October 12, 2024

KOBA

Tambang Liar Merbuk Sudah Ditertibkan Tiga Kali, Kapolres : Ini Terakhir

KOBA – Tim Gabungan (Timgab) kembali melakukan razia penertiban tambang ilegal kawasan Merbuk, Kenari dan Pungguk, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Sabtu, (12/10/2024). Pantauan awak media di lokasi, ratusan ponton nampak masih terparkir, bahkan pada saat Tim Gabungan tiba di lokasi masih ada aktivitas tambang di kawasan Kenari dan sekitar. Setelah diberikan himbauan oleh Tim Gabungan, barulah para penambang melakukan pembongkaran ponton secara mandiri. Kapolres Bangka Tengah, AKBP Pradana Aditya Nugraha mengatakan sementara ini, para penambang masih berproses melakukan pembongkaran ponton. “Sejak tadi pagi, kita kembali besinergi dengan stakeholder terkait, termasuk PT. Timah dan Forkopimda untuk melakukan penertiban di lokasi tambang ilegal kawasan Merbuk, Kenari dan Pungguk,” terang AKBP Aditya. “Sementara ini, para penambang masih berproses melakukan pembongkaran ponton,” lanjutnya. Dikatakan AKBP Aditya, pihaknya tidak akan melakukan penertiban lagi dan ini adalah kali terakhir. “Kita tidak akan melakukan penertiban lagi, karena sudah tiga kali melakukan penertiban, ini adalah kali terakhir, berikutnya langsung penegakkan hukum,” tuturnya. Pihaknya hingga saat ini masih memberikan waktu bagi para penambang untuk melakukan pembongkoran ponton secara mandiri hingga Minggu, (13/10/2024). “Kita beri waktu pembongkaran ponton hingga semuanya selesai dibongkar dan sampai malam kita akan bertahan di sini,” ujarnya. “Kalau sampai besok masih ada yang belum dibongkar, otomatis kita akan melakukan tindakan terukur, seperti pembongkaran paksa, baik itu dengan penggunaan alat,” lanjutnya. Ia menuturkan, hingga saat ini pihaknya belum ada menahan pihak manapun dan masih melakukan upaya persuasif. “Untuk saat ini, belum ada pihak manapun yang kita amankan dan kita masih melakukan upaya persuasif, karena ponton dan alat tambang ilegal milik penambang ini memiliki nilai material, ada harganya,” terangnya. “Jadi tetap kita berikan kesempatan membongkar sendiri, sedangkan bagi yang membandel kita berikan upaya tegas,” tambahnya. Ia menghimbau, agar para penambang tidak lagi membandel, karena status wilayah Merbuk dan sekitar harus Quo terlebih dahulu, artinya tidak ada aktivitas atau kosong. “Kami himbau bagi para penambang agar wilayah ini statusnya Quo dulu, karena informasinya ada pihak-pihak yang akan diberikan hak untuk melakuan pengelolaan, jadi mari sama-sama menjaga area ini steril dari aktivitas tambang ilegal dan saya yakinkan kepada jajaran upaya serupa juga akan kita lakukan di tempat lainnya,” tandasnya. (SAK)

KOBA

Takoyaki! Nikmatnya Kuliner Divytea di Tengah Kota Koba

KOBA – Pecinta Takoyaki, makanan khas Negeri Matahari Terbit mari merapat. Kini Takoyaki hadir di Koba, tepatnya di Kedai Divytea dekat Bundaran Tugu Ikan Kota Koba. Kedai Divytea ini beralamat di Pujasera Kota Koba dekat Bundaran Tugu Ikan Koba yang buka dari hari Senin sampai dengan Minggu, pukul 16.00 wib hingga 22.00 wib. Selain menyajikan Takoyaki, ada pula jajanan Pentol Dower, Sate Taichan, aneka pisang dan aneka es, dengan harga mulai dari 6 ribu. Fitri (25th), warga Kelurahan Arungdalam sekaligus pemilik kedai mengatakan nama Divytea merupakan nama anaknya. “Divytea itu terinspirasi dari nama anak pertama saya dan sudah buka sejak tahun 2018, awalnya cuma jual pentol, itupun di Kecamatan Lubukbesar, sebelum pindah jualan ke Koba,” ujar Ibu 2 orang anak ini, Sebtu (12/10/2024). Dikatakan Fitri, menu jajanan paling laris di kedainya adalah Takoyaki, Pentol Dower dan Sate Taichan. “Jual tokoyaki idenya karena viral dan resep sendiri, kalau paling bestseller ada Takoyaki, Pentol dan Sate Taichan,” terangnya. Ia menuturkan, dalam sehari dirinya mampu menghasilkan pendapatan hingga Rp1 Juta. “Pemasukan sehari sekitar 1 juta, apalagi di kondisi ekonomi saat ini, berguyur pelan-pelan,” tuturnya. Dikatakatan Fitri, kedai Divytea menawarkan sate taichan Rp12 ribu/porsi, takoyaki Rp12 ribu/porsi, pentol dower Rp10 ribu/porsi. “Kemudian ada pisang kribo, pisang kembung, pisang berendam Rp10 ribu untuk original, laku kalau tambang toping nambah Rp3 ribu,” ujarnya. “Selain itu ada aneka es, seperti es teh ori Rp5 ribu, es matcha, es taro, es greentea, es thai tea, lemon tea, dark coklat, cappucino dan lecye tea Rp6 ribu,” sambungnya. Ia berharap, dagangannya semakin banyak pembeli dan bisa buka cabang. “Harapannya semoga bisa nambah cabang,” harapnya.

You cannot copy content of this page

Scroll to Top