June 19, 2024

KOBA

Nelayan Meningggal, BPJS Ketenaga Kerjaan Cairkan Rp.84.000.000 Untuk Peserta BPJS Ketenaga Kerjaan

KOBA – Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) menyerahkan santunan jaminan kematian senilai Rp84.000.000 kepada keluarga Alm. Warsoyo di Desa Kurau, Kecamatan Koba, pada Rabu (19/6/2024). Diterangkan Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman, selain penyerahan santunan jaminan kematian, pihaknya juga menyerahkan asuransi kepada nelayan. “Ini merupakan program BPJS Ketenagakerjaan yang kita ikutsertakan kepada nelayan, baik itu teman-teman dari ikan air tawar, kemudian nelayan di laut, kita juga memberikan kepada mereka berupa asuransi ketenagakerjaan,” terangnya. Selain itu, juga diserahkan asuransi untuk perangkat desa dan adanya salah satu warga Desa Kurau, Almarhum Bapak Warsoyo yang meninggal dunia. “Juga ada suaminya yang meninggal dunia, kita serahkan santunan jaminan kesehatan sebesar Rp84.000.000, yang mana almarhum merupakan Ketua RT serta seorang nelayan,” tuturnya. “Sebenarnya, nilai ini tidak sebanding dengan yang dirasakan pihak keluarga, tetapi ini menjadi salah satu upaya kita dalam membantu para nelayan di Bangka Tengah dan pelaksana ikan, baik di laut maupun air tawar, program ini diharapkan bisa membantu dan melindungi belayan Bangka Tengah,” harapnya.(SAK)

DAERAH

Kali Kedua, SMPN 1 Koba Kurbankan 1 Sapi Limosin

KOBA – SMP Negeri 1 Koba menggelar pemotongan hewan kurban sapi jenis Limosin dan perayaan idul adha 1445 Hijriah pada Rabu (19/6/2024) di Lapangan SMPN 1 Koba. Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman merasa bersyukur, karena beberapa sekolah di Bangka Tengah bisa menggelar pemotongan hewan kurban Idul Adha 1445 Hijriah. “Alhamdulillah, pada momentum Idul Adha 1445 Hijriah ini, teman-teman di sekolah ikut melakukan pemotongan hewan kurban, seperti hari ini di SMPN 1 Simpang Katis dan SMPN 1 Koba,” ujar Algafry. Dikatakan Algafry, ini menandakan antusias dan kebahagian teman-teman di sekolah merayakan hari raya Idul Adha. “Luar biasa jiwa berbagi pada momen Idul Adha ini serta bisa dipetik hikmaknya, yakni kebesaran hati kita semua dalam berkurban, kita menyisihkan sebagian rezeki kita membeli hewan kurban, tentu ini bentuk pengorbanan, semoga ini menjadi ladang amal ibadah,” tuturnya. Sementara itu, Kepala SMPN 1 Koba, Hana Meilani mengatakan kegiatan berkurban ini merupakan agenda rutin sebagai kegiatan pendidikan karakter perayaan idul adha kurban sapi. “Sapi yang kita kurbankan jenis limosin, dengan berat sekitar 150 kg, yang mana ini merupakan program kegiatan pendidikan karakter untuk mendorong anak-anak belajar ikut melaksanakan Idul Adha dengan berkurban,” ujar Hana. Selain itu, kata Hana kegiatan ini bertujuan agar siswa memahami prinsip dan makna atau filosofi dari berkurban. “Meskipun, kalau dilihat dari syariatnya kurban 1 sapi untuk 1 sekolah, kurang sesuai, tetapi untuk contoh dan pendidikan karakter mengajarkan anak-anak berkurban, insyaAllah baik dan bermanfaat, jadi kami laksanakan,” terangnya. Disampaikan Hana, ini merupakan kali kedua, SMPN 1 Koba menggelar kegiatan berkurban di sekolah. “Semoga ke depan ada bantuan, misalnya dari Pemda, mudah-mudahan bermanfaat untuk semua,” pungkasnya.(SAK)

KOBA

TPPS Bangka Tengah Ikuti Penilaian Kinerja Stunting Tingkat Provinsi Babel, Paparkan 7 Inovasi

KOBA – Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Bangka Tengah (Bateng) mengikuti penilaian kinerja stunting tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), pada Rabu (19/6/2024) di Ruang Ketawai, Bappeda Provinsi Babel. Ketua TPPS Bateng, Eva Algafry mengungkapkan angka stunting di Bangka Tengah sudah turun hingga 3 persen. “Alhamdulillah, hari ini dilakukan penilaian kinerja TPPS Stunting Kabupaten Bangka Tengah tahun 2023, kemudian Bupati dan Sekda Bangka Tengah juga sempat hadir,” ujar Eva. Dikatakan Eva, hari ini pihaknya berkesempatan memaparkan dan mempertanggungjawabkan hasil capaian yang sudah pihaknya lakukan di tahun 2023. “Alhamdulillah berdasarkan survei kesehatan indonesia angka stunting kita menurun 3 persen, sekarang kita berada diangka 18,2 persen,” tuturnya. Kata Dia, ini menjadi capaian yang luar biasa dan tidak bisa dicapai dengan kinerja satu orang saja, tetapi kerja sama tim. “Semua besinergi dan berkolaborasi dengan baik atas dasar kekeluargaan, kita berharap capain yang sudah kita raih bisa kita tingkatkan di tahun 2024, sehingga ada penurunan angka stunting,” ujarnya. Adapun inovasi yang dilakukan pada penilaian tersebut antara lain, 1) JUARA (Jumat Minum Tablet Tambah Darah Bersama) 2) NGETEM PADI BAI (Menggerakkan Menanam Kelor dan Katuk untuk Memenuhi Kecukupan Air Susu Ibu dan Kesehatan Bayi, Bersama Mencegah Stunting) 3) RANTING EMAS (Pelayanan Tera Ulang Anti Stunting ke Puskesmas) 4) BANG AYI (Bersama Cegah Stunting Melalui Ayo Makan Ikan) 5) Buku Resep Masakan BU EVA (Bergizi, Unggul, Enak, Variatif untuk Balita) Sedangkan untuk Inovasi Desa, antara lain : 1) SI-MENANTU (Siap Mengajak RT sukseskan Posyandu) di Desa Celuak 2) HAMBOR NATAK (Pelayanan Posyandu Desa Belilik).(SAK)

You cannot copy content of this page

Scroll to Top