September 11, 2024

KOBA

Hibahkan Lahan 30 Hektar di Nibung, Pemkab Bateng Dukung Pembangunan Gedung Polman

KOBA – Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi bersama Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah menggelar Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) untuk pembangunan Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung (POLMAN Babel), pada Rabu, (11/9/2024) di Jakarta. Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman mengatakan lahan tanah yang dihibahkan seluas 30 hektar di Desa Nibung, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah. “Ini merupakan MOU NPHD hibah tanah pembangunan kampus Polman, yakni Gedung Kuliah Bersama Sukuk proyek SBSN Tahun Anggaran 2023 Polman Babel yang diresmikan oleh Jenderal Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Ir. Suharti, M.A., Ph.D.,” ujar Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman. Kata Dia, hibah tanah ini merupakan niat baik dari Pemkab Bangka Tengah untuk dunia pendidikan. “Apa yang kita lakukan ini, semata-mata untuk memberikan manfaat bagi kementrian untuk segera membangun gedung kuliah Polman Babel di Bangka Tengah,” tuturnya. “Kita berharap, pembangunan ini tidak hanya bisa menampung jumlah mahasiswa yang ada di sana, tetapi mampu melahirkan generasi yang berkualitas dalam membangun bangsa, semoga hibah ini bisa bermanfaat,” imbuhnya.(SAK)

KOBA

Mengabdi 36 Tahun 6 Bulan Jadi ASN, Sekda Bangka Tengah Sugianto Purna Tugas

KOBA – Sudah mengabdi sebagai ASN sejak tahun 1988 atau selama 36 tahun 6 bulan, Sekretaris Daerah Bangka Tengah (Sekda Bateng), Sugianto purna tugas. “Saya, sudah jadi ASN 36 Tahun 6 Bulan, dari tahun 1988, awalnya jadi guru di SMA 2 Pangkalpinang, lanjut Kepala SMP 2 Merawang, guru SMAN 1 Koba, Kabid Pendidikan, Kepala Dinas Pendidikan Bangka Tengah tahun 2008, staf ahli Bupati tahun 2016, Kepala Dinas Pendidikan Bateng tahun 2011, kemudian jadi Sekda Bateng tahun 2016 sampai sekarang,” ujar Sugianto, Rabu (11/9/2024). Kelahiran Lampur, 11 September 1964 ini mengatakan pengalaman menjadi ASN dan Sekda Bangka Tengah semuanya berkesan. “Semua perjalanan karier ini terekam dan tidak terlupakan, yang mana saya sudah jadi ASN di Bangka Tengah ini sejak masa pemerintahan Bupati Erzaldhi, Ibnu Saleh, Yulianto Satin, dan Algafry Rahman,” tuturnya. Kata Dia, diantara keempat Bupati tersebut, semuanya adalah orang-orang hebat. “Saya sebagai pembantu-pembantu beliau, sangat berterimakasih sudah sama-sama bekerjasama dalam membangun Bangka Tengah lebih baii,” tuturnya. Dikatakan Sugianto, jabatan Sekda Bangka Tengah akan dilelang, setelah Bupati Bangka Tengah yang baru dilantik. “Jabatan Sekda ini tidak ada kekosongan, nanti mekanismenya akan ada lelang jabatan, untuk sementara Plt dulu,” terangnya. Menurutnya, tugas Sekda ini sangat berat, karena menjadi pembantu utama Bupati dalam menjalankan visi dan misi. “Sekda ini butuh integritas dan loyalitas yang tinggi dalam menjabarkan visi misi Bupati yang bagus, Sekda harus mampu mengarahkan setiap OPD dengan baik,” tuturnya. Menurutnya di Bangka Tengah banyak potensi-potensi yang bisa menjadi Sekda. “Tidak ada sekolah Sekda dan semua bisa berpotensi menjadi Sekda Bangka Tengah,” ucapnya. Kata Dia, setelah purna tugas, dirinya berencana fokus menjadi petani. “Basic saya memang petani dan sebenarnya semua pekerjaan bagus, tapi yang langsung bersentuhan dengan alam adanya bertani,” tuturnya. Sedangkan, kemungkinan terjun ke dunia politik, Sugianto menyebut bakal menjalani saja. “Saya sudah sangat bersyukur, dari yang anak kampung bisa jadi pejabat ASN tertinggi di Bangka Tengah, sehingga saya akan menjalani saja,” pungkasnya.(SAK)

KOBA

Daya Beli Masyarakat Bangka Tengah Turun Gegera Sektor Tambang Melemah

KOBA – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) memperkirakan pertumbuhan ekonomi di tahun 2024 akan melambat karena melemahnya sektor pertambangan. Hal ini diungkapkan Kepala Bappeda Bangka Tengah, Joko Triadhi kepada awak media pada Rabu, (11/9/2024) di kantornya. Dikatakan Joko Triadhi, Kabupaten Bangka Tengah masih bergantung pada sektor pertambangan yang menyumbang 11 sampai 12 persen PDB. Ia menuturkan, sektor lain seperti jasa dan pariwisata untuk sementara ini belum signifikan mengangkat laju percepatan pertumbuhan ekonomi di Bangka Tengah. “Untuk sementara ini belum sangat signifikan, karena kontribusi dalam PDRB itu masih sangat kecil,” terang Joko. Misalnya, dari sisi pariwisata yang bisa dilihat dari pendapatannya melalui sektor akomodir, makan-minum atau UMKM yang relatif kontribusi PDRB-nya baru sampai 2 persen. Meskipun sektor selain pertambangan tumbuh cukup tinggi di Kabupaten Bangka Tengah, tapi agregat kontribusinya secara akumulatif belum signifikan. “Belum terlalu signifikan mendongkrak, tapi untuk ke depan ini memang harus terus kita kembangkan, mulai mengurangi ketergantungan sektor pertambangan,” terangnya. Lebih lanjut, Joko Triadhi menjelaskan efek dari sektor pertambangan yang terganggu dan laju pertumbuhan ekonomi yang lambat berdampak pada daya beli masyarakat. “Masyarakat Bangka Tengah, paling banyak bekerja di 2 sektor, yakni pertanian dan pertambangan, jika 2 sektor ini terganggu pasti berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat, hal ini juga mempengaruhi daya beli masyarakat, sehingga daya beli turun,” ujarnya. “Kalau permasalahan pertambangan sudah selesai, mudah-mudahan perekonomian akan ada perbaikan, perkiraan tahun depan sudah ada perbaikan,” pungkasnya.(SAK)

You cannot copy content of this page

Scroll to Top