October 20, 2024

KOBA

Kasus Penyiraman Air Panas di Bangka Tengah, RS Ungkap Gula Korban Tinggi

KOBA – Korban penyiraman air panas oleh istrinya berinisial R di Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) diketahui sudah meninggal dunia sekitar pukul 00.30 WIB, pada Minggu, (20/10/2024). Direktur RSUD Drs. H. Abu Hanifah, dr Lismayoni mengungkapkan awalnya korban EF datang ke rumah sakit pada tanggal 5 Oktober 2024 dengan diagnosa luka bakar. Kemudian, pada tanggal 7 Oktober 2024 korban pulang dengan keinginan sendiri, karena menolak dilakukan debridement atau semacam tata laksana untuk luka. “Masuk kembali ke RSUD Abu Hanifah di tanggal 17 Oktober 2024, jadi dua kali masuk rumah sakit,” jelasnya, Minggu (20/10/2024). Disampaikan Lismayoni, korban EF masuk kembali ke RSUD Abu Hanifah pada tanggal 17 Oktober 2024, bukan dengan keluhan luka bakar, tapi dengan kondisi kadar gula tinggi. Lismayoni menerangkan secara riwayat kesehatan, korban EF mengidap penyakit dalam yakni, Diabetes Melitus (DM). “Kondisi kadar gula tinggi, diagnosanya DM, tadi malam yang kondisinya menurun (drop), sampai dinyatakan meninggal dunia,” tuturnya. Korban EF menjadi pasien rawat inap di RSUD Abu Hanifah selama tiga hari dengan ditangani oleh dokter spesialis penyakit dalam. “Bahasanya gangguan cairan tubuh, DM yang lebih menonjol ini gulanya, yang memang tinggi,” terangnya. Saat masuk ke RSUD Abu Hanifah, kondisi EF memang sudah lemas, karena penyakit bawaannya, kemudian pada saat ditangani tidak ada perbaikan signifikan. “Justru ini lebih ke penyakit dalamnya, sebelum meninggal sempat drop karena memang pasien sudah ada penyakit bawaan atau komorbid,” tandasnya.

KOBA

Tekan Angka Pelanggaran, Sat Lantas Polres Bangka Tengah Beri Sosialisasi di Tempat Ibadah

KOBA – Dalam Rangka Ops Zebra Menumbing 2024, Sat Lantas Polres Bangka Tengah (Bateng) melaksanakan sosialisasi dan himbauan laka lantas serta pemutihan pajak kepada Jemaat Gereja HKBP Koba Bangka Tengah saat pelaksanaan ibadah, pada Minggu, (20/10/2024). Kegiatan ini dihadiri oleh Kasat Lantas Polres Bangka Tengah, KBO Sat Lantas, dan Personil Sat Lantas Polres Bangka Tengah. Kasat Lantas Polres Bangka Tengah IPTU Kardonetso, S.H. mengatakan dengan adanya sosialisasi dan himbauan laka lantas serta pemutihan pajak ini, agar mengurangi dan menekan angka pelanggaran serta kecelakaan di seputaran Wilayah hukum Polres Bangka Tengah. “Kami harap juga masyarakat mengerti serta paham pentingnya berlalulintas yang baik dan benar, sehingga arus lalu lintas aman, tertib, dan lancar,” ujarnya. IPTU Kardonetso mengatakan pihaknya akan selalu berkordinasi dan bersinergi dengan instansi terkait, tokoh agama, dan pengurus masjid, terutama yang berhubungan dengan lalu lintas, sehingga bisa terciptanya Kamseltibcar lantas. “Mari taati aturan lalu linta, demi keselamatan bersama,” imbuhnya.

KOBA

Polres Bangka Tengah Masih Selidiki Kasus Penyiraman Air Panas di Berok

KOBA – Kasus penyiraman air panas yang dilakukan seorang istri berinisial R kepada suaminya EF di Kelurahan Berok, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah ternyata sudah terjadi sekitar seminggu lalu. Nahas, EF meninggal dunia pada Minggu, (20/10/2024) di RSUD Abu Hanifah, sedangkan penyebab korban meninggal dunia masih diselidiki pihak kepolisian, mengingat korban memiliki riwayat penyakit jantung dan gula darah. Berdasarkan keterangan warga setempat, kasus tersebut sudah terjadi seminggu lalu dan korban sudah sempat dibawa pulang. Namun, karena keadaan EF kembali memburuk, sehingga harus dirawat lagi di rumah sakit. Dari keterangan warga sekitar, diduga korban disiram air panas oleh sang istri lantaran memiliki wanita idaman lain dan sering melakukan KDRT. “Kalau setahu kami, korban juga sering KDRT dan katanya ada kasus selingkuh. Intinya disiram air panas dan kena area kemaluan. Dilarikan ke rumah sakit dan subuh tadi meninggal, yang mana sekarang masih menunggu keluarga korban dari luar Bangka,” terang D salah satu warga Berok yang sedang berada di rumah duka, Minggu (20/10/2024) di Berok. Ia melanjutkan, sepasang suami istri ini juga memiliki anak disabilitas, yang perlu diurus. “Mereka punya anak disabilitas. Kasihan sih anaknya kalau kasusnya naik. Ayah gak ada, ibu nanti harus menghadapi hukuman. Mudah-mudahan tidak sampai naik,” tuturnya. Kasat Reskrim Polres Bangka Tengah, IPTU Imam membenarkan adanya kasus penyiraman di Kelurahan Berok yang melibatkan sepasang suami istri. “Benar, memang ada kasus penyiraman terjadi di sebuah rumah kontrakan di Berok, dimana korban suaminya sendiri disiram di bagian kemaluan,” jelasnya. Perwira balok 2 itu menjelaskan, hingga kini kasus masih tahap penyelidikan dan akan berlanjut. Ia menyebutkan, korban disiram diduga selingkuh, sehingga istri naik pitam. “Kami masih penyelidikan dan korban masih di visum luar. Kami akan meminta keterangan semua pihak, agar kasusnya jelas. Sementara itu saja,” tutupnya. Sementara itu, Kapolres Bangka Tengah AKBP Pradana Aditya Nugraha mengatakan dirinya dan jajaran sudah melakukan cek TKP secara langsung. “Benar adanya, informasi pagi tadi, ternyata akibat dari KDRT kemudian disiram (air panas), setelah beberapa hari kemudian meninggal dunia di rumah sakit,” katanya. Kepolisian melakukan cek TKP guna memastikan situasi dan kebenaran informasinya seperti apa, dan diduga ada kesengajaan menyiram air panas dari pihak pelaku. “Kita dalami dulu keterangan dari saksi-saksinya termasuk ahli forensik juga datang,” ujarnya. Dugaan sementara motif penyebab pelaku nekat melakukan tindakan penyiraman air panas belum bisa dipastikan, karena kepolisian masih penyelidikan agar lebih valid. “Masih ada langkah-langkah yang belum finis dari penyelidikan, meminta keterangan saksi dan terduga pelaku,” imbuhnya.

KOBA

Diduga Selingkuh, IRT di Bangka Tengah Nekat Siram Suami Pakai Air Panas

KOBA – Seorang wanita berinisial R, warga Kelurahan Berok, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah nekat menyiram suaminya dengan air panas. Akibatnya korban EF mengalami luka dan meninggal dunia di RSUD Drs. H. Abu Hanifah, Minggu (20/10/2024). Anak korban, RI mengatakan aksi ibunya itu dilakukan karena emosi usai mengetahui ayahnya berselingkuh dengan wanita idaman lain. “Terkait kasus ini, saya klarifikasi bahwa alm Ayah berselingkuh dengan wanita lain (seorang janda-red) berinisal RA, berawal kenal di TI,” terang RI. Terkait penyiraman air panas, RI menilai alm Ayahnya memang sudah diluar batas, karena malam sebelum kejadian penyiraman, alm Ayah ketauhan bejalan dengan RA. “Ibu langsung menemui wanita itu di rumahnya, meminta agar menjauhi Ayah, karena kami 3 saudara dan abang saya cacat, tapi RA menjawab tidak akan melepas Ayah saya, bahkan mengatakan mereka sudah nikah sirih dan hamil,” ujar RI. “Dari situlah tengiang kata-kata RA tadi, yang membuat Ibu saya panas dan emosi, wanita mana yang tidak sakit hati, jadi pas Ibu tengah masak air untuk ngerebus pempek dan tengiang omongan RA, langsung disiram alm Ayahku dan posisi tengah tidur,” sambungnya. Ia juga meminta tolong, untuk masyarakat yang tidak tahu cerita lengkapnya, agar tidak menyalahkan salah satu pihak. “Kata dokter di Rumah Sakit, Ayah meninggal dunia, juga ada riwayat jantung dan gula darah mencapai 400 mg/dL, jadi mohon jangan buat berita simpang siur,” pungkasnya. Sementara itu, Anggota Satreskrim dan Kapolres Bangka Tengah, AKBP Pradana Aditya Nugraha juga nampak terjun langsung ke TKP dan saat ini korban sudah dibawa ke RSUD Drs. H. Abu Hanifah untuk dilakukan visum.

You cannot copy content of this page

Scroll to Top