May 15, 2024

KOBA

Bateng Kirim 8 Siswa ke Seleksi Paskibraka Tingkat Provinsi, Ini Pesan Bupati

KOBA – Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah (Pemkab Bateng) menggelar pelepasan peserta seleksi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Nasional Tahun 2024, bertempat di Ruang Rapat VIP Kantor Bupati Bateng, Rabu (15/05/2024). Sebanyak 8 orang putra putri terbaik Bangka Tengah akan mengikuti seleksi tingkat Provinsi Kepulaun Bangka Belitung mulai hari ini hingga 5 hari kedepan di Hotel Urban View Pangkalpinang. Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman memberikan motivasi kepada peserta Paskibraka tersebut. “Kesempatan ini harus dipenuhi dengan rasa yakin, percaya diri dan jangan pernah merendahkan diri sendiri, harus percaya pada kemampuan diri dan apa yang sudah didapat dari pelatihan kemarin,” pesan Algafry. Ia juga berharap agar tahun ini perwakilan Paskibraka Bangka Tengah bisa kembali mengukir prestasi, yakni menjadi salah satu perwakilan Paskibraka provinsi di tingkat nasional seperti tahun sebelumnya. “Saya optimis mereka bisa memberikan yang terbaik untuk Bangka Tengah, selamat berjuang, jaga kesehatan, dan tetap fokus,” ujarnya. Ia juga menyampaikan bahwa Pemkab Bangka Tengah selalu memberikan dukungan terbaik untuk Paskibraka Bangka Tengah. “Dari tahapan seleksi sampai training center kemarin kami fasilitasi, tentunya kami kagum dan luar biasa kepada Paskibraka Bangka Tengah,” tutur Algafry. Dalam kegiatan ini juga dilakukan pemasangan seragam secara simbolis oleh Bupati Bangka Tengah. Sementara itu Ketua Tim Pelatih Paskibraka Bangka Tengah, Aipda Tri Handoyo, mengatakan ada sebanyak 230 peserta yang mengikuti seleksi Paskibraka Bangka Tengah pada bulan Februari 2024. Kemudian, terpilihlah 36 peserta yang akan menjadi Paskibraka tingkat Kabupaten Bangka Tengah dan 8 peserta yang hari ini mengikuti seleksi tingkat Provinsi Kepulauan Babel. “Saya mewakili tim pelatih mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan penuh Pemkab Bateng yang menunjang kebutuhan kami baik sarana dan prasarana yang cukup baik,” kata Tri. Ia juga berharap agar Paskibraka tahun ini berjalan sukses dan Paskibraka Bateng bisa kembali mengharumkan nama Kabupaten Bangka Tengah. Adapun 8 Paskibraka Bateng yang berhasil lolos ke tingkat Provinsi Babel, untuk peserta putra, yakni Gioraffa Sumarli (MAN IC Bateng), Sindani (SMKN 1 Simpang Katis), M. Fadillah Nugraha (SMAN 1 Koba), dan Riski Adji Luhur (SMAN 1 Pangkalanbaru). Sedangkan peserta putri, yakni Siti Masitoh (MA Al Muhajirin Koba), Catherine (SMKN 2 Koba), Teryn Eresta Witha (SMAN 1 Sungaiselan), dan Siska Amelia (SMAN 1 Koba).*

KOBA

Sambangi Bangka Tengah, KPK RI Sosialisasikan dan Tindaklanjuti Pelaksanaan SPI

KOBA – Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah (Pemkab Bateng) gelar Sosialisasi Survei Penilaian Integritas (SPI) Tahun 2024, dan Rencana Tindak Lanjut Pelaksanaan SPI 2023, yang dilaksanakan di Meeting Room Widari Hotel, Rabu (15/05/2024). Survei Penilaian Integritas (SPI) yang dilaksanakan ini guna membantu institusi untuk memetakan risiko korupsi serta untuk mengukur efektivitas upaya pencegahan yang telah dilakukan. Hadir membuka kegiatan, Algafry Rahman selaku Bupati Bangka Tengah, mengharapkan agar seluruh peserta sosialisasi dapat mengikuti kegiatan sosialisasi dengan baik. “Diharapkan, setiap perwakilan dari setiap OPD di Pemkab Bateng dapat mengikuti dengan baik sosialisasi ini. Hasil laporan SPI 2023 ini dapat bermanfaat tidak hanya bagi K/L/PD dalam upaya-upaya pencegahan atau pemberantasan untuk memitigasi risiko korupsi, serta memprakarsai, memulai, dan mendorong partisipasi publik secara langsung dalam pencegahan korupsi,” ucap Bupati. Ia pun melanjutkan, bahwa laporan tersebut dapat dijadikan acuan dasar pengambilan kebijakan. “Dengan demikian, laporan ini dapat menjadi dasar pengambilan kebijakan pencegahan korupsi untuk menciptakan Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah dan masyarakat yang bebas dari korupsi,” pungkasnya. Arif Nurcahyo, Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia, turut hadir beserta jajarannya. Arif mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari program Monitoring Centre For Prevention (MCP) yang telah diluncurkan dan diprakarsai oleh KPK bersama Kemendagri serta BPKP untuk mencegah perilaku korupsi pada Pemerintah Daerah (Pemda) di seluruh Indonesia. “Ini sebagai tindak lanjut dari MCP yang diluncurkan beberapa waktu lalu, dimana Survei Penilaian Integritas (SPI) ini sebagai upaya pencegahan korupsi yang dilakukan pada seluruh Pemda di tanah air. Jadi bukan hanya sekedar hadir, tapi untuk membangun komitmen bersama untuk mewujudkan Bangka Tengah bebas korupsi,” jelasnya. Disebutkannya juga beberapa hal yang menjadi titik fokus rawan korupsi pada Pemerintah Daerah, seperti pengelolaan pendapatan daerah, pengesahan regulasi, rekrutmen, promosi, mutasi, dan rotasi kepegawaian, perizinan dan pelayanan publik, pembagian dan pengaturan jatah proyek APBD, dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil SPI tahun 2023 yang dilakukan oleh KPK, Pemkab Bateng saat ini berada pada skor 78,28, sementara perolehan nilai MCP KPK adalah 94. Skor Pemkab Bateng tersebut di atas rata-rata skor di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan merupakan nilai tertinggi di Babel.*

KOBA

Imbas Rekening CV MAL Diblokir Kejagung RI, Petani Sawit di Bateng Ngeluh Hingga Pekerja Terancam PHK

KOBA – Pemblokiran rekening Pabrik CPO CV MAL oleh Kejaksaan Agung Republik Indonesia (RI), berimbas pada petani sawit di Bangka Tengah (Bateng) yang saat ini tidak bisa menjual Tandan Buah Segar (TBS) seperti biasanya. Selain berdampak pada petani, pemblokiran rekening pabrik juga membuat resah karyawan dari CV itu sendiri. Keresahan itu dirasakan, karena adanya isu pemutusan hubungan kerja besar-besaran oleh pihak perusahaan. “Jelas kami petani sawit merasa resah dan susah, selain harga pupuk yang mahal, dan harga buah sawit murah, terlebih lagi tidak tahu mau jual sawit kemana setelah CV MAL tutup,” kata Ari (35), salah seorang petani sawit asal Koba, Kecamatan Koba, Kabupaten Bangka Tengah pada Rabu (15/5/2024). Dikatakan Ari, setelah tutupnya CV MAL, saat ini dirinya dan petani sawit lainnya menjual TBS ke pengepul atau penampung dengan harga murah, dan tentunya sangat berpengaruh besar pada perekonomian para petani. “Biasanya kami langsung menjual ke pabriknya dengan harga Rp2.180 per kilogram, tapi karena pabrik tutup, jadi kami menjual ke pengepul dengan harga murah Rp1.980 per kilogram, itupun harus menunggu 2-3 hari baru ada pembayaran,” ujarnya. Dikatakan Ari, selain kesulitan menjual TBS karena pabriknya ditutup, petani sawit juga menjerit dengan mahalnya harga pupuk, dan beberapa kendala lainnya. “Bukan hanya itu yang susah jualnya, tapi kami terlilit harga pupuk yang mahal, ditambah saat ini kondisi sawit yang ngetrek atau produksi buah yang menurun akibat cuaca, jelas ini menambah penderitaan kami,” tuturnya. Ia berharap ada solusi dari Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah, baik itu Provinsi, Kabupaten dan DRPD, agar memperhatikan nasib para petani sawit ini. “Kami berharap pemerintah mengambil kebijakan untuk permasalahan ini, kami rakyat kecil yang bergantung pada pertanian sawit ini, tapi kalau kondisinya seperti sekarang jelas sangat-sangat merugikan kami,” tuturnya. Menurutnya, keputusan Kejagung menutup pabrik sawit ini bertolak belakang dengan undang-undang, yang mana negara berkewajiban mensejahterakan rakyat, bukan malah menyengsarakan rakyat. “Pabrik ditutup, jelas kami petani yang sengsara, apabila tidak ada kejelasannya seperti apa kedepannya, kami akan mendatangi DPRD Bangka Tengah untuk mengadu,” ucapnya. Sementara itu, R salah seorang karyawan CV MAL merasa resah dan takut dengan penutupan CV MAL ini. “Jelas kami sebagai karyawan juga was-was, karena isunya akan ada pemutusan hubungan kerja, kami punya keluarga dan tanggungan, jadi kalau terjadi PHK belum tahu nasib kedepannya akan seperti apa, intinya dari kejadian ini kami yang merasa takut,” pungkasnya.(SAK)

You cannot copy content of this page

Scroll to Top