July 25, 2024

KOBA

Warga Resah Kasus Pencurian Meningkat, Ini Kata Kapolres Bangka Tengah

KOBA – Maraknya kasus kejahatan, terutama kasus pencurian yang akhir-akhir ini terjadi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, termasuk Kabupaten Bangka Tengah banyak dikhawatirkan masyarakat. “Aduh, ngeri sekarang banyak maling, apalagi perekonomian Bangka Belitung sedang merosot, akibat kasus timah, berimbas juga ke sektor lainnya seperti sawit,” ujar Dewi, warga Koba, Kamis (25/7/2024). “Tetangga saya juga ada yang terkena PHK, karena pabrik sawit berhenti beroperasi, mungkin pihak kepolisian harus lebih sering patroli sekarang, soalnya marak terjadi pencurian,” tambahnya. Sementara itu, Kapolres Bangka Tengah, AKBP Pradana Aditya Nugraha menyampaikan pihaknya akan terus melakukan patroli sebagai upaya mencegah tindakan kejahatan di wilayahnya. “Menyikapi kasus-kasus yang ada ini, kita lakukan sesuai dengan prosedur yang ada, tentunya kita juga melakukan evaluasi dengan meningkatkan keamanan berupa patroli,” ujarnya, Kamis (25/7/2024) di Koba. “Selain itu, kita juga menyampaikan himbauan-himbauan kepada Bhabinkamtibmas dalam rangka antisipasi tindakan kejahatan,” sambungnya. Dikatakan AKBP Aditya, pihaknya belum dapat mengambil kesimpulan bahwa maraknya pencurian yang terjadi, akibat merosotnya ekonomi Bangka Belitung. “Kita belum bisa tarik kesimpulan, akan lebih baik bicara dengan data dan fakta, sementara ini kita masih mengoptimalkan upaya berupa himbauan dan lainnya,” pungkasnya.(SAK)

KOBA

Takut Banjir, Masyarakat Kolong Merbuk Datangi Polres Bangka Tengah Bahas TI

KOBA – Masyarakat seputar kolong Merbuk, Kenari, Pungguk, Kecamatan Koba melakukan audiensi dengan Kapolres Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) terkait aktivitas penambangan illegal yang terjadi di wilayahnya, pada Kamis (25/7/2024) di Kantor Polres Kabupaten Bangka Tengah. Wahyu selaku Penasihat Hukum Masyarakat Seputar Kolong Merbuk, Kenari, Pungguk menyampaikan bahwa kedatangan pihaknya, meminta agar aktivitas tambang illegal (TI) di wilayahnya dihentikan. “Kami mewakili masyarakat dari 4 Kelurahan 1 Desa yaitu menyampaikan beberapa aspirasi sekaligus silahturahmi dengan Polres Bangka Tengah untuk menyampaikan beberapa hal terkait pertambangan yang ada di Pungguk, Kenari, Merbuk, di sini masyarakat berharap penambangan itu tidak terus kembali,” ujarnya. “Jadi, kita silahturahmi dengan Kapolres berharap penambangan di situh untuk dihentikan dan tidak diulang kembali,” sambungnya. Dituturkan Wahyu, sementara ini penambangan di Merbuk, Kenari, Pungguk memang sudah berhenti, namun masih banyak ponton yang parkir. “Kalau penambangan sementara ini sudah stop, cuma ponton-ponton masih banyak ada di sana, kita masyarakat ini selain mengeluhkan bisingnya suara mesin saat penambangan, juga merasa takut dan khawatir di cuaca hujan, takut banjir dan sebagainaya, karena dulu sudah pernah terjadi, rumah warga sekitar tenggelam habis, karena ada DAM yang jebol,” ujarnya. Kata Dia, apabila penambangan masih dilakukan, pihaknya akan melakukan pengaduan lagi. “Jika masih ada penambangan, kami akan melakukan upaya hukum lainnya, termasuk melakukan pengaduan dan sebagainnya,” ujarnya. Sementara itu, Kapolres Bangka Tengah, AKBP Pradana Aditya Nugraha menyambut baik kedatangan masyarakat yang ingin beraudiensi terkait permasalahan tambang dengan pihaknya. “Ini merupakan audiensi sekaligus silahturahmi, yang mana masyarakat menyampaikan keresahan yang mereka rasakan terkait tambang, namun di satu sisi masyarakat juga mendukung upaya penegakkan hukum yang saat ini sudah dilakukan,” ujarnya. Dikatakan AKBP Aditya, pihaknya saat ini juga sedang melakukan Operasi Peti Menumbing 2024 dengan sasaran tambang-tambang illegal. “Operasi Peti Menumbing 2024 ini digelar sejak 16 Juli Hingga 27 Juli 2024, dan masyarakat juga sangat mendukung upaya-upaya ini, tentunya aspirasi mereka juga kita tampung,” pungkasnya.(SAK)

You cannot copy content of this page

Scroll to Top