Tim PKM UBB Gelar Workshop di Pagarawan

MERAWANG – Tim PKM Dosen Universitas Bangka Belitung (UBB) menggelar kegiatan workshop dengan mengusung tema Pengembangan Usaha Pakan Ternak Organik Berbasis Produk Probio_FM UBB di Desa Pagarawan, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka. Kegiatan workshop ini didanai oleh PKM DIKTI dan menghadirkan narasumber yang sudah ahli dalam bidangnya, yakni Dr. Sudirman Adibrata, ST., M.Si dan Dr. Eka Fitriyanti, S.E.I., M.Si. Nampak, para peserta yang terdiri dari perangkat desa, para Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), dan masyarakat yang bekerja sebagai nelayan maupun petani sangat semangat dan antusias dalam mengikuti workshop tersebut. Ketua Program PKM, Dr. Rahmad Lingga, S.Si., M.Si menyampaikan bahwa program PKM ini dirancang untuk mengembangkan usaha produksi pakan organik dengan melibatkan mitra masyarakat. “Kelompok mitra yang dipilih ialah BUMDES Pagarawan, Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka,” terang Rahmad, pada Sabtu (26/10/2024). Dikatakan Rahmad, program ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pengembangan pakan ternak. “Kita ingin masyarakat tetap melanjutkan program Kemitraan BUMDES ini, agar dapat mengembangkan potensi desa dalam usaha pakan ternak di Desa Pagarawan yang berbasis Probio FM_UBB,” tuturnya. Sementara itu, Anggota tim program PKM, Dr. Nurzaidah Putri Dalimunthe, M.Si mengatakan bahwa Desa Pagarawan memiliki potensi untuk mengembangkan usaha tersebut. “Di Desa Pagarawan banyak ditemukan usaha perikanan dan peternakan masyarakat, yang mana Pemerintah Desa Pagarawan juga mengelola usaha tambak ikan dan kepiting,” ujar Nurzaidah. “Selain itu, mitra BUMDES Pagarawan juga mengelola usaha berkah mart, sehingga potensi usaha pembuatan pakan sendiri cukup menjanjikan dan dapat memenuhi kebutuhan usaha sendiri, serta peluang untuk penjualan pakan sangat besar,” sambungnya. Lebih lanjut, selama kegiatan berlangsung, para peserta juga aktif berdiskusi tanya jawab dengan narasumber, memberikan masukan, dan harapan kedepannya untuk mereka. Salah satu peserta workshop, Ari mengatakan bahwa kegiatan tersebut sangat bermanfaat bagi mereka untuk menambah wawasan mengenai pakan ternak. “Semoga, kegiatan seperti ini tetap berlangsung kedepannya,” harapnya.

You cannot copy content of this page

Scroll to Top