October 8, 2024

KOBA

Selama 2 Hari, Belasan Motor Berknalpot Brong Ditindak Sat Lantas Polres Bateng

KOBA – Sebanyak 15 kendaraan berknalpot brong diamankan oleh Sat Lantas Polres Bangka Tengah (Bateng) dalam operasi harian hunting yang digelar dalam 2 hari ini. Operasi hunting tersebut menangkap dan menilang pengendara motor yang dirasa akan menyebabkan fatalitas kecelakaan, mengganggu Kamtibmas dan tidak sesuai aturan. “Jadi 2 hari ini dari tanggal 7 hingga 8 Oktober kami sudah mengamankan 15 kendaraan knalpot brong dan juga memberikan tilang untuk pengendara yang tidak memakai helm, melawan arah dan juga tak memakai kendaraan standar,” ungkap Kasat Lantas Polres Bangka Tengah, IPTU Kardonetso Siagian pada Selasa, (8/10/2024). Perwira berpangkat balok 2 itu menjelaskan, operasi ini akan dilaksanakan sampai masyarakat sadar akan keselamatan berkendara di jalan yang bisa membahayakan semua orang. “Kami ingin kita zero angka kecelakaan, dimana kecelakaan bukan merugikan kita saja, tapi juga orang lain. Makannya kami akan hunting dan operasi rutin setiap hari,” tegasnya. Ia melanjutkan, semua proses penilangan akan dilakukan sesuai aturan yang berlaku, namun untuk motor yang berknalpot brong akan diamankan dan harus mengganti knalpot dulu sebelum mengambil motornya. “Jadi, untuk motor berknalpot brong, kami tahan dulu dan wajib mengganti knalpotnya, setelah segala administrasi diselesaikan, yang mana kami sudah mengamankan 15 kendaraan berknalpot brong ini,” ungkapnya. “Bahkan ada juga yang youtuber yang kami tahan karena berknalpot brong,” sambungnya. IPTU Kardonetso menghimbau agar masyarakat bisa menaati peraturan berlalu lintas walau tidak adanya razia atau operasi dan giat pengamanan lalu lintas. “Taati peraturan berlalulintas demi keselamatan bersama,” pungkasnya.(SAK)

KOBA

Kapolsek Koba Ungkap 2 Penyebab, Tambang Timah Ilegal Merbuk Masih Jalan

KOBA – Aktivitas tambang timah ilegal di kawasan Merbuk, Kenari dan Pungguk, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah masih terus berjalan, meskipun sudah kerap kali diberikan ultimatum tegas dan razia pembongkaran oleh kepolisian setempat. Kapolsek Koba, IPTU Mardian Syafrizal mengungkapkan sampai saat ini kawasan tambang timah Merbuk, Kenari dan Pungguk belum mempunyai legalitas. Sehingga, segala aktivitas penambangan timah yang ada di tiga lokasi tersebut masih dinyatakan ilegal dan salah secara hukum. “Sudah beberapa kali penertiban dan imbauan ke lokasi, dan kadang-kadang kita hubungi (pihak) yang kita tahu bermain di situ, pendekatan secara persuasif,” ujarnya, Selasa (8/10/2024). Harapannya, dengan dilakukan penertiban, imbauan ke lapangan dan pendekatan persuasif ke pelaku tambang, maka aktivitas ilegal tersebut dapat berhenti. IPTU Mardian menilai ada dua faktor yang menyebabkan aktivitas tambang timah ilegal Merbuk, Kenari dan Pungguk tetap membandel meskipun sudah sering diberikan peringatan. “Faktor pertama, adanya desakan ekonomi dengan dalih perekonomian Bangka Tengah sedang tidak baik-baik saja pasca kasus Rp300 triliun yang ditangani oleh Kejagung RI,” ujarnya. Penambang timah ilegal berdalih ekonomi yang sulit menjadi alasan yang memaksa melakukan aktivitas ilegal demi menyambung hidup sehari-hari. “Faktor kedua, kaitannya dengan keberadaan oknum-oknum, sehingga mereka (penambang ilegal) merasa terlindungi dan mempunyai beking, ya mereka merasa kuat dan aman beraktivitas,” tuturnya. Per hari ini, tinggal beberapa saja yang beroperasi dari ratusan ponton yang beraktivitas karena sudah diminta, agar berhenti melakukan penambangan ilegal. Ia berharap penambang ilegal sudah mengosongkan ponton-pontonnya dari kawasan tersebut sebelum nantinya akan dilakukan penertiban. “Kalau masih ada kita bongkar paksa, tenggelamkan, dan kalau ditemukan beraktivitas kembali, maka dengan terpaksa melakukan penegakan hukum, penangkapan,” pungkasnya.(SAK)

DAERAH

Ada Pemalakan, Kini PPI Kurau Timur Tak Lagi Aktif, Era Minta Senin Ini Aktif Lagi

KOBA – Diduga adanya pemalakan, Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Desa Kurau Timur, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah (Bateng), Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) kini tak lagi aktif. Menyikapi hal tersebut, Plt. Bupati Bangka Tengah (Bateng), Era Susanto melakukan kunjungan langsung ke PPI Desa Kurau Timur pada Senin, (7/10/2024). “Saya ingin PPI Kurau Timur senin depan laporannya sudah jalan, selama ini ada persoalan-persoalan, tapi belum kunjung selesai,” ujar Era. Dikatakan Era, agar bos atau tengkulak ikan ini merasa aman, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bangka Belitung. “Agar bos atau tengkulak ikan ini merasa aman dalam melakukan pelelangan dan sarana prasarana fasilitasnya sudah saya sampaikan dengan DKP Babel bahwa jika ada kekurangan silahkan direalisasikan,” terangnya. “InsyaAllah Kadis, Kades dan masyarakat Desa Kurau sama-sama berkomitmen agar PPI Kurau Timur aktif kembali, karena PPI ini juga sudah lama,” sambungnya. Ia berharap, dengan kehadiran pihaknya maka PPI Kurau Timur bisa kembali aktif. “Dengan hadirnya saya hari ini, saya harap PPI Kurau Timur harus aktif, silahkan bos atau tengkulak ikan datang ke sini, kami jamin aman tidak ada persoalan, kemananannya nanti melibatkan pihak lokal maupun unsur Sat Polairud,” tuturnya. Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Bangka Tengah, Imam Soehadi mengatakan PPI Kurau Timur kewenangannya ada di DKP Bangka Belitung. “Kewenangannya di DKP Bangka Belitung, kita hanya mendampingi Plt. Bangka Tengah, Era Susanto tadi,” imbuhnya.(SAK)

KOBA

Sebanyak 80 Kafilah MTQH XIII Siap Tanding ke Belitung, Bangka Tengah Optimis Juara Umum 1

KOBA – Sebanyak 80 Kafilah dilepas Plt. Bupati Bangka Tengah, Era Susanto untuk mengikuti Musabaqoh Tilawatil Qur’an dan Hadits (MTQ-H) ke XIII tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada 7 Oktober hingga 12 Oktober 2024 di Belitung. “Alhamdulillah, berbagai tahapan telah dipersiapkan, mulai dari pengelenggaraan peserta, pelaksanaan pengiriman serta pelepasan,” ujar Era. Menurut Era, kesempatan bisa mengikuti ajang ini merupakan sebuah kebahagiaan tersendiri bagi semua pihak. “Saya berpesan, terutama bagi para peserta, agar tampil percaya diri, namun jangan meremehkan lawan, bulatkan niat bahwa mengikuti pertandingan ini adalah mengejar amal ibadah dan syiar agama islam, dengan maksud manusia hanya berkehendak dan Allah yang menentukan hasilnya,” tutur Era. Dalam perjalanan MTQ-H nanti, Ia berpesan supaya selalu menjaga kesehatan dan memelihara kekompakan di antara peserta kafilah, saling tolong menolong dan bantu. “Jagalah nama baik Bangka Tengah, perlihatkan akhlaqul karimah dalam pergaulan sehari-hari sesuai tuntutan alquran, karena alquran tidak hanya untuk dibaca dan dilagukan saja, tapi yang terpenting kita berlomba-lomba bermusabaqoh untuk mengamalkannya,” tuturnya. “Semangat semuanya, berusaha untuk meraih prestasi yang terbaik pada momen MTQ-H ini sesuai dengan bidang perlombaan yang diikuti,” tambahnya. Sementara itu, Ketua Harian LPTQ Bangka Tengah, Ustadz Masri mengatakan kafilah Kabupaten Bangka Tengah berjumlah 80 orang, dengan peserta sebanyak 57 orang dan lainnya sebagai official, pelatih, dan pendamping, yang akan mengikuti seluruh cabang yang dilombakan pada MTQH Tingkat Provinsi Babel. “Kita semangat kembali merebut juara umum 1, semenjak 2016 hingga 2022, yang mana pada 2023 kita menempati posisi Juara 2 Umum, kalah dengan tuan rumah,” ujarnya. “Mudah-mudahan dengan pembinaan dan semangat, kita bisa kembali meraih Juara Umum 1, mohon doanya agar Kafilah Bangka Tengah bisa Juara dan memberikan penampilan terbaik,” imbuhnya.(SAK)

KOBA

Bangka Tengah Masih Butuh 4 Ribu Lampu PJU

KOBA – Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) membutuhkan sekitar 6 ribu lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) dan baru terpenuhi sekitar 2 ribu lampu. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bidang Perhubungan Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Perhubungan (Dinperkimhub) Bangka Tengah, Fernando Situmorang kepada awak media, pada Senin (7/10/2024) di kantornya. “Kita butuh 6 ribu lampu jalan untuk Bangka Tengah, sekarang baru sekitar 2 ribu dan kita masih bertahap,” ujar Fernando. Dikatakan Fernando, pada tahun 2025 pihaknya mendapatkan bantuan dari Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas 3 Bangka Belitung (Babel) sekitar 10 titik Lampu Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJU-TS). “Tahun 2025, kita dapat bantuan dari Balai sebanyak 10 titik PJUTS, namun belum pasti titiknya dimana, masih ada proses survei, sedangkan untuk Jalan Kabupaten ada sekitar 114 titik PJUPLN akan kita pasang di tahun 2025,” terangnya. Ia menuturkan, untuk pemasangan PJU lebih diprioritaskan di daerah rawan kecelakaan. “Pemasangan kita prioritaskan di daerah rawan kecelakaan dan untuk kebutuhan PJU ini kita masih terus berupaya lewat pengajuan ke Kemenhum, Kementrian ESDM, APBD dan CSR,” terangnya. “Tahun 2024 ini, kita juga dapat bantuan 35 titik PJUTS dari Kementrian ESDM, yang mana 1 lampu ini bisa 15 hingga 35 juta, tiap tahun beda-beda tergantung spesifikasi,” sambungnya. Dikatakan Fernando, PJUPLN dan PJUTS ini sama-sama bagus dan tidak ada permasalahan, cuma kondisinya jika PJUTS harus pemasangan dengan tiang dan membutuhkan biaya yang besar. “Kalau PJUPLN hanya pemasangan lampu dengan kabel kwh, sekitar 8 jutaan,” terangnya. Fernando menuturkan, untuk jalan di Kecamatan Koba rata-rata sudah dipasang PJU dan Kecamatan Lubukbesar yang paling butuh perhatian. “Masih banyak jalan di Lubukbesar yang butuh dipasang PJU, maka kita himbau untuk berhati-hati, jangan sampai terjadi laka lantas,” tuturnya. Menurutnya, banyak faktor yang mengakibatkan lakalantas, terutama human error. “Faktor laka lantas ini banyak, dan jalan rusak serta minimnya penerangan jalan bisa menjadi faktor pendukung, mohon bagi pengendara untuk lebih berhati-hati dan lampu motor jangan sampai mati,” pungkasnya.(SAK)

PANGKALPINANG

Hari Kukang Sedunia, Himaserda Unmuh Babel Gelar Diskusi Film Dokumenter Simalakama

PANGKALPINANG – Dalam rangka meningkatkan kesadaran konservasi di kalangan generasi muda, Himpunan Mahasiswa Konservasi Sumber Daya Alam (Himaserda) Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung (Unmuh Babel) menyelenggarakan kegiatan nonton bareng (nobar) dan diskusi film dokumenter “Simalakama: Pertaruhan Terakhir Kukang Bangka.” Kegiatan yang berlangsung di lantai 4 Gedung Rektorat Unmuh Babel ini merupakan hasil kerja sama dengan Yayasan Inisiasi Alam Rehabilitasi Indonesia (YIARI) / International Animal Rescue Indonesia, Kukangku, ALOBI Foundation, dan DLH Kabupaten Bangka Tengah. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bagian dari peringatan Hari Kukang Sedunia, yang jatuh pada 13 September 2024. Film dokumenter “Simalakama” menggambarkan secara mendalam krisis yang dihadapi Kukang Bangka (Nycticebus bancanus), satwa primata nokturnal yang terancam punah akibat perburuan liar, perdagangan ilegal, serta rusaknya habitat mereka di Pulau Bangka. Primata nokturnal yang seharusnya menjadi simbol keanekaragaman hayati Pulau Bangka kini menghadapi ancaman serius yang membahayakan kelangsungan hidupnya. Dekan Fakuktas Teknik dan Sains Unmuh Babel, Ir. Ilpandari, S.T., M.T. menegaskan bahwa Unmuh Babel akan terus mendukung kegiatan-kegiatan yang mengedukasi generasi muda terkait pelestarian lingkungan. “Kami bangga melihat mahasiswa kami aktif dalam menggerakkan inisiatif yang tidak hanya berkontribusi bagi ilmu pengetahuan, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat luas,” ujarnya, Senin (7/10/2024). Setelah pemutaran film, kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi yang dimoderatori oleh Saparina dengan menghadirkan 3 narasumber di antaranya Endi R. Yusuf, S.H. (Manajer Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) ALOBI Air Jangkang), yang berbagi pengalamannya dalam menyelamatkan dan merehabilitasi Kukang Bangka yang menjadi korban perdagangan ilegal dan kerusakan habitat. Lintas Ardati, A.Md. (Aparatur Sipil Negara (ASN) / Pengelola Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Mangkol), yang membahas pentingnya pelestarian Tahura Bukit Mangkol sebagai habitat dari satwa flagship ini. Randi Syafutra, S.Si., M.Si. (Dosen Program Studi Konservasi Sumber Daya Alam (Prodi KSDA) Unmuh Babel / Peneliti Satwa Liar), yang memaparkan hasil penelitiannya terkait populasi Kukang Bangka dan upaya konservasi berbasis ilmiah yang tengah dilakukan. Dalam diskusinya, Randi Syafutra menyoroti betapa pentingnya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat dalam menyelamatkan Kukang Bangka dari ancaman kepunahan. “Upaya konservasi tidak bisa dilakukan sendiri. Kita harus bekerja sama untuk menjaga satwa-satwa flagship kita agar tetap lestari,” ujar Randi. Sebagai Pembina Himaserda Unmuh Babel, Randi berharap bahwa kegiatan-kegiatan konservasi semacam ini dapat dilaksanakan secara rutin, minimal sekali dalam sebulan. “Kami berencana membuat program-program edukatif lain yang tak hanya menyentuh mahasiswa, tetapi juga masyarakat luas, terutama yang berada di sekitar habitat satwa liar seperti Kukang Bangka,” jelasnya. “Semoga kegiatan ini mampu membangkitkan kesadaran dan komitmen para pemuda untuk turut serta dalam menjaga lingkungan dan keanekaragaman hayati, khususnya satwa flagship Bangka Belitung. Dengan semangat konservasi yang tinggi, harapan untuk menyelamatkan Kukang Bangka dan satwa lainnya dari ancaman kepunahan menjadi semakin nyata,” sambungnya. Sementara itu, Ketua Himaserda Unmuh Babel, Givalihin mengatakan bahwa kegiatan ini adalah langkah awal dari serangkaian upaya konservasi yang akan terus dilakukan oleh Himaserda Unmuh Babel. “Kukang Bangka adalah simbol keanekaragaman hayati kita. Kehadirannya di alam adalah cerminan bagaimana kita menjaga bumi ini,” ucapnya. Ketua pelaksana kegiatan, Rayhan Rizaki mengucapkan terima kasih atas partisipasi berbagai pihak yang telah mendukung kegiatan ini, baik dari segi kehadiran narasumber, peserta, maupun sponsor. “Semoga kegiatan ini bisa menjadi pemicu semangat generasi muda untuk lebih peduli terhadap satwa dan lingkungan,” tambah Rayhan.(SAK)

You cannot copy content of this page

Scroll to Top