January 28, 2024

DAERAH, KOBA

Lama Terbengkalai, Masyarakat Sinar Laut Hidupkan Kembali TPA Darrul Falah

  BANGKATENGAH – Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman meresmikan gedung lama yang difungsikan kembali sebagai Taman Pendidikan Al-Qur’an (disingkat TPA atau TPQ) Darrul Falah di Desa Sinar Laut, Kelurahan Padang Mulia, Kecamatan Koba, Minggu (28/01/2024).   Gedung yang mempunyai 2 ruangan ini telah terbengkalai semenjak tahun 2005. Algafry bersyukur mendapat perhatian masyarakat sehingga dapat dipergunakan kembali sebagai tempat menempuh pendidikan agama.   “Kita sudah sepatutnya bangga dan bersyukur, setelah sekian tahun TPA ini terbengkalai alhamdulillah dapat aktif kembali. Terima kasih kepada jemaah dan donatur yang telah peduli sehingga bangunan ini dapat kembali dimanfaatkan,” ungkapnya penuh rasa haru.   Ia menyampaikan, bahwa untuk memperdalam ilmu agama butuh sosok seorang guru agar tidak salah langkah. “Kita perlu guru dan ustaz yang dapat membimbing kita, karena pada dasarnya yang membuat hidup kita bahagia dunia akhirat adalah ilmu agama,” lanjutnya.   Bupati juga menginstruksikan pihak Kelurahan Padang Mulia untuk mengurus surat kepemilikan gedung dan tanahnya.   “Sudah saya instruksikan kepada Pak Lurah Padang Mulia, untuk membuat surat kepemilikan gedung dan tanah ini, buat surat hibahnya dari Kelurahan kepada Yayasan Masjid Darul Falah agar jelas kepemilikannya. Insyaallah fasilitas yang masih perlu diperbaiki akan kita segerakan penyelesaiannya,” jelasnya.   Lurah Padang Mulia, Sudiarto pun bersyukur bangunan terbengkalai ini dapat dimanfaatkan kembali.   “Alhamdulillah dapat kita fungsikan kembali, ini juga untuk menghindari terjadinya aktivitas yang tidak baik di area gedung ini. Kita ramaikan kembali kegiatan belajar mengajar Alquran untuk anak-anak serta ibu-ibu di tempat ini. Semoga gedung ini dapat bermanfaat untuk masyarakat dalam mempelajari ilmu agama,” kata pria yang sering disapa Toto ini.   Dalam kegiatan ini, dibagikan juga sebanyak 20 paket sembako dari Baznas Bateng, satu paket alat hadroh dari Kelurahan Padang Mulia yang diserahkan kepada grup Hadroh Al Muhajirin Padang Mulia, ada juga tujuh alat bantu jalan yang diberikan oleh Dinsos-PMD Bateng kepada masyarakat Sinar Laut.*     Sumber: Diskominfosta Bangka Tengah

DAERAH, KOBA

Koba Touring Club Menjadi Wadah Pecinta Motor Di Bangka Tengah Untuk Memperkenalkan Daerah

BANGKA TENGAH – Pecinta Touring di Bangka Tengah buat club touring motor bernama Koba Touring Club atau disingkat KTC. Nama KTC bukan karena khusus orang-orang Koba, namun diambil dari nama perusahaan tambang yang bernama Kobatin.   Salah satu pendiri KTC Erwin saat diwawancarai pihak batengupdate.com di Koba, Minggu (28/1/2024) saat sedang menyantap sarapan pagi bersama anggota KTC. mengungkapkan bahwa nama KTC diambil dari salah satu bekas perusahaan Timah di Koba yaitu PT. Kobatin.   “Walau namanya koba touring club tapi nama koba itu diambil dari nama perusahaan besar yakni kobatin yang menopang perekonomian Bangka Tengah dulu,” ucapnya.   Erwin juga menjelaskan, club touring ini dibentuk karena banyaknya masyarakat yang suka naik motor dan touring ke berbagai tempat namun dengan tujuan yang lebih detail lagi.   “Semua orang mungkin punya motor, tapi gak semua orang suka touring naik motor. Namun tujuan touring kami bukan sekedar jalan saja, tetapi kami juga mengenalkan tempat-tempat di Bangka Tengah dan Bangka Belitung untuk dipublis lebih besar,” ungkapnya.   “Kami sudah ke belinyu, ke bangka selatan, dan berbagai tempat wisata juga. Kami juga akan menggelar bhakti sosial. Jadi touring sekaligus buat heboh,” lanjutnya.   Erwin pun menegaskan, jika dalam KTC semua motor bisa masuk tanpa ada kekhususan yang berarti untuk ikut dalam club touring motor ini.   “Hastagnya motor ape ge yo, jadi motor apa boleh touring asal mau ikut touring saja. Kita juga dari berbagai kalangan masyarakat, jadi gak ada yang kita bedakan sama sekalai,” tutupnya.   Sementara itu, Pembina KTC Yani Basaroni atau biasa disapa Roni mengaku masuk KTC karena kebersamaan, kehangatan dan juga tidak ada pembedaan serta kepentingan apapun didalamnya.   “Saya ini kades, kalau ada kepentingan saya juga ngeri. KTC ini menurut saya sangat murni orang-orang hobi touring namun sekalian nyari tujuan baik. Gak ada yang dibedakan, semua bisa gabung asal mau touring. Itu aja,” ucap Kades Perlang itu.   Roni juga menegaskan, sebenarnya gak ada ketua atau pembina dalam club touring ini. Namun, agar memenuhi syarat komunitas jadi dibuat struktur organisasi.   “Itu kerjaan pendiri sekaligus bendahara erwin namanya. Tapi yang jelas kami disini tidak ada perbedaan apa pun dan saking bangga dan senang bergabung dengan KTC salah satu warga Koba rela membeli motor baru agar bisa bergabung dalam KTC yang keanggotaannya merupakan pria-pria tampan tapi sayang dikawal ketat istri masing-masing,” ujar roni sembari tertawa mengenang perjuangan anggota KTC untuk touring bersama.(*)

You cannot copy content of this page

Scroll to Top